41. Gultik blok M

153 39 4
                                    

"jujur aja nih ya, gue masih penasaran alasan Minghao nggak suka banget sama abang lo" kata Mingrui pada Shuyang.

"Mas Nana?"

"Kak Xinlong lah kocak!, Yakali Mas Nana" tau kan tingkat kesabaran Mingrui itu tipis.

"Kan abang gue emang Mas Nana, aneh lo" ya nggak salah sih, tapi kan ini.. ah sudahlah

"Ya gue nggak tau sih, kenapa bocah itu benci banget kak Long"

"Yakin Kak Long, bukan Legals?" Tanya Zeyu mengalihkan atensi mereka.

"Gini loh Zey, kalau emang yang dia incar Legal, kenapa selama ini anggota lain aman aman aja?, Bang Fajar? Kemana mana sendiri, aman tuh, bahkan pas pas an sama Minghao aja dia nggak pernah luka. Tapi tiap kali pas pas an sama kak Long, sengaja gak sengaja, pasti ribut" Mingrui berlagak menjelaskan.

"Ya kalau gitu udah jelas yang di incar kak Long aja. Tapi kenapa" Dianjia bicara hanya untuk membuat semuanya menghela nafas.

"Kan itu poin utama yang gue tanyain tadi, nggak usah lo ulang!"

"Mungkin.. ada cerita dimasa lalu?"

Dan setelahnya mereka terdiam dengan segala pemikiran.

🌼🌼🌼


Dibawah awan cerah siang ini, mereka duduk di kursi milik pedagang gultik, iya disini, di Blok M yang terpantau cukup ramai.

"Kalau kita datang sore ini bisa lebih ramai dari ini loh, Ra" kata Shuyang setelah mengusak rambutnya.

"Soalnya lebih enak jalan sore deh, lebih adem" Ara menyahut sembari mengamati sekitar.

"Lebih enak lagi malem"

"Nggak, endingnya capek banget kalo jalan jalan malem" Shuyang cuma ketawa liat muka nggak setuju Ara, lucu.

"Kak aku mau cerita deh.."

"Kayak nggak biasanya, kenapa?" Shuyang mulai menatap intens Ara.

"Tapi jangan kaget"

"Ya tergantung dong, kalo tiba tiba kamu cerita habis di ajak ngedate sama Jaemin NCT ya aku kaget"

"Ih nggak gitu!" Ara reflek mukul lengan Shuyang.

"Iya kenapa cantik?"

"Kak Minghao tuh kakak aku-"

Shuyang diam, menunggu kelanjutan ceritanya, ya dia kaget.

"Maksudnya gimana?"

"Kakak tiri, dari bokap"  oke Shuyang paham.

"Kamu tau dari mana?" Shuyang sedikit khawatir kala wajah Ara berubah lesu.

"Gini loh, waktu aku nginep di rumah Zeela, aku tau semuanya, intinya aku ketemu ayah disana, dan ini kamu pasti kaget, Zeela sama Minghao tuh adik kakak, ya otomatis sekarang Zeela juga saudara aku" lalu dua porsi gultik datang.

Shuyang mengucapkan terimakasih sebelum berbicara lagi, "Serius?, Kenapa mereka nggak pernah keliatan deket ya?"

"Kalau itu aku nggak tau, soalnya yang aku tau Mas Nana keren"

"Mas Nana terus!!"

"Cie iri??"

"Enggak, ngapain dah"

"Bilang iya doang susah banget sih kak"

"Iya aku iri sayang"

🌼🌼🌼


"Nggak seharusnya begini, kita bisa bicarakan baik baik" suara mama Ara yang begitu tenang.

"Ya kamu kenapa nggak pernah ngabarin kalau sekarang kalian tinggal di Jakarta?"

"Loh, selama ini kamu pernah ngabarin Ara soal kamu dimana?, Enggak kan, Ara tau kamu tinggal di Jakarta setelah nama perusahaan mu itu besar" iya, Rere alias mama Ara sedang berbicara lewat panggilan telepon bersama mantan suaminya, Alias Prasya, CEO perusahaan besar itu.

"Yang penting saya tetap menafkahi Ara kan?. Sekarang yang saya ingin tanyakan kenapa kalian pindah ke Jakarta?"  Pria berjas itu bertanya dari sebrang sana.

"Apa kedatangan kami ke Jakarta mengganggu mu?, Apa pertemuan mu bersama Ara termasuk mengganggu?. Dia hanya seorang anak yang rindu ayahnya, wajar dia menemui mu."

"Iya itu mengganggu-"

"Lalu? Anda mau saya pergi dari kota ini?, Kembali ke Bandung? Begitu?. Tapi maaf maaf aja, nggak bisa. Kedatangan saya dan tinggal disini bukan tanpa alasan. Aku hanya ingin melihat anak ku lebih sering" Kalimat terakhir berhasil membuat Prasya bungkam.

"Aku tidak seperti mu, yang tinggal satu kota tapi tidak pernah mau menemuinya"

Dan lagi lagi Prasya hanya diam di sana.

"Masih ada yang mau di bicarakan?"

"Sepertinya nggak ada, kalau gitu saya tutup"

"Tunggu!, Kabarnya bagaimana?"

Lalu setelah itu, Mama Ara menghela nafas panjang, tak habis pikir.

  🌼🌼🌼

Gak paham ya? Iya sengaja biar kalian pusing
Konflik baru?
Enggak, ini fakta baru okee

Babai, see u next part 💘

Sandal Jepit | FF Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang