"pagi bunda!!"
"Pagi sayang.. kamu cari Abang?"
"Em iya bun, Kak Shuyang ada?"
"Lagi kerumah sakit, sebentar lagi pulang kok" bunda menyahuti Ara sembari membalik tempe di penggorengan.
"Ngapain bun pagi pagi gini kerumah sakit?"
"Oh itu-"
"Assalamualaikum!!" Mas Nana baru pulang sepagi ini.
"Waalaikumsalam, gimana Mas?" Tanya bunda serius, mereka berada di dapur.
"Nggak ada yang perlu di khawatir kan kok bun, bunda tenang aja ya, jangan dipikirin" balas Mas Nana, Ara nggak paham jadi dia cuma diam aja.
"Mas, Shuyang ngapain kerumah sakit?" Tanya Ara lagi, namun pada orang yang berbeda.
"Dia semalam-"
"Oh itu Ra, nemenin Cio cek up, iya kan bun??" Mas Nana kedip kedip mata ke bunda, berharap bunda paham kodenya.
"Emang iya?" Dan bunda masih lola, Mas Nana sampe masang muka panik.
"Ya kan tadi pamit gitu bun, gimana sih" Mas Nana senyum kikuk ke Ara.
"Oh iya lagi nganter Cio check up" akhirnya bunda paham kode mas Nana.
Ara ngangguk paham, "oww, ya udah Ara tunggu aja kalo ya"
"Iya sayang, sebentar lagi juga sampai. Udah sarapan belum?" Bunda sebenernya nggak mau bohong tapi Mas Nana ngode gitu.
"Udah bun, tapi kalo di tawarin yo makan lagi hehe"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, nah itu pulang tuh" bunda lalu mencuci tangannya menghampiri dua orang yang baru saja masuk kerumah.
Shuyang dan bapak, cowok itu kata bunda pergi nemenin Cio check up, tapi apa iya sama Bapak juga.
Bahkan cowok itu jauh dari kata rapih, sarung yang keukeuh di pake itu tersampir di bahu nya, apa iya nemenin Cio?. Setidaknya cowok itu pasti sempet buat lepas sarung kan?.
Dan yang bikin Ara lebih nggak yakin adalah, Bibir Shuyang yang pucat pasi, matanya sedikit sayup, tapi bibir itu terus tersenyum dan sorot matanya masih seteduh biasanya. Padahal sudah bisa di pastikan dia tidak baik baik saja.
"Kak?" Setelah menyalimi bapak, Ara menatap Shuyang khawatir.
"Apa cantik?" Benar benar deh, senyum nya sih manis banget tapi Ara tetap nggak bisa menghilangkan rasa khawatirnya.
🌻🌻🌻
Shuyang povOke gue jujur, gue memang lagi sakit.
Tapi gue nggak berniat nyembunyiin hal ini, nggak tau dan nggak ngerti kenapa Mas Nana tiba tiba bohong.Mungkin karna masih pagi, Mas Nana nggak mau bikin Ara khawatir.
Sakit apa? Gue? Gagal ginjal.
Enggak, enggak separah yang kalian kira kalau menurut gue karna sejauh ini gue merasa baik baik saja, terlebih setelah operasi donor ginjal 3 tahun lalu. Iya sudah lama kan?, Dan gue masih bisa hidup? So? Nggak ada yang perlu di khawatirkan..
Sebelum operasi gue menjalani rawat jalan selama dua tahun, waktu itu gue hampir nyerah karna bener bener capek, tapi gue punya banyak hal untuk di perjuangkan.
Gue masih mau hidup buat Bunda, Bapak, Mas Nana.
Lalu setelah dua tahun berlalu, gue akhirnya mau operasi, Bukan cuma gue, tapi Mas Nana juga.
Ginjal yang ada di dalam tubuh gue ada ginjal milik Mas Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandal Jepit | FF Shuyang (END)
Fanfictiondiciptakan seperti sandal jepit sepasang maksudnya. Kisah nya semulus jalan tol. Anti menye menye. Anti pelakor masa lalu. Mungkin kisah nya semulus jalan tol, tapi hubungannya seburuk panci gosong yang susah di gosok. Tidak ada kata damai. Note: h...