XXVI

2.4K 217 20
                                    

DNS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DNS

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

Paginya junkyu sudah hilang, doyoung juga belum bangun, junkyu pergi keluar rumah, menemui jaehyuk yang menelfonya, bicara jika ada masalah kembali dengan cafenya.

"Apa?" Junkyu bersandar di luar pagar melihat jaehyuk yang berjalan mendekatinya.

"Anjir wajah lo kenapa lagi?" Jaehyuk kaget saat melihat wajah junkyu yang bengkak sebelah, seperti habis dipukul.

"Ck, gak penting. Ayo lo mau bicara apa?" Tanya junkyu tidak tertarik dan juga tidak ada niat ingin menjelaskan wajahnya yang seperti ini pada jaehyuk. Jaehyuk menghela nafas pelan.

"Cafe l-

"Stt, jangan keras - keras" junkyu langsung menarik jaehyuk menjauhi rumah.

"Kenapa?" Junkyu kembali bertanya, jaehyuk menghela nafas pelan.

"Pendapatan cafe makin menurun, gue rasa ada penggelapan dana kyu, lo-

"Lo yang urus" perkataan cepat junkyu membuat jaehyuk melotot.

"Lo gila, masalah uang kenapa gue yang ngurus, jangan bilang lo percaya sama gue" tuduh jaehyuk dengan mengebu - ngebu, anggukan kepala junkyu membuat jaehyuk makin frustasi, santai sekali junkyu ini.

"Lo gila, kalau gue bawa uang lo kabur gimana, kalau-

"Gue percaya sama lo jae" celotehan jaehyuk langsung berhenti saat junkyu malah yakin dengan jaehyuk yang nampak menganga lebar.

"Anjing, ya udah iya, tapi kenapa sih lo harus nyembunyiin ini?" Tanya jaehyuk membuat junkyu menghela nafas pelan kemudian memegang pundak jaehyuk yang tampak menunggu jawabanya.

"Suatu saat lo bakal tau jae, gue percaya sama lo" junkyu menepuknya pelan kemudian masuk kedalam rumah, meninggalkan yang jaehyuk kemudian pergi dengan wajah berusaha berpikir maksud dari perkataan junkyu.

Saat masuk kedalam rumah junkyu tidak sengaja berpapasan dengan sang bunda.

Tanpa menyapa junkyu berjalan melewati sang bunda tapi berhenti karna mendengar bundanya memanggil.

"Junkyu"

"Ya bunda?" Junkyu menjawab sopan, meski orang tuanya tidak terlalu peduli dengan mereka yang jelas junkyu sudah bersyukur karna mereka masih mau menampung junkyu dan doyoung sampai sebesar ini.

Lama dalam keterdiaman membuat junkyu memandang sang bunda dengan wajah kesal.

"Jik-

"Nilai sekolah kamu bagaimana?" perkataan bundanya membuat junkyu terdiam seribu bahasa. Mendadak sekali dan membuat junkyu kian muak.

"Maafkan bunda jika tidak peduli pada kamu dan doyoung, bun-

Bullshit sekali.

"Terlambat bun, junkyu pergi" junkyu pamit naik kelantai atas, mengabaikan bundanya yang memanggil - manggil namanya.

Brother Complex : KyuBy [Treasure][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang