29.Hari Minggu pagi

194 48 2
                                    


Mari kita bahas soal perasaan Ara.

Dari mulai kenapa ia mau dekat dengan bumi sampai minghao.

Untuk Minghao, kalian sudah tau jelas, Ara hanya ingin Kaka kelasnya yang satu itu membawanya bertemu dengan sang ayah. Hanya itu.

Untuk Bumi?. Ara tidak tau jelas karna apa. Tapi dia merasa Bumi adalah teman yang baik. Jujur saja ia merasa bisa bebas bercerita pada cowok itu tanpa melibatkan perasaan lebih. Karna Ara yakin Bumi tidak akan membocorkannya pada siapa pun. Kalau bercerita pada dua temannya. Ara masih memiliki ketakutan pada kejadian sebelum sebelumnya.

Ia takut terlalu dekat dengan teman perempuan.
Ia percaya pada Zeela dan kayla, kalau mereka teman yang baik. Tapi untuk terbuka Ara masih belum bisa. Bahkan pada siapapun itu.

Kalian mungkin selalu memandang Ara gadis lembek yang terlalu plin-plan.

Padahal gadis itu hanya ingin menyelesaikan semua urusannya dan segala masalah sendiri. Seorang diri. Jadi mari kita pantau. Sebisa apa Ara meluruskan masalah nya sendiri.

Marahi Ara kalau ia terlalu bodoh dan ceroboh mengambil keputusan.

Lalu terakhir, untuk kedekatan nya dengan Shuyang. Tetangganya itu.

Ara memiliki Rasa yang sulit di artikan Lewat kata kata untuk cowok itu. Rasanya berbeda.
Beda dengan saat dekat dengan Bumi.

Tapi Ara nampaknya terlalu bodoh soal Cinta.
Jadi mari beralih pada pemikiran Shuyang.

Sebelumnya. Ara bukan ingin ikut campur pada masalah yang Shuyang punya. Ia hanya ingin tau, dan siapa tau saja ia bisa membantu.

Ara ini memiliki sifat yang sulit di kondisikan. Sikap ingin menolongnya mendarah daging. Susah.

"Ara tidur nak, udah malem!"

Karna suara Teriakan sang ibu, Ara menyudahi sampai sini. Sampai jumpa besok pagi.

🥕🥕🥕


Sama seperti yang sebelumnya Shuyang inginkan, malam ini ia ingin memeluk Mas Nana dan tidur di sebelah abangnya. Ia mendapatkan itu walau harus ngambek dulu.

"Sempit Shuyang!" Mas Nana menabok bokong bocah itu.

Tapi Shuyang tidak menyahut, Bocah piyik itu memeluk erat abangnya.

"Kamar lo kenapa sih?, Disewa tuyul?" Rasanya Shuyang juga ingin Menabok Mas Nana, tapi kata bunda nggak boleh kasar sama yang lebih tua. Jadi niat itu ia urungkan.

"Sembarangan!, Mas.. Besok pengen ketemu Cio.."

Mas Nana yang sudah kepalang ngantuk itu tidak lagi menaboki Shuyang untuk munduran akibat kesempitan. Mas Nana hanya bergumam menjawabnya.

"Yo mas?, Oleh ora???" Shuyang memeluk Mas Nana semakin erat. (Oleh ora = boleh enggak)

"Iya iya!!, Cio ada jadwal cek up besok sore, jam tiga seperempat, awas lo telat, gak mau deh gue ngulur ngulur waktu!" Mas Nana akhirnya mengiyakan.

"YEAH!!, oke Mas Nana siap tidak akan telat!, Jam lima seperempat!" Bocah itu duduk dengan semangat.

"JAM TIGA KUYANG!!"

"Oh iya jam tiga!"

🥕🥕🥕

🥕🥕🥕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sandal Jepit | FF Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang