17 - Dear, Mas Sepupu

1.8K 105 93
                                    

Happy Reading Guys!

Liburan yuk!?

°

"Budhe gak izinin kamu pergi berdua ya sama dia. Bukan nya Budhe gak suka, tapi kalian berdua sama-sama perempuan. Mau mendaki pula? Kalau ada apa-apa gimana?"

Bintang menundukkan kepalanya, tangannya bertumpu di atas paha nya. Matanya menatap kedua tangannya itu sembari mendengar ucapan Budhe nya itu.

Tadi, Bintang meminta izin pada Budhe nya untuk pergi bersama Alna, perempuan yang ditemuinya belum lama. Tapi, ia tak mendapatkan izin itu.

"Bi, dengar Budhe. Budhe aja gak izinin kamu, apalagi Ayah sama Bunda kamu di Jakarta. Gak usah pergi ya, kecuali ya sama Abi." Rumi yang duduk di sebelah Bintang itu mengelus pundak kiri Bintang.

"Iya, Budhe."

"Kalau nggak, nanti Budhe bicara sama Abi. Biar dia bisa nemenin kamu."

Bintang tak lagi menunduk, ia langsung memeluk Budhe nya. Mereka duduk berdua di ruang keluarga, hanya berdua karena Abi juga Indra tengah pergi ke masjid yang tak jauh dari rumah guna melaksanakan sholat subuh.

Usapan di punggung dirasakan oleh Bintang. Gadis itu tersenyum di balik punggung Rumi.

"Ya udah Budhe mau masak dulu."

"Bintang bantu, Budhe."

Mereka berdua beranjak dari kursi sana menuju ke dapur. Rumi tadi memang sudah menyiapkan bahan untuk masaknya. Tinggal memasaknya saja.

Bintang pun hanya membantu sedikit pekerjaan Rumi. Biasanya pun seperti itu, ia jarang ikut mengerjakan pekerjaan dapur. Lebih sering menyapu atau melakukan pekerjaan rumah yang lain. Untuk memasak itu urusan Rumi.

Belum terlalu siang, matahari pun belum terlalu naik memunculkan sinarnya. Namun, waktu subuh memang sudah lewat. Baru saja Abi dan Ayahnya pulang dari masjid berjalan kaki. Bintang yang tengah menyapu halaman depan rumah menyapa kepulangan dua orang lelaki itu.

"Selamat pagi!" sapa Bintang dengan senyumnya yang hangat.

Indra dan Abi kompak menoleh. Hanya Indra yang membalas senyum Bintang itu, tidak dengan Abi karena sifatnya memang jarang mengumbar senyum.

"Pagi juga, Bi! Rajin ya udah nyapu halaman aja." Ucap Indra menatap sapu lidi di tangan Bintang.

"Cuma ini yang bisa Bi bantu, Budhe udah masak di dalam. Ya udah Bi nyapu aja. Hehe."

Indra tersenyum, "Pakde masuk ya."

Bintang menganggukkan kepala sembari menatap Indra yang kini mulai melangkah. Abi di belakang Indra tadi masih berdiri di depan Bintang.

"Mas Abi nanti mau ke mana?" tanya Bintang sembari menyapu. Ia melihat Abi yang duduk di teras, jadi daripada ia diam mending mengajak Abi ngobrol. Walaupun Abi kalau diajak ngobrol jawabnya singkat terus.

"Mau ke Mall, ikut?" balas Abi yang meluruskan kakinya sejak duduk.

"Mana mungkin aku nolak kalau di ajak pergi. Ya ikut lah!" seru Bintang senang, "Mau cari apa emangnya, Mas?"

Dear, Mas Sepupu! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang