Happy Reading
🌵🌵🌵
Sebuah mobil berhenti di halaman rumah milik orangtua Bintang. Kediaman Ali sore ini ramai karena akan di adakan suatu acara di malam hari ini. Dua orang perempuan turun dari mobil itu, lalu melangkah ke arah dua orang yang duduk di teras.
"Assalamu'alaikum," ucap keduanya kompak.
"Wa'alaikumussalam, eh Syeira sama Ghea. Bintang di dalem tuh, lagi ngomel-ngomel," balas Ghaza yang ada di sana.
Tak hanya sendiri, Ghaza di sana duduk bersama Abi. Namun, lelaki itu hanya menjawab salam saja, bahkan lirih.
Syeira terkekeh, "Mas Ghaza tau aja mau nemuin Bintang."
"Ya tau dong, udah sana masuk! Abi lagi curhat nih tadi, kalian dateng jadi dia diem lagi," ujar Ghaza yang menatap Syeira.
"Curhat apa tuh, Mas Abi?" ceplos Syeira yang mendapat cubitan di lengan dari Ghea, "Apasih, Ghe?"
"Ketemu Bintang cepet, ra!"
"Ish, iya-iya. Ya udah deh, lanjut curhat nya Mas Abi. Mas Ghaza, semoga lancar ya nanti lamaran nya," ucap Syeira mendoakan.
"Aamiin." Ghaza mengaminkan ucapan Syeira.
Setelah keduanya masuk ke dalam rumah, mereka mendapati Bintang yang tengah terduduk di sofa sembari melipat kedua tangan nya di depan dada. Kepalanya menunduk ke bawah hingga menatap kedua kakinya sendiri.
"MasyaAllah, Bi! Cantik banget kamu loh!" puji Syeira sembari menghampiri Bintang.
Kecantikan Bintang memang alami. Tanpa riasan make up seperti saat ini pun sebenarnya sudah cantik. Namun, kali ini ada acara di keluaranya yang membuatnya merias diri lebih dari biasanya.
"Kalian berdua, bisa-bisa nya gak bilang pas siang tadi. Kenapa semuanya nyembunyiin sih?" heran Bintang yang menampilkan wajah cemberut nya.
Syeira terkekeh, berbeda dengan Ghea yang diam memperhatikan. Jarang bagi mereka melihat Bintang yang cemberut. Pasalnya, gadis itu lebih banyak menampilkan senyum nya yang manis itu.
"Kita nggak nyembunyiin, Bi. Kamu aja yang gak nanya tadi, acara penting apa sih? Gitu," balas Syeira.
"Tau deh. Terus sekarang gimana? Aku baru tau loh kalau Kakak aku sendiri mau lamaran. Mana sama Bu Kirana."
"Gak gimana-gimana dong, Bintang yang cemberut mulu," balas Syeira sambil mengambil posisi duduk di sebelah Bintang.
Ghea masih setia berdiri setelah dua temannya itu duduk di sofa. Ia menggelengkan kepala saat melihat Syeira yang mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar bersama Bintang.
"Bintang, tolong panggilin Mas mu di depan!"
"Iya, Bunda!"
Bintang menoleh pada Ghea dengan cepat, hingga membuat Syeira kesal karena tengah mengarahkan kamera belakang handphone nya ke arah Bintang.
"Tunggu sebentar ya, ra, Ghe," ujar Bintang yang di angguki kedua sahabatnya itu.
Setelah itu, ia beranjak dari sofa sampai ke teras rumahnya. Mungkin beberapa saat lagi rumahnya akan lebih ramai. Meski acara Ghaza sederhana, tapi keluarga nya memang lumayan banyak dan masih erat tali silaturrahmi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Mas Sepupu! [TAMAT]
ChickLitEmpat tahun tidak bertemu, tidak membuat sifat Bintang berubah. Bintang selalu sabar menghadapi sifat Abi yang juga masih sama seperti dulu. Namun, tidak ada yang menyangka, di atas Bintang yang sabar akan Abi, ada seseorang yang juga sama sabarnya...