•Haruto Brothership
•Sorry For Typo
Hanbin dan Lisa berlari menyusuri koridor rumah sakit, setelah pasangan suami istri itu menanyakan tempat Haruto di rawat, mereka langsung mengejar waktu untuk menemukan ruangan Haruto.Lupakan soal Hanbin sekarang yang seperti ingin meledak, kepalanya sudah sangat pusing karena saingan bisnis. Cobaan datang lagi padanya, anak pertama nya mengalami kecelakaan, sungguh Hanbin seperti ingin mengamuk sekarang, namun ia masih bisa mengendalikan emosi nya sendiri.
Lisa berdiri tak jauh dari ruangan rawat Haruto, dari iris matanya ia bisa menangkap beberapa teman Haruto yang masih setia duduk menunggu di depan pintu rawat. Wajah mereka tampak lelah dan juga banyak luka lebam di sana sini.
Ah Lisa simpulkan anaknya ini pasti habis berkelahi.
"Dimana Haru?."
Semua mendongakkan kepalanya saat suara bass Hanbin bersuara, mereka semua menoleh pada Junghwan yang duduk bersama Haru, sedikit jauh dari mereka.
"Haru bersama dengan Junghwan paman." Hyunsuk yang menjawab.
Hanbin mengangguk sekilas, ia berjalan mendekati Haru yang selalu menatap tembok dengan tatapan kosong. Ia guncang pelan bahu sang anak sehingga ia tidak lagi melamun.
"Ayah."
"Hm."
Tanpa aba-aba Hanbin merengkuh tubuh Haru, tubuh anak kesayangannya. Katakan bahwa Hanbin egois, menganggap Haru adalah anak kesayangannya, kebanggaannya, dan anak emas nya. Setiap kali amarahnya meluap pasti ia akan memandang wajah damai anak nya itu.
Katakan bahwa Hanbin itu pilih kasih dalam kasih sayang nya pada anak-anak nya, ia lebih memperhatikan Haru timbang Haruto. Entahlah, setiap memandang wajah Haruto kejadian kelam itu selalu saja berputar di otaknya seperti kaset rusak.
Hanbin melepas pelukannya pada Haru dan memandang lekat iris coklat anaknya, "Kau baik-baik saja kan nak?."
"Haru baik ayah." Haru mengangguk meyakinkan.
Di sebelah sana, Lisa dengan tatapan sendu nya memandang lekat-lekat wajah sang anak yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Beberapa alat penunjang kehidupan melekat pada tubuhnya.
Satu tetes air mata turun, sebegitu parahnya kah sehingga anaknya tidak mau membuka matanya?. Ia mengelus pelan kaca yang ada di depannya kini seakan-akan itu adalah tubuh sang anak yang ia sentuh. Rasa sesak di dadanya tumbuh begitu cepat melihat keadaan sang anak menjadi seperti itu.
"Dari anda semua siapa yang keluarga nya?."
Semua atensi kini teralihkan pada dokter yang baru saja keluar dari ruangan rawat Haruto. Lisa berjalan pelan ke arah dokter Cina yang mungkin seumuran dengan Hanbin itu.
"S-saya ibu nya."
"Baiklah, mari ikut bersama saya."
Maka disini lah mereka semua, Hanbin, Lisa dan dokter yang biasa di panggil Lay. Beberapa menit yang lalu Lay menjelaskan tentang bagaimana keadaan Haruto dan beberapa luka yang terpaksa di jahit, karena luka tusukannya memang dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Live [Haruto dan Senja] [Selesai]✓
Teen FictionTerinspirasi dari 'Treasure Web Drama' Aku adalah separuh jiwa yang hilang dan rusak, aku minim akan perasaan dan aku beban dalam hidup. Aku adalah bagian terburuk dari hidup mereka. Haruto Brothership [Selesai] [Part lengkap] Author note: Wattpad k...