Gift [36]

150 22 0
                                    

• Haruto Brothership
• Sorry For Typo

Setelah Wonyoung pulang, Haru menarik tangan Haruto untuk duduk di sofa ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah Wonyoung pulang, Haru menarik tangan Haruto untuk duduk di sofa ruang tamu. Haru mengambil paper bag yang sudah ia bawa dari rumah, banyak sekali.

Dengan senyuman yang mengembang Haru menyerahkan semua barang bawaan yang dititipkan Lisa pada nya.

Haruto tetap menatap lekat semua barang bawaan yang di serahkan adik nya pada nya. Pemuda itu tidak berniat sedikit pun untuk menyentuh semua barang yang tersampir di tangan adik nya.

Ia menatap lekat semua barang itu, barang-barang branded yang sangat ia inginkan dulu.

Dulu saat ia menginginkan semua barang itu pada Lisa untuk hadiah ulang tahun nya, wanita yang telah melahirkannya itu tidak mendengar nya sama sekali, bahkan menganggap semua permintaan Haruto hanya angin lalu.

"Ini dari ibu kakak, ibu meminta maaf pada mu dan meminta dengan segenap hati nya untuk menerima semua hadiah ini kak."

Haruto tetap bergeming, ia menutup mata nya kuat-kuat, entah mengapa tiba-tiba kepalanya terasa berat dan sakit.

Ia bangkit dari tempat duduk nya yang mana menimbulkan kernyitan di dahi sang adik, ia meninggalkan Haru sendiri di ruang tamu, sedangkan diri nya berdiri di ambang pintu.

"Pulang lah Haru, hari semakin sore, kakak akan ke kantor malam ini, kakak tidak bisa mengantar mu."

Senyuman Haru luntur seketika, tangannya yang tadi memegang semua barang bawaannya semakin turun sejalan dengan semua ucapan kakak nya tadi.

"Kakak." lirih nya.

Seumur-umur baru pertama kali ini Haru mendengar kakak nya menyebut dirinya sendiri sebagai kakak, namun bukan dalam artian yang berbeda, bukan keadaan seperti ini.

Haru melangkahkan kaki nya menjauhi sofa ruang tamu, sebelumnya ia meletakkan semua paper bag yang ia bawa tadi di meja.

Setelahnya ia melangkah keluar dari apartemen mewah milik kakak nya, ia tatap sedikit sudut mata Haruto. Baru pertama kali ini ia melihat tatapan sakit dari sudut mata kakak nya ini.

"Tunggu Haru."

Haru seketika mengentikan langkah kaki nya, memutar tubuhnya ke belakang di mana sang kakak masih setia berdiri di ambang pintu nya.

"Bawa semua barang bawaan mu." titah nya.

Haru menggeleng.

"Tidak kak, itu dari ibu, jauh-jauh ibu ke Jepang untuk membelikan kakak semua barang-barang itu." ucap nya yang sarat terdengar seperti permohonan.

Haruto menggeleng, ia melenggang pergi tanpa menutup pintu apartemen nya, tangannya mengambil semua paper bag yang tadi di bawa oleh Haru dan segera mengembalikan nya.

Haru menatap kosong tangan kakak nya, apa yang harus ia katakan nanti pada ibu nya?.

"Pulang lah, maaf kakak tidak bisa mengantar mu." sejurus dengan itu, Haruto menutup pintu nya.

Life Live   [Haruto dan Senja]   [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang