27 - Dear, Mas Sepupu!

2.1K 108 4
                                    

Happy Reading

°°°

Suara langkah kaki terdengar di telinga seorang lelaki yang tengah duduk nyaman di sofa. Matanya tertutup namun tak tertidur. Sampai suara langkah kaki itu hilang, ia membuka matanya.

Bintang berdiri di hadapan Abi. Perempuan itu tersenyum saat melihat Abi membuka mata. Lelaki itu memang Abi, mereka berdua berada di satu ruangan yang sama. Sudah jelas, Abi di sana hanya menemani Bintang dan membantu jika Bintang kesulitan. Tapi nyatanya, perempuan itu tak ada kesulitan hingga ia bisa santai dengan posisi tadi.

"Kamu ke sini bukan karena ada yang susah, 'kan?" ucap Abi.

Bintang menggelengkan kepalanya cepat, "Enggaklah. Udah beres semua malah."

"Oh."

"Ini udah jam makan siang loh, Mas. Makan siang yuk!" ajak Bintang yang masih berdiri.

Abi melirik arloji di pergelangan tangan kirinya, waktu memang sudah siang. Ia kini berdiri dari duduknya. Lalu, berjalan mendekati pintu. Meski ia sudah berjalan, Bintang masih di tempat.

"Gak jadi?" tanya Abi tanpa berbalik badan menatap Bintang.

"Eh, jadi dong!" seru Bintang senang.

Keduanya pun keluar dari dalam ruangan dan berjalan bersebelahan. Sangat jarang hal itu terjadi, mengingat Bintang yang memang lebih sering berjalan dibelakang Abi.

"Mas Abi tadi tidur ya?" tanya Bintang sembarang.

"Nggak."

"Tapi kok merem?"

"Merem bukan berarti tidur," balas Abi menimpali.

"Iya sih."

Bintang kembali terdiam. Tak lama kemudian, kini Abi dan Bintang sudah berada di dalam mobil. Bintang membuka handphone nya untuk mengusir kebosanannya di dalam mobil. Abi jelas fokus menyetir dengan diam nya.

Masuk ke dalam aplikasi chatting , Bintang mengirim pesan di grup yang beranggotakan dirinya dan kedua sahabatnya. Grup itu biasanya ramai kalau Syeira yang memulai chat. Namun, kali ini Bintang mengirim chat dahulu.

Kerja-kerja!

Bintang :
Assalamu'alaikum, bestie! Makan siang bareng yuk!

Bintang :
Di tempat biasa nya.

Sampai beberapa menit berlalu pun tak ada yang menimpali. Meski sedikit kesal, tapi Bintang mewajarkan saja. Kedua temannya bekerja sebagai karyawan, sedangkan dirinya berbeda. Ya bedanya hanya lebih bebas, mungkin.

"Mas Abi emang tau kita mau makan di mana?" tanya Bintang pada Abi.

Respon Abi hanya mengangguk. Hal itu membuat Bintang lagi-lagi bersuara.

"Nasi padang aja yuk, Mas. Bosen di restoran mulu," ucap Bintang yang langsung mendapat lirikan dari Abi.

Lirikan itu mungkin karena Abi tertarik. Pasalnya Abi sendiri jarang makan nasi padang. Di Yogyakarta jelas lebih banyak gudeg dan ia juga lebih sering makan makanan itu.

Dear, Mas Sepupu! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang