We Go Again 2 [23]

258 30 2
                                    

•Haruto Brothership
•This is about forward
•Sorry for typo

Rapat pemegang saham di gelar hari ini, Hanbin tengah bersiap untuk menghadiri rapat besar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rapat pemegang saham di gelar hari ini, Hanbin tengah bersiap untuk menghadiri rapat besar itu. Harap-harap ia mampu mengalahkan para pemegang saham lain, sehingga saham besar itu bisa jatuh di tangan nya.

Bukannya Hanbin serakah, Hanbin memang pemegang saham yang besar pula, perusahaan nya sudah melebar di mana-mana. Beberapa perusahaan cabang bahkan di gadang-gadang akan menjadi perusahaan utama.

Bisnis yang di jalankan Hanbin tidak pernah gagal, beberapa anak saham dan beberapa investasi nya pada perusahaan lain juga banyak.

Bukankah Hanbin memang sempurna?.

Hanbin kini tengah duduk di kursi kebesarannya, ia sedari tadi sedang mengetikkan banyak kata di atas laptop nya.

Rapat saham di mulai satu jam ke depan, sehingga Hanbin masih bisa mengurusi urusan perusahaan nya terlebih dahulu.

"Kau tidak lupa semua map yang telah di kerjakan kemarin kan?." Bobby yang baru saja masuk ke dalam ruangan Hanbin duduk begitu saja dengan tangannya yang mencomot bibimbap.

Hanbin memutar bola matanya jengah, kelakuan sekretaris pribadi yang sial nya dia adalah sahabat nya sendiri ini.

"Bisakah jika kau masuk ke dalam ruangan ku untuk mengetuk pintu terlebih dahulu?."

Bobby mengedikkan bahu nya, apa salah nya toh Hanbin sahabat nya, pikir Bobby.

"Kau seperti kenal aku beberapa hari saja, kita sahabat dari kecil, bahkan popok mu dulu juga popok ku."

Baiklah, jika Hanbin meneruskan pembicaraan ini, maka dapat Hanbin simpulkan tidak ada ada habis nya. Pria dengan gigi kelinci alias tonggos itu tidak mau kalah dalam pembicaraan.

"Aku tadi bertanya, apa kau tidak lupa semua map yang kita kerjakan kemarin?."

Hanbin mengangguk-anggukkan kepalanya tanpa melihat Bobby.

"Aku sudah memasukkan semua nya ke dalam tas ku."

Kini Bobby yang mengangguk, ia sandarkan kepalanya di sandaran sofa. Matanya terlihat menerawang plafon putih polos namun indah di atas nya, ia jadi kepikiran Haruto.

Ia menegakkan badannya, ia pandang Hanbin yang kini masih berkutat dengan laptop dan kertas-kertas putih yang menumpuk di meja nya.

"Ah iya Hanbin."

Hanbin mengangkat sebelah alisnya, bermaksud untuk menjawab Bobby.

"Bagaimana keadaan Haruto?."

Hanbin menghentikan acara mengetik nya di atas keyboard, ia melirik Bobby yang kini memandang diri nya.

"Baik."

Singkat sekali, namun bukan jawaban itu yang Bobby inginkan, "Bukan itu bodoh, apakah Haruto sudah tau jika kau bukan ayah kandungnya?."

Life Live   [Haruto dan Senja]   [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang