Prolog

14.7K 496 152
                                    

Happy Reading

🌼🌼🌼

Yogyakarta, Juni 2016

Namanya, Bintang Aresya Hartosiswoyo. Menurut Astronomi, Bintang itu benda langit yang mampu memancarkan cahaya dan memproduksi energi sendiri. Bedanya, justru senyuman yang selalu terpancar di wajahnya di setiap situasi. Sifatnya yang ramah juga mampu membuat semua orang nyaman dengannya.

Selain murah senyum, gadis cantik keturunan Jawa yang saat ini sedang menetap di Yogyakarta itu, mempunyai sifat yang penyabar. Bayangkan, berapa banyak lelaki di luar sana yang mencoba mendekati Bintang karena dua sifat itu saja.

Dari banyaknya lelaki di luar sana yang sedikit membuat Bintang merasa kurang nyaman, ada satu lelaki yang justru terlihat tidak tertarik dengan Bintang. Bukan, bukan maksud Bintang untuk membuat lelaki-lelaki itu tertarik dengannya. Hanya saja, dirinya heran mengapa dibalik sifatnya yang murah senyum dan periang, lelaki itu justru cuek padanya.

Mungkin itulah mengapa Bintang diberi sifat yang penyabar oleh Tuhan.

Saat ini, Bintang tinggal bersama lelaki itu yang merupakan sepupunya sendiri. Tidak di sangka bukan, jika ternyata mereka bersaudara. Tinggal selama beberapa bulan disini membuat Bintang mengasah lagi dan lagi kesabarannya.

Memiliki sifat cuek, irit bicara, bahkan wajah pun selalu dalam raut datar, itu semua dimiliki oleh Abi, Muhammad Abi Hartosiswoyo lengkapnya. Lelaki yang berparas tampan dan memiliki keturunan Jawa sama seperti Bintang itu, tengah mengenyam bangku perkuliahan dikotanya. Umurnya sama dengan Bintang, hanya berbeda beberapa bulan saja.

Kuliah, ada di dalam hati Bintang untuk melanjutkan sekolahnya ke bangku kuliah. Namun, sekarang dirinya sedang fokus menyenangkan diri sendiri dengan tinggal di tempat tinggal Abi, Yogyakarta yang dikenal dengan Kota Gudeg itu.

Tidak terlambat untuk Bintang bisa masuk ke dunia perkuliahan walau tertinggal dengan Abi yang sekarang sudah semester dua. Bintang hanya bisa tersenyum dan berdoa karena ia diminta untuk pulang ke kota asalnya setelah itu.

Bukan karena dirinya sendiri yang menginginkan hal itu, namun Ayahnya  yang menyuruh budhe nya untuk menyuruhnya pulang. Satu tahun sudah ia tinggal disana dan artinya ia juga tertinggal satu tahun dengan Abi.

Pasrah hanya bisa dilakukan Bintang saat kini memasuki bandara untuk pulang. Satu persatu orang dihadapannya, ia peluk erat. Kecuali, Abi.

Bintang berjanji, empat tahun lagi ia akan kembali. Tentunya setelah dia lulus dan wisuda. Janji Bintang bukan pada Abi, ataupun orangtua Abi. Melainkan kepada Eyang uti-nya yang sudah meninggal. Salat satu hal berat untuk Bintang meninggalkan kota ini yaitu makam Eyangnya.

Tangan kiri milik Bintang melambai-lambai ketika ia masuk ke dalam bandara, sedangkan tangan kanannya tentu ia gunakan untuk menarik koper besar miliknya yang berwarna hitam.

----

Vote ya,

Terimakasih semuanya yang udah mampir ke cerita ini yang masih banyak kurangnya ini!

Kalau ada salah-salah kata mohon maaf ya.

Follow Ig : @_mhrniaaqu

Dear, Mas Sepupu! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang