•Haruto Brothership
•Sorry for typo
Gelap nya malam hari ini membuat Haruto tidak tenang, semua omongan ibunya terus menggema di kepalanya bagaikan kaset rusak yang susah untuk hilang. Pemuda bermata tegas itu menumpukan dagu nya di depan jendela, menikmati semilir angin dingin malam ini, entah sudah berapa lama Haruto tidak merasakan hembusan angin ini.Sedari tadi matanya tidak lepas dari pemandangan taman bunga yang ada di pinggir kamar nya. Taman bunga yang dulu pernah ia pakai untuk bermain saat dirinya nya masih kecil. Pikiran Haruto menghanyutkan dirinya beberapa saat, membawa dirinya pada kenangan lampau yang menurutnya sedikit buram dan kuning.
Otak nya mencerna beberapa kejadian yang pernah ia alami dulu, saat dirinya masih polos dan belum memiliki sifat bengis yang kejam. Menghela nafas, Haruto merasa ada iblis mengerikan yang bersembahyang dalam dirinya, sehingga mengubah dirinya yang sekarang.
Suara dering dari ponsel nya membuat Haruto kembali lagi dalam dunia nya, ia berjalan malas mengambil benda persegi panjang mewah nya.
Menggeser ikon hijau dan meletakkannya di telinga hingga suara di seberang sana menginterupsinya untuk segera bergegas ke tempat yang ia janjikan.
"Aku malas berubah, mungkin ini takdir hidup ku."
Haruto menyambar jaket dan kunci motornya, segera ia melesat dari rumahnya yang kini terlihat sepi. Selama dalam perjalanan pikirannya selalu teringat beberapa penggal kata yang semakin membuatnya tidak bisa berkonsentrasi di jalanan, namun sebisa mungkin Haruto kembali memfokuskan pikiran nya pada jalanan.
Suasana arena balap motor kali ini lebih ramai dari perkiraan Haruto, teman-temannya sudah di sana dari sejam yang lalu. Seperti dunia malam jalanan lainnya, di sana banyak kumpulan para geng motor dan beberapa wanita berbaju minim yang senantiasa bergelayut di dekat mereka.
Haruto membuang ludah kasar saat netra matanya melihat pemuda berbadan semampai dengan badan kekar nya. Pemuda itu melempar senyuman remeh pada Haruto dengan kepulan asap rokok yang keluar dari belah bibir nya.
Changbin, pemuda dari keluarga terpandang, ayah nya salah satu kolega bisnis Hanbin. Mereka bekerja sama dalam pengembangan beberapa proyek di beberapa negara luar.
Haruto mengetahui Changbin saat pemuda itu dengan brengsek dan tak punya hati nya memukuli salah satu anggota geng nya. Changbin memiliki kedudukan sama seperti Haruto, dia ketua geng, Felix adalah salah satu dari anggotanya.
Biasanya Changbin tidak keluar saat ada balapan motor, entah setan apa yang merasuki pemuda Seo hingga ia keluar dari markas nya.
"Kau tau Haruto." Yedam menepuk pundak Haruto hingga sang empu menoleh pada yang mengajaknya berbicara, Haruto menggeleng pelan, "Hadiah malam ini bernilai fantastis."
"Berapa?."
Kedikan bahu sebagai jawaban atas pertanyaan Haruto, teman-teman nya belum mengetahui dengan pasti hadiah nya. Tapi beberapa anggota geng Haruto mengikuti taruhan, siapa tau mereka menang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Live [Haruto dan Senja] [Selesai]✓
Teen FictionTerinspirasi dari 'Treasure Web Drama' Aku adalah separuh jiwa yang hilang dan rusak, aku minim akan perasaan dan aku beban dalam hidup. Aku adalah bagian terburuk dari hidup mereka. Haruto Brothership [Selesai] [Part lengkap] Author note: Wattpad k...