31.beberapa potongan puzzle

202 43 6
                                    

Gadis cantik dengan sekantong plastik Indoapril itu berjalan dengan hati tidak tenang.

Ini hanya firasatnya saja apa memang ada yang mengikutinya.

Alisnya terus mengkerut, bibirnya ia gigit berharap bisa meredakan rasa takut. Oh ayolah! Ara nggak bawa ponsel.

Semua doa Ara lantunkan dalam hati dari doa mau tidur sampai mau makan. Sudahhh, tapi ia tetap merasa takut.

Ara terus berjalan walau dengan was was, sesekali menoleh kebelakang, memang ada seorang pria yang jaraknya cukup jauh, itu lah yang membuat Ara ketakutan.

"Lari nggak ya?, Ntar kalo gue lari dia ngejar, kalah cepet pasti gue. Ya elah ini Lee Taeyong nggak mau tiba tiba nongol bantuin gue gitu?!" Dan sempet sempet nya Ara halu.

"Lari aja deh!" Bertepatan dengan itu Ara langsung melangkahkan kakinya dengan cepat, berhubung jarak rumahnya sudah dekat.

Seperti dugaan Ara, Cowok dengan Hoodie hitam itu ikut berlari. Oh oke Ara tau dia betulan dalam bahaya.

"Buset dah itu manusia beneran apa gimana cepet bener larinya?!"

Lalu setelah itu Ara merasakan tepukan keras di bahunya. Oke setelah ini Ara pasrah apa yang akan terjadi. Biarkan tuhan menjalankan skenario takdir.

"Kak Ara?!" Alih-alih suara lelaki, malah suara gadis yang Ara dengar.

Sebelum menjawab, Ara menoleh kebelakang dan melihat cowok itu berbelok setelah mengerem mendadak, lalu Ara menghela nafasnya lega.

"Ya ampun, Cer. Untung ada kamu" Dia Ceros. Adik perempuan nya Bang Haechan.

"Orang yang tadi di belakang itu ya?, Sumpah kak aku juga takut sebenarnya" balas Ceros, lalu mereka kembali berjalan bersama.

"Kamu kenal dia nggak?" Tentu Ceros menggeleng.

"Sebenarnya dari dulu nggak pernah ada yang begitu di kampung ini. Aman. Tapi kayaknya dia orang luar yg memang ngincer kak Ara deh" Nahkan Ara makin takut aja.

"Ah udah lah lupain aja, merinding tau"

"Apa jangan jangan cowok yang Legal bilang 'dalang' itu ya?"  Batin Ara malam itu.

"Baru pulang dari mana kamu Cer?"

"Jaga warnet hehe" ya memang Ceros ini agak tomboy.

"Ketinggalan live nya Dreamies gak?"

"Enggak dong!, Nobar kita di warnet" lalu keduanya tertawa bersama.

"Renjun lucu banget nggak sih!!"

"Yang lain pake baju gelap gelap, dia pake baju cerah sendiri, definisi Primadona"

Malam senin itu yang mulanya menegangkan kini menjadi santai..

🦊 Poin pentingnya: seburuk apapun keadaannya, kalau kamu nggak sendirian, percayalah semuanya akan baik baik saja. Setidaknya jangan sendirian.

🥕🥕🥕


"YA! YA! YA!, Meng! Stop disitu atuh!. Ini Gue udah di paling ujung kursi!" Ara dengan kesel menunjuk nujuk kucing miliknya yang sejak tadi mengejarnya. Biasa ngajak main. Tapi ini Ara udah rapih mau sarapan buat sekolah.. ayo Meng nanti pulang sekolah deh.

"Heh ya ampun Chocho!, Kakak mu mau sekolah. Jangan di ajak main!" Dari arah lain Ara melihat ibunya seperti penyelamat yang datang lalu menggendong si emeng.

"Ma.. apa tadi tuh?, Coco?"

"Choco!, Bukan coco Ya Ra!, Ini si Emeng mu sekarang namanya ganti" kata Mama tak terima nama kucing itu di ganti. Ara senang aja sih, soalnya ibunya jadi sering main sama kucing nya itu. Cuma permasalahannya ada di, dia ini disebut kakak nya Choco?. HA??

Sandal Jepit | FF Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang