22.dibawah pohon Tabebuya

201 48 8
                                    

"Ara!" Seseorang menepuk bahunya, lalu Ara menoleh menemukan kakak kelasnya. Bukan, bukan Shuyang, tapi Minghao.

"Kenapa kak?" Kayla yang bersama Ara hanya bungkam.

"Lusa dateng ke acara birthday gue, kalian" kata Minghao.

"Gue juga?" Kayla menunjuk dirinya sendiri, lalu Minghao mengangguk.

"Iya kak, di usahain datang" kata Ara yang menyimpan beberapa kekesalan pada cowok itu. Sebenarnya ia hanya kesal karna Minghao terlalu menyebalkan. Tidak mau mengatakan kenapa dia kenal ayahnya.

"Gue nggak nyangka sih, bisa di undang" kata Kayla berdecak kagum, setelah ini ia akan bingung mau pakai dress apa.

Ara hanya diam dengan kaki yang terus melangkah, menurut nya ini bukan kejutan, sebab ia tau Minghao pasti akan mengundang nya, untuk hal yang lain. Bukan pede, tapi Boleh kan Ara negatif thinking?

"Shuyang!" Gadis dengan seragam yang sama, mengejar Shuyang yang berlari keluar gerbang, entah untuk alasan apa, sepagi ini?.

"Yeji kalau mau ganggu gue jangan Sekarang!" Kata Shuyang lalu menaiki motornya dan melesat dari sana, menghilang dari balik gerbang.

Ara hanya mengamati itu, Shuyang terlihat panik, entah kenapa.

🌧️🌧️🌧️


"Kak Long!, Rega baik baik aja?" Shuyang datang dengan nafas memburu.

"Alhamdulillah baik baik aja, anak nya lagi istirahat" lalu Shuyang menghembuskan nafas lega.

Jadi saat Shuyang baru saja sampai kelas, ia mendapat telpon dari kakak sepupunya, katanya Rega mengalami luka tusuk dimarkas pagi pagi buta, itu membuat Shuyang segera berlari tanpa peduli apapun.

"Lo bolos sekolah?" Xinlong bertanya begitu saat melihat seragam yang Shuyang kenakan.

"Abang juga bolos kampus!" Kata salah satu anggota yang ada disana.

"Nah!, Kak Long aja bolos kampus, tapi gue nggak mau bolos, habis liat Rega gue balik ke sekolah," Kata Shuyang mendapat anggukan dari Xinlong.

"Ada satu kabar yang mungkin bukan kabar baik, Bumi sekolah di Amerta" Amerta nama sekolah mereka kalau kalian bingung.

"Theodra?" Tanya Xinlong memastikan, lalu Shuyang mengangguk.

"Sebetulnya, Avecco hilang sejak dua bulan sebelum tahun baru kemarin, mereka nggak ada di manapun, kabar katanya mereka bubar, tapi menurut gue nggak mungkin" Shuyang mengangguk paham, iya betul, tidak mungkin.

"Minghao ada, dia baik baik aja, mungkin dia kesulitan dapat pengganti, karna dia keliatan sibuk banget" kata Shuyang.

"Avecco hiatus gitu?"

"Mungkin?" Shuyang mengangkat bahunya tanda tak tahu.

"Black Earth?" Tanya Shuyang setelahnya.

"Mereka semakin brutal, Mereka benar benar menguasai jalanan setelah Avecco hilang, mereka merasa menjadi lawan utama Legals, gue nggak ngerti" Kak Xinlong memang masih memantau Legals sesekali menanyai kabar jalanan pada Rega, kak Long juga sering nongkrong bareng.

"Tapi bang, kayaknya mereka juga bingung banget nyari keberadaan Avecco. Gue dapet kabar, katanya mereka udah nyari Avecco di tiga markas secret, tetap kosong" kata salah satu anggota lagi.

Sandal Jepit | FF Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang