DNS
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
Dibukanya kasar pintu kamar sang adik dan langsung menarik doyoung kedalam pelukanya.
"Sttt jangan nangis, ada gue" junkyu berbisik lirih, melihat doyoung yang berurai air mata seperti ini membuat junkyu bertambah khawatir tapi berusaha menenangkannya.
"Hiks, kak" doyoung mengadu, balas memeluk junkyu tak kalah erat, memangis kencang di pelukan junkyu.
"Kepala dobby sakit hiks, k-akak kemana hiks, gak ada siapa - siapa di rumah kak hiks, dobby takut" doyoung menangis, mengadu pada junkyu tanpa perlu diatanya kenapa dia menangis, junkyu merasa sangat bersalah sekali meninggalkan doyoung.
Tau jika bundanya juga tidak ada dirumah membuat emosi junkyu tersulut, keterlaluan sekali meninggalkan doyoung sendiri.
Doyoung paling takut ditinggalkan sendirian apalagi dalam keadaan hening, dia akan histeris sendiri.
Junkyu memeluk doyoung kian erat, mengelus punggung doyoung menenangkan, kemudian berucap kata - kata menenangkan untuknya.
"Stt ada gue" junkyu mengecup puncuk kepala doyoung, memberikan pelukan yang hangat.
"Udah jangan nangis, mau makan sesuatu?" Tanya junkyu membuat pelukan doyoung lepas dan memandang sang kakak dengan binar bahagia.
Doyoung langsung bangkit dari kasur, memakai jaket dan berdiri disamping junkyu lagi.
"Mau kak" junkyu sampai terkekeh gemas melihat tingkah manis doyoung, menggandeng tangan sang adik hingga mereka berjalan keluar.
Merasa sedikit berbeda doyoung menatap penampilan junkyu dari atas sampai bawah.
"Kakak dari mana? kok rapi banget?" Tanyanya dengan bingung, junkyu juga menatap penampilanya yang terbilang sangat formal.
"Habis makan malam sama ayah" kata junkyu tapi kemudian membenarkan perkataanya agar doyoung tidak sedih karna ditinggal sendiri. Merasa tidak diajak.
"Sama teman kantor papa, bahas bisnis" tambahnya membuat doyoung mengangguk mengiyakan, padahal bisnis menjual anaknya, kalau doyoung tau junkyu tidak jamin apa yang akan terjadi, sebelum itu dia akan mewanti - wanti dulu agar doyoung tidak tau.
Kalau dapat tidak akan tau, junkyu benci jika mengingat perjodohan yang tadi dibicarakan ayahnya.
"Ayo, jadikan ?" Tanya junkyu karna doyoung diam saja didepan pintu, seakan tersadar simanis tersenyum kemudian mengangguk senang, menggandeng tangan junkyu menuju mobil.
Sesampainya didalam mobil, doyoung menyerngit tidak suka, bau parfum yang sangat pekat membuat hidungnya sensitif.
"Kakak ganti parfum?" Tanyanya pada junkyu yang mulai menghidupkan mesin mobil kemudian keluar dari halaman rumahnya, doyoung tau parfum junkyu tidak seperti ini baunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Complex : KyuBy [Treasure][END]
Fanfiction"Kak lepas" "Ahh" "Diam atau kamu bakal kakak hukum" "Kim junkyu" "Anjing" "Kak hiks maafin adek" "Brengsek" Kilasan memori itu berputar di kepala doyoung membuat pemuda manis itu menyentuh seluruh tubuhnya. Takut. Hubungan ini tidak sehat, hubungan...