03.Dituduh Maling

324 68 12
                                    

"Lho?, MAS NANA!!" pagi pagi kalau gak ribut dirumah tuh kayak ada yang kurang, begitu batin bapak sekarang yang duduk di ruang tengah menyeruput kopi.

"APA SI TERIAK TERIAK?" mas nana balas teriak dari dapur, dia sedang membantu bunda cuci piring bekas sarapan tadi pagi.

"Ini lho kok bisa, semalem masih sama masa tiba tiba berubah, iguana kali ya" Shuyang menggerutu menatap kakinya.

Gak lama mas nana datang dan menoyor pelan kepala adiknya, gemes gitu lho kenapa pake teriak segala.

"Apa si apa, hah?" Mas nana menyiprat air di tangannya yang basah ke wajah Shuyang, baru  selesai cuci piring lho dia.

"Ini lho mas, masa sendal ku tiba tiba berubah kayak iguana aja, mana sebelah doang" mas nana mengikuti pandangan bocah itu, dan melihat sepasang sendal jepit, satu biru satu hijau, seingatnya bocah ini punya sandal warna biru, kok bisa ganti sebelah.

"Kayak iguana mas, berubah warna, perlu di abadikan" namun tiba tiba mood nya membaik, bocah tengil itu mengacungkan jempolnya ke arah abangnya.

"Bunglon Shuyang, bukan iguana, kamu ini lho, itu ketuker kali semalem di masjid, Mingrui kemarin juga gitu, berangkat pakai sendal jepit pulang pakai sepatu boot" mas nana hanya menepuk bahu Shuyang prihatin, lalu berbalik badan, enggan meladeni adiknya. Malas and mager.

"Kok bisa.., LAH MAS INI GIMANA" Shuyang kembali menggerutu kesal dan akhirnya memutuskan memakai sendal itu, ikhlas dia lapang dada, sendal jepit baru padahal, baru bunda beliin lima hari yang lalu, kan jadi galau.

Akhirnya mereka berkumpul di ruang tengah minus bunda, bunda masih sibuk di dapur sepertinya.

"Pak, masa-"

"Udah tau, sandal kan?" Bapak terkekeh pelan, ada ada aja gitu.

"Iya pak, masa bisa berubah warna, ukurannya sama tapi" Shuyang masih saja menggerutu.

"Gak apa apa, nanti ke masjid tuker lagi" nahkan malah sesad, tapi kedua anaknya tau bapak bercanda, jadinya mereka hanya tertawa.

"Mas Nana nggak kerja?, Bosen tau liatnya" bocah itu mencomot kripik kuping gajah yang ada di pangkuan mas nana.

"Ntar gue kerja lo nyariin, suruh balik, aneh lo" ini mas nana nggak bohong lho, Shuyang kadang gitu kalau mas nana lagi jam istirahat makan siang, pasti di telpon, suruh pulang, kalau di tanya kenapa ada aja alasannya, dan yang pasti gak logis, kayak contoh minta tolong mas nana karna bunga bunda mati, padahal bisa nanti, kan nyebelin.

Tapi jujur saja Mas Nana gak pernah merasa terganggu, karna Shuyang juga tau waktu menelfon nya, tidak disaat jam kerja.

"Yakan minta tolong" tak ingin kalah bacod Shuyang terus menyahut.

"Udah sini, jangan ribut mulu" akhirnya bapak mengampit kedua kepala anaknya di ketiak, membuat keduanya memekik.

"Bapak belum mandiiii ih kecut!!"

"Pak ini Nana masih ngunyah lho ya!"

Sedangkan bapak hanya bisa tertawa, jahil dan gak mau akurnya mereka itu turun dari bapak, bapak juga gak pernah merepotkan keributan yang dibuat mereka, selagi masih normal, pasalnya dua anaknya itu selalu meributan hal kecil.

"Pak besok kalau Jaemin gajian, Jaemin beliin parfum deh!!, Jangan ngode gini!!" Mas Nana memekik lebih kencang hingga tawa Shuyang pun ikut terdengar, yang lucu adalah mata bocah itu menghilang di telan kulit wajah, alias eye smile seperti jeno ( ◜‿◝ )

"Bapak udah!!, Shuyang beliin bunda micin dua ribu buruan ayo!"

🌧️🌧️🌧️

Sandal Jepit | FF Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang