"udah sampai mana?" Kata Shuyang sembari membawa satu toples kerupuk udang.
"Nggak ada kabar dari mama, padahal harusnya udah sampai" Suara Ara terdengar khawatir.
"Gapapa jangan negatif thinking dulu ya?" Yang perempuan hanya mengangguk sembari menonton televisi.
"Mau?, Aku bikin sendiri loh" ngarang Shuyang.
Ara menatap Shuyang heran, "waras dikit kenapa sih!" Lalu Ara menggelengkan kepalanya sedangkan Shuyang malah tertawa.
"Dih malah ketawa"
"Lucu tau Ra hahaha"
"Iyaa aku kan lucu"
"Yah yah narsis, tapi bener sih" Ara blushing.
"Ciee salting, ihiww" Shuyang menoel pipi Ara gemas.
"Udah ah aku mau tidur aja, kabarin kalau Mama telfon ya!!" Ara berlalu pergi ke kamarnya.
"Terus ini aku ditinggal?" Pertanyaan itu di jawab dengan knop pintu yang tertutup.
Senyum di wajah Shuyang muncul, entah apa yang spesial, tapi Shuyang selalu bisa jatuh hati pada gadis itu, bahkan sekalipun Ara tidak melakukan apapun, Ia bisa jatuh sejatuh jatuhnya.
"Theo! Nitip Ara sebentar!" Shuyang bangkit dan berlalu keluar dari rumah Ara.
Theo yang ada di ruang makan sembari push rank hanya bergumam mengiyakan.
"Umur segitu emang lagi lucu lucu nya, sabar ya Theo" ucap nya pada dirinya sendiri.
💌💌💌
"Shuyang.." untuk pertama kalinya Shuyang mendengar namanya di panggil oleh Theo.
"Kenapa lo?" Shuyang mengalihkan pandangannya dari ponselnya, menatap Theo yang menonton televisi dengan serius.
"Itu liat anjing!" Theo geram, dia mengarahkan kepala Shuyang untuk melihat tayangan berita televisi.
'Pesawat Fance air 0127 jatuh di laut samudera, diduga karena cuaca buruk mengakibatkan pilot kehilangan kendali.
Pesawat ini lepas landas di bandara Soekarno-Hatta, pukul 13.45. para korban masih dalam pencarian, dimohon untuk-"
Shuyang mematikan tv dan menyambar kunci motornya, berlari ke halaman rumah, meninggalkan Theo yang masih mematung.
Namun detik berikutnya, "Shuyang! Gue ikut!"
Sore itu keduanya pergi ke bandara, menitipkan Ara yang sedang tidur pada Mas Nana, rasa takut yang dominan menyelimuti Theo.
"Jangan negatif thinking, berdoa dulu" Shuyang menepuk bahu Theo berniat memberi kekuatan.
💌💌💌
"Lo pulang aja, biar gue yang nunggu kabar. Kasian Ara pasti nyariin" Ucap Theo di angguki Shuyang.
"Kayla mau kesini, lo tunggu aja" Setelah itu Shuyang bangkit dari duduknya.
"Shuyang!, Satu lagi. Jangan boleh in Ara nonton TV" Shuyang hanya mengangguk.
Kacau, sangat kacau, keadaan bandara dipenuhi keluarga yang menunggu kabar dari anggota keluarganya yang menjadi penumpang.
Semua orang terlihat gelisah, termasuk Theo dan juga dirinya. Shuyang hanya berharap semua rasa takut yang ada tidaklah benar, semoga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandal Jepit | FF Shuyang (END)
Fanfictiondiciptakan seperti sandal jepit sepasang maksudnya. Kisah nya semulus jalan tol. Anti menye menye. Anti pelakor masa lalu. Mungkin kisah nya semulus jalan tol, tapi hubungannya seburuk panci gosong yang susah di gosok. Tidak ada kata damai. Note: h...