Happy Reading
🌼🌼🌼
Bintang berjalan ke ruang keluarga dengan langkah yang pelan. Ia sedikit ragu dengan pakaiannya yang ia kenakan saat ini. Bagus, hanya saja, ia ragu apakah pakaian itu cocok atau tidak untuk pergi ke kondangan bersama kakaknya.
Langkah kaki Bintang yang menuruni dua anak tangga untuk sampai di ruang keluarga itu, menghentikan keramaian dari ketiga orang di sana. Ada Ghaza, Ali-Ayah mereka, dan Sekar-Bunda mereka.
Semuanya terdiam dan menatap kedatangan Bintang yang saat ini berdiri di samping sofa yang di duduki Ghaza. Bintang menatap sang kakak.
"Kayaknya kita gak usah beli baju dulu, Bi. Pake itu aja gapapa," ujar Ghaza tersenyum menatap Bintang.
Sekar mengangguk setuju. "Bener kata kakakmu, Bi."
"Bi gak pede takut salah kostum, Bunda. Liat tuh, Mas Ghaza aja pake jas rapih gitu," ujar Bintang seraya menunjuk Ghaza.
"Emangnya Mas mu itu mau disuruh pake baju apa selain jas, Bi? Kamu pengen dia pakai kaus biasa gitu?" heran Ayahnya.
Bintang menggeleng-gelengkan kepalanya yang tertutupi pashmina dengan warna yang senada dengan gamisnya. "Ya nggak gitu dong, Ayah!" Bintang merajuk kecil.
"Lagian temen Mas yang ini bukan temen kantor kok, temen SMA dulu," ujar Ghaza sambil menyimpan handphone miliknya ke saku jasnya.
"Temen kantor Mas kan udah nikah semua, udah bapak-bapak. Cuma Mas 'kan yang belum menikah."
Ali dan Sekar tertawa singkat mendengar celetukan yang benar sekali dari mulut Bintang. Ghaza mendengus pelan sambil melirik ketiganya. Ia bukan benci ditanya perihal masalah menikah seperti itu, tapi hanya bosan.
"Makanya kenalin Mas mu ini sama dosenmu itu. Siapa tau bisa cocok, Bi!" ujar Ghaza yang langsung mendapat tatapan interogasi dari orangtua nya.
"Dosen yang mana, Bi? Dosen pembimbing kamu?" tanya bundanya pada Bintang.
Bintang mengangguk mengiyakan. "Iya, Bunda."
"Memangnya belum menikah juga?" Kini Ayahnya yang bertanya.
"Kata Bintang sih belum," jawab Ghaza sebelum Bintang berbicara.
Sekar dan Ali mengangguk-angguk. Kemudian mereka menyuruh kedua anaknya itu untuk cepat berangkat karena waktu sudah semakin siang. Bintang yang keluar dari kamar jam dua belas siang, hanya mengobrol sampai mereka berdua pergi jam setengah satu siang. Padahal janjian jam satu siang.
.........
Dua orang itu masih berada di dalam mobil yang sudah terparkir di parkiran gedung resepsi. Banyak berkeliaran orang di luar mobilnya yang baru datang ataupun yang akan pulang.
Ghaza menunggu Bintang yang tengah berkaca pada kamera handphone milik Bintang sendiri. Kali ini Bintang merias wajahnya untuk menemani sang kakak ke kondangan, ya sekaligus agar tidak memalukan diri sendiri juga. Walaupun biasanya ia juga jarang memakai make up yang seperti ini.
Bintang memasukkan lipstiknya yang berwarna peach itu ke dalam tasnya lagi. Setelah ia rasa lipstik yang ia oleskan ke bibirnya itu rata, ia mematikan kamera handphone miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Mas Sepupu! [TAMAT]
ChickLitEmpat tahun tidak bertemu, tidak membuat sifat Bintang berubah. Bintang selalu sabar menghadapi sifat Abi yang juga masih sama seperti dulu. Namun, tidak ada yang menyangka, di atas Bintang yang sabar akan Abi, ada seseorang yang juga sama sabarnya...