41 - Dear, Mas Sepupu!

2.6K 122 2
                                    

Happy Reading

---

Langkah kaki milik Bintang melangkah dengan cepat. Ia sedang terburu-buru untuk sampai ke restoran tempat ia janjian dengan kedua sahabatnya. Ah, ralat, tiga sahabatnya. Tentunya bertambah satu, Alna, yang kini ia anggap sebagai sahabat juga meski belum lama kenal.

"Lama ya? Maaf deh, sampe rumah aku ketiduran."

Sesampainya di restoran yang ada di sebuah Mall itu, ia menemui sahabatnya. Mereka tengah memakan makanan yang dipesan. Bahkan, sudah hampir habis.

"Akhirnya dateng juga. Kirain lupa, Bi. Udah lewat satu jam setengah loh," ucap Syeira melirik Bintang agak kesal.

"Maklum lah, Kak Syeira. Kak Bintang 'kan baru pulang dari Yogyakarta, pasti capek," ujar Alna membela Bintang.

Nyatanya, keadaannya memang seperti itu. Pukul sebelas siang tadi, ia tiba di Jakarta bersama kedua orangtuanya. Setibanya di rumah, ia langsung tidur karena jelas tubuhnya lelah.

Bintang tetap tersenyum. Ia tau kalau dirinya terlambat, sangat terlambat. Wajar juga Syeira seperti itu, selain karena terlambatnya, Syeira juga kebiasaan suka blak-blakkan.

"Kangen aku tuh sama kamu, ra. Apalagi kalau kamu lagi ngomong yang blak-blakkan. Padahal aku udah bilangin buat kurangin kebiasaan kamu itu loh," ujar Bintang pada Syeira.

"Yaelah, dinasehatin lagi," ucap Syeira malas.

Menanggapi dengan senyum seperti biasa, lalu Bintang menatap Ghea dan Alna bergantian. Ghea yang masih makan, sedangkan Alna yang memperhatikan Syeira dan dirinya.

"Kak Bintang baik 'kan? Gimana sekarang sama Mas Abi?" tanya Alna kepo.

Selain Syeira yang kepo dengan hubungan Abi juga Bintang, kini ada Alna juga yang sama keponya. Meski Alna sudah menebak, tapi ia ingin mendengar langsung dari mulut Bintang.

"Alhamdulillah aku baik, Al. Mas Abi juga baik kok, Al. Nanti malam dia ke Jakarta," balas Bintang.

"Kayaknya ada sesuatu ya. Bakal ada apaan nih, Kak?" tanya Alna lagi.

"Keluargaku sama keluarganya Mas Abi mau ke Singapura besok siang," ucap Bintang memberitahu.

Syeira, Alna, dan Ghea terlihat kaget dengan ekspresi masing-masing. Yang parah Syeira, gadis itu nyaris tersedak karena makanan sudah hampir masuk ke mulutnya. Beruntungnya, belum sampai masuk dan dikunyah, Bintang selesai berucap. Nyawanya tak jadi terancam.

"Mau ngapain?" heran Ghea yang masih kaget namun ekspresinya datar-datar saja.

Bintang tersenyum. Ketiga sahabatnya ini memang belum tau perihal direstuinya hubungan Bintang dan Abi. Bahkan akan mengarah ke yang lebih serius lagi.

Tapi, Bintang menduga Alna tau. Hanya menduga, karena Bintang yakin pasti Abi masih sesekali berbalas pesan dengan Alna. Ia tak masalah untuk itu. Lagipula, Alna punya peran besar dalam kisah cintanya ini.

"Sebelumnya, aku mau ngasih tau ke kalian bertiga tentang aku dan Mas Abi. Kami berdua udah direstuin sekarang. Untuk itu, aku mau berterimakasih sama kamu, Alna. Dulu, kalau kamu gak nyuruh aku ke Yogyakarta, kalau kamu gak yakinin Mas Abi itu, mungkin sekarang gak akan kayak begini jadinya, Al." Bintang menatap Alna.

"Ih, alhamdulillah udah dapetin restu, Bi. Aku seneng dengernya. Tapi penasaran deh sama gimana kalian berdua ngomongin soal perasaan kalian. Boleh tau gak, Bi?" balas Syeira, kelewat keponya.

"Ya ampun, Kak. Gak harus loh berterimakasih ke aku yang gak ngapa-ngapain ini. Justru aku yang harusnya berterimakasih sama Kak Bintang dan Mas Abi. Kalian berdua udah bikin aku kuat," ujar Alna.

Dear, Mas Sepupu! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang