10.Pulang Bareng

251 60 2
                                    

"Syukurlah berkat lo mereka gak jadi tanding" kata kayla pada Ara.

"Sering begitu ya?"

"Banget, mereka itu gak pernah akur, Antara Kak leon nya yang nyebelin kalau gak ya Mingrui ddk nya yang nyebelin, tapi kayaknya opsi kedua lebih tepat" jelas Kayla

"Maksud lo Mingrui Ddk itu siapa aja?"

"Ara lo polos apa gimana si, ya mereka berempat itu, Shuyang, Dianjia, Mingrui, dan satu setan hidup itu" kayla sepertinya tidak menyukai Zeyu, padahal kalau kata Ara zeyu itu paling menonjol, alias paling keliatan.

"Zeyu?"

"Jangan sebut namanya, alergi gua sama setan satu itu" Kayla mendengus kesal.

"Iya yaudah ayo ke kelas"

"Kelas kita beda Cug!" Kalau kayla kesal bukan main, Ara hanya menyengir, kalau Zeela sih udah enyah dibawa pacarnya itu entah kemana.

"Tapi kan searah ayolah" ajak Ara dituruti Kayla.

Sembari berjalan mereka memilih ghibah, penggosip sejati memang.

"Gummy smile Doyoung sama Eye smile Jeno woee!! Mana mereka sebelahan"

"Pingsan sana lo pingsan" Tawa Ara sebelum dirinya terkena lemparan bola cukup keras.

Bruk, "Arla lo nggak papa?" Tanya kayla lalu setelahnya ia menatap nyalang kumpulan cowok yang ada di lapangan.

"Ini siapa yang lempar?!"

"Gue, Sorry gue gak sengaja" kata Shuyang yang baru saja sampai, "Ada yang sakit?" Tangannya menyentuh kening yang sempat Ara tutupi tadi.

"Enggak gak papa, lain kali kalau gak bisa main gak usah main!, Untung gue gak luka, kalau iya gimana?" Kata Ara bersungut-sungut sembari menepis tangan cowok itu dari keningnya, entah kenapa kalau berhadapan dengan kakak tingkat nya ini bawaannya emosi.

"Santai dong, kan gue udah bilang gak sengaja, kalau ada yang luka juga gue tanggung jawab" Shuyang tentu tak ingin kalah bacot.

"Gak sengaja kenapa harus gue mulu sih, kayak gak ada manusia lain yang bisa lo recokin"

Shuyang diam, iya juga, kenapa akhir-akhir ini selalu ada hal yang membuat dirinya terikat dengan gadis songong di hadapannya ini.

"Ya mana gue tau, kalau bisa milih sih gue juga gak mau tuh"

"Lo pikir gue mau?, Ya enggak!, Intinya gak gue maafin, awas minggir"

"Yeu kang Gacul!"

"Yeu Tukang nuduh!"

Kayla yang melihat itu bersama antek antek Shuyang kini menggerling jahil, ada tom and Jerry baru.

🌧️🌧️🌧️


"Kan jadi telat balik"

"Gak papa sekali kali Rui" tadi mereka habis bantuin mang ucup ngambil Jambu di kebun sekolah, jadi ya telat pulang.

"Bawa motor kan lo pada?"

"Bawa, Mas Nana kapok bonceng tiga kayak kemarin" Jawaban Shuyang itu hanya untuk membuat ketiga temannya tertawa.

"Ya udah ayo balik" keempat cowok berseragam putih abu itu sudah melajukan motornya, namun berhenti saat melihat Ara berdiam di gerbang sekolah seorang diri, pasalnya ini sudah sepi, bisa di tebak gadis itu berdiri selama 30 menit.

"Kenapa?" Tanya Shuyang saat Dianjia berhenti.

"Mau gue ajak balik, kasian udah mendung, mumpung sekampung ini" Dianjia turun dari motornya.

"Gak usah sih" kata Shuyang membuat Mingrui mulai mengeluarkan jurus ceramahnya.

"Heh Shuyang, Anak kesayangan bunda Lia, Mas Nana pernah bilang, menolong orang itu wajib selagi mampu, inget gak lo?, Masa cuma nebengin balik aja gak mampu" Shuyang mendengus di balik helm nya itu, "kalau misal kita gak ajak balik nih, Terus hujan dia belum di jemput, bisa aja dia kehujanan dan sakit, apa gak kasian, Dimana hati nurani seorang Anak bungsu bapak Gama"

Oke oke Shuyang gak mau adu argumen sama Mingrui, lagi pula Mingrui benar, ia kalah telak, ia juga bukan tidak mau menolong, ia tipe yang cepat kaki ringan tangan, alias gampang nolong, tapi gatau kenapa kalau menyangkut Gadis songong itu Shuyang males banget.

"Yaudah gue aja yang nebengin" Kata Shuyang lalu mendekat.

"Ayo balik" Tanpa meminta persetujuan Shuyang menarik pergelangan tangan Ara.

"Apaan nih narik narik!!, Heh punya mulut kan?!, Jelasin mau apa?!" Ara berhenti saat Shuyang juga berhenti.

"Balik bareng gue, denger lo?, Apa kurang jelas?"

"Enggak makasih gue masih bisa pulang sendiri"

"Bukan ajakan, tapi perintah yang harus lo patuhi"

"Siapa lo? Berhak merintah gue?!, Saudara bukan, Temen bukan, apalagi pacar"

"Oh jadi lo mau gue jadiin pacar?" Astagfirullah bukan gitu maksud Ara, ini cowok mau nya apa si!!, Kesel banget lho, KBL KBL KBL.

"Ck!, Cowok aneh!, Bukan itu-"

Namun tiba tiba hujan turun begitu deras membuat Ara pasrah di ajak Shuyang ke arah motor cowok itu terparkir, mereka meneduh.

"Lama banget lo yang, keburu ujan kan" Kata Mingrui yang baru selesai membuka helm nya.

"Lo pikir ngajak cewek balik bareng itu gampang?" Dianjia memulai candaannya bersama Mingrui.

"Gampang, tapi buat yang ini enggak" Kata Shuyang yang tentu di dengar Ara. IYALAH SUSAH, KAN GUE BUKAN CEWE MURAHAN.

"Ara lo nggak kedinginan?" Tanya Dianjia.

"Oh enggak gak papa"

Tapi dengan gentel nya Zeyu melepaskan jaket yang ia gunakan, menyampirkan di bahu Ara tanpa izin.

"Woahh keduluan!!" Itu Mingrui dengan hebohnya.

"Wah ganti haluan lo Zey?, kayla gimana?" Goda Shuyang, dan detik berikutnya ia mengambil jaket itu lalu melemparkannya ke arah zeyu.

Bahu Ara yang awalnya diselimuti jaket Zeyu kini berganti menjadi jaket Shuyang.

"Gue cuma mau belajar peka, kayla nyuruh gue peka terhadap sekitar" Zeyu jujur, saat mereka pergi untuk bicara tadi, Kayla mengatakan itu padanya.

Ara diam, kikuk dia, bingung mau gimana, iya memang dingin, tapi tanpa jaket cowok cowok ini Ara masih mampu menahan dingin.

"Terobos aja yuk, udah agak reda" Kata Shuyang setelah beberapa saat yang disetujui semuanya.

Sore ini Ara merasakan hal baru, ternyata bersama mereka bukan hanya bikin emosi, tapi bikin stress juga. ^^

Enggak enggak.

Sore di bawah awan mendung Jakarta, jalan Sudirman yang basah nan becek itu jadi saksi bahwa mereka yang tadinya adu mulut kini berboncengan dengan anteng, sama sama menahan dinginnya sore hari itu, sama sama basah diguyur rintik hujan.

-Sandal Jepit-

Ditulis tanpa mood, yauda semoga masih layak baca.

Pacar tiway

Sandal Jepit | FF Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang