16.Kolong Meja Anak bontot bapak Gama

260 71 10
                                    


Temui gue di belakang tangga dekat gedung.

Selepas mendapat pesan singkat dari Shuyang, Yeji langsung menuruti isi pesan itu.

Dengan senang hati dia berjalan di koridor, kalian tau apa yang dia pikirkan?.

Kira kira gini, mungkin aja Shuyang udah sadar karna nolak dia, dan dia nyesel. Kasian cetek banget otaknya.

Karna pemikiran nya itu, Yeji mencoba membuat Ara datang kesana juga, biar bisa jadi saksi bisu.

Iya saksi bisu jadian kalian, kalau yang terjadi sebaliknya kunaon?.

Balasan yang di dapat dari Ara adalah:

Ara: Sorry kak nggak minat🥰

Lalu Yeji berdecih, songong sekali, apalagi emot di akhir yang Ara kirimkan itu.

Sampai disana Yeji sendirian, kosong, tapi beberapa menit kemudian Shuyang datang dengan wajah begitu dingin, hawa cowok itu benar benar berbeda.

Shuyang sampai di hadapannya, namun belum ada sepatah katapun yang terucap.

"Aishi Yeji" panggil Shuyang masih dengan raut wajah yang sama.

"Iyaa?" Sudah di bilang kan Yeji itu bego, dia bahkan tidak merasakan amarah yang tertahan dari cowok itu.

"Kalau misal semalam Ara berhasil lo culik, apa yang bakal lo lakuin ke dia?" Yeji diam mematung, jadi Shuyang tahu?!.

"Culik?, Ngapain coba gue nyulik dia, kurang kerjaan tau, yang" tatapan cowok itu semakin tajam saja.

"Yakin?, Akui sebelum lo malu"

"Kalau ngomong jangan ngelantur deh Shuyang, mana tega gue nyulik orang"

"Jawab pertanyaan pertama gue" Yeji semakin tak berkutik.

"Kalau berhasil?, Nggak rumit, cukup ancam dia buat putus sama kamu, kalau nggak mau nurut ya terpaksa main tangan" kata Yeji terus terang.

"Lo punya image bagus di sekolah ini, di luar sekolah juga, jangan hancurin image lo cuma karna obses cinta lo" Shuyang menjeda sejenak lalu menatap lebih tajam, "jangan ganggu Ara, sebelum lo macam macam sama dia, lewati gue dulu"

Lalu Shuyang berlalu meninggalkan yeji disana yang tengah menggeram kesal.

Netranya menemukan intensitas Ara yang berhenti berjalan di koridor.

Shuyang menghampirinya lalu membawa gadis itu ke kelasnya.

Jujur, cowok itu begitu marah saat tahu Yeji senekat itu hanya untuk mendapatkannya.
 
"Kak aku anak kelas 11 nggak boleh ada di kawasan kelas 12 loh!!"

"Ya bodo amat, lo sekolah bayar uang gedung kan?, Ya nggak masalah mau kemana aja"

Dan seperti biasanya, Ara kembali pasrah.

🌧️🌧️🌧️

"Mau kemana tadi? Sok sok an mau ke area belakang sekolah" kata Shuyang, mereka duduk di dalam kelas cowok itu, tentu mengundang banyak pasang mata.

Ara mengulurkan tangannya tanpa berkata sepatah kata pun, ia menunjuk luka yang ada di dekat sikunya, sudah sedikit kering.

"Kok bisa?" Shuyang kemudian mengecek luka itu, sesekali menekannya yang membuat Ara menabok reflek.

"Nggak usah di pencet juga!" Lalu Shuyang hanya tertawa membuat Ara semakin kesal saja.

"Sini" katanya yang mengeluarkan plester dan menempelkan pada luka lengan Ara, "udah, sebentar lagi sembuh"

Sandal Jepit | FF Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang