05.Perkara Photocard Taeyong

293 63 4
                                    

"kenalin aku Zeela Quensha, kamu?" Saat Ara baru saja membereskan buku-bukunya, suara itu sudah masuk kedalam indra pendengarannya.

"Oh iya, gue Arla Rheano Prasya, panggil Arla aja" Ara menerima uluran tangan gadis diseberang bangkunya, yang terlihat mempesona, cantik.

"Salam kenal ya!" senyum gadis itu, terlihat begitu Cantik, Ara sampai insecure sendiri.

Hari pertamanya tidak buruk, teman kelasnya juga ramah, hanya saja Ara terlalu takut untuk memulai pertemanan.

"Hari pertama udah suruh ngapal materi aja ya, pusing diri ini" oceh Zeela dan mengantongi ponsel genggamnya.

"Dua Minggu refreshing ngapain ae lo, pusing mulu buset" Sahut salah satu teman kelasnya yang terkenal Friendly.

"Heh cug, manusia mana yang gak ngeluh pusing kalau dapet tugas Fisika, Hari pertama!" Itu suara sang bendahara kelas mengomentari.

Setelah perbincangan unfaedah itu, seorang Siswa masuk lalu mendekat kearah Zeela, alias teman baru yang mengajaknya kenalan tadi.

Cowok itu diam memperhatikan Zeela dalam diam, sampai akhirnya ia mengusap rambut gadis itu pelan, sampai sini Ara simpulkan kalau itu kekasih Zeela, oke mari kita pergi ketempat lain, kalau perlu Ara mau ngontrak di pluto, kira kira sebulan mahal gak ya?. Ngenes..

Akhirnya Ara berjalan keluar kelas, ketimbang menjadi kambing conge, niatnya mau nyari kantin laper cug.

Belum jauh dari kelas sih, karna Ara juga jalan pelan pelan, membiarkan kaki nya melangkah perlahan, sembari mengamati sekitar, jujur saja Ara suka sekali menilai beberapa hal dalam diam.

Seperti sekarang ini, ia tengah menilai lingkungan yang terlihat ricuh namun tetap santai, ricuh sebab gadis gadis di tepi lapangan bersorak untuk para pria di tengah lapangan yang bermain basket.

Jujur saja Ara tidak tertarik, jadi ia lebih memilih melanjutkan jalannya menuju kantin, tujuan utamanya.

Detik berikutnya, bruk!, Punggungnya terbentur cukup keras, Ara sedikit terhuyung kedepan.

"Soryy!, Lo gak papa kan?" Ara tentu berbalik sembari merenggangkan tubuhnya lalu mengangguk menangapi.

"Gue gak sengaja, btw lo anak baru gak si?," Kali ini Ara tersenyum saat gadis dihadapannya juga tersenyum.

"Iya gue anak baru, kok bisa tau?"

"Seragam lo belum ada logo sekolah" setelah itu gadis ini tertawa kecil, "oh iya gue Hilsa Makayla, panggil Kayla cantik oke" candanya.

"Cantik kayak Zeela" Sahut Ara.

"Lho!, Lo kenal dia?, Btw doi nya kan kapten basket" Kayla merangkul Ara dan mereka berjalan pelan.

"Oh, yang tinggi itu?, Dia kapten Basket?" Kayla mengangguk.

"Kapten basket dari awal masuk ekskul dia udah nyingkirin kapten basket lama, keren gak tuh, namanya Kak Leon" Ara menyimak dengan baik, padahal mereka baru saja kenal, tapi rasanya ara nyaman.

"Oh iya gue kenalan dulu deh, gue Arla Rheano Prasya, panggil arla" Kayla terlihat begitu senang saat menjabat tangan Ara.

Positif vibe sekali.

"Mau ke kantin gak?, Laper gue, yuk" Ara tentu mengiyakan.

Kantin ramai, walau tak seramai tepi Lapangan tadi, Ara dan Kayla duduk di kursi kantin kosong, oh ralat, hanya Ara, sebab Kayla tengah memesan makanan.

"Arla!, Kok kamu pergi gak bilang-bilang?" Baru saja ia ingin menyelami pikirannya, tapi Zeela duduk dan mengoceh.

"Oh iya sorry, gue laper abis nya" Ara menggaruk tengkuknya kikuk. Kalian paham tidak ketika merasa takut dengan hal yang ada hadapan kita sekarang, takut takut akan membuat masalah kedepannya, disini selain Gugup, Ara juga takut memulai pertemanan. Takut terulang. Tapi bukan berarti Ara takut dengan Zeela dan Kayla ya.

Sandal Jepit | FF Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang