2 hari sudah semenjak kedatangan Alesya di Jakarta, dirinya sudah disibukkan dengan kegiatan memasak. Membuat berbagai macam cemilan, sesaat beban pikiran Alesya hilang pundaknya sedikit ringan. Patut Alesya syukuri memiliki mertua yang begitu sayang padanya.
"Ya Allah, Kha! Kok matamu sembab gitu sih?" Tanya Umi Badriah ibu kandung Zulaikha.
"Gak papa kok Umi, cuma kelilipan aja" alibi Zulaikha.
Alesya mendengar percakapan keduanya, namun Alesya pura-pura tak dengar saja. Toh dirinya sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan urusan Zulaikha.
"Mana Achmed?"
"Dia ada di kamar tamu, mi"
Alesya mengernyit kamar tamu? Apakah kamarnya? Tidak mungkin kan kamar tamu dirumah ini banyak lagian, ngapain juga Gus Achmed berada di kamarnya toh dia selalu mengutamakan istri pertamanya ketimbang dirinya.
Selesai menyelesaikan masakannya, Alesya menyajikan makanan itu untuk dihidangkan kepada keluarga mertuanya. Hingga,,,
Plak, plak
Alesya memegangi pipinya yang berdenyut nyeri, pipinya terasa panas saat wanita paruh baya dihadapannya ini menampar kedua pipinya.
"Astaghfirullah hal'adzim, Bude" pekik Kasih sepupu Zulaikha yang berada disitu juga.
Umi Rahma dan juga Nenek tersentak dengan perbuatan Umi Badriah yang tiba-tiba menampar Alesya.
"Badriah, apa yang kau lakukan?" Tukas Umi Rahma.
"DASAR JALANG, TAK TAHU DIRI. DIKASI HATI MINTA JANTUNG, PUTRIKU DENGAN SUKA RELA MENERIMAMU SEBAGAI MADUNYA DAN BEGINI CARAMU MEMBALASNYA. DASAR JALANG! PELACUR KAMU..."
" Badriah, jaga ucapanmu" sentak Umi Rahma menghampiri Alesya dan memeluknya begitupun dengan Kasih.
"Umi sudah Umi, jangan begini umi" ucap Zulaikha menenangkan Uminya.
"DASAR PELACUR! APAKAH KEMISKINAN MEMBUATMU BUTA ARAH, HAH! APA ORANG TUAMU KEHABISAN CARA UNTUK MENDIDIKMU,,, PUTRIKU MENAHAN RASA SAKITNYA SETIAP MALAM KARENA ULAHMU JALANG! BIADAP"
Alesya sama sekali tak menjawab, Alesya sama sekali tak melawan saat Umi Badriah menarik dan juga menjambak rambutnya bahkan dengan tega melepaskan niqab yang dikenakan oleh Alesya.
"TIDAK USAH MUNAFIK KAMU DENGAN MEMAKAI BARANG SUCI INI,," Umi Badriah melempar niqab itu tepat di wajah Alesya.
"APA YANG PERLU KAMU BANGGAKAN DENGAN MEMAKAI ITU, MENUTUPI KEJELEKANMU? PEREMPUAN MODAL NGANGKANG SAJA BELAGU KAMU,,,, " cacian demi cacian Alesya terima.
"HENTIKAN BADRIAH, JANGAN PERNAH KAMU MENGATAKAN HAL KEJI SEPERTI ITU KEPADA MENANTUKU" Teriak Umi Rahma tak kalah ngotot di hadapan Umi Badriah.
"Oohhhh,,, jadi kamu mendukung pelakor itu ketimbang putriku yang sudah menemani putramu yang sudah bertahun-tahun? Bagus ternyata perempuan itu licik sekali"
"Dengar, kau berhasil membuat putriku disingkirkan dari keluarga suaminya,,,"
"Jaga bicaramu, Badriah" ancam Umi Rahma.
"Aku sama sekali tak pernah membedakan menantuku semua ku anggap sama, tapi aku tidak membenarkan perbuatanmu pada Alesya"
"Hahahahaha, oh benarkah? Achmed dengar yah. Kamu pilih Zulaikha atau pelakor itu?" Tanya Umi Badriah kepada Gus Achmed yang hanya diam saja menyaksikan perbuatan Umi Badriah pada Alesya.
"...."
"Jawab Achmed!"
"Oke, diam berarti kamu lebih memilih perempuan itu dibandingkan Zulaikha"
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR MENUNTUNKU [TERBIT]
Romance#1 Muslimstories #1 Al-Azhar #1 kakakberadik #12 Poligami #2 Poligami #2 Muslim NO COPAS❌ HASIL PEMIKIRAN SENDIRI TANPA CAMPUR TANGAN ORANG LAIN🙏 ~~~~ Alesya seorang gadis dengan sejuta kemisteriusannya, seorang gadis yang rela berkorban untuk menj...