Second Day [43]

128 18 0
                                    

•Haruto Brothership
•Sorry For Typo

Lisa berjalan menenteng tas-tas belanjaan nya keluar dari tempat perbelanjaan, beberapa kebutuhan rumah tangga sudah ia beli, tinggal membelikan beberapa baju untuk anak-anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lisa berjalan menenteng tas-tas belanjaan nya keluar dari tempat perbelanjaan, beberapa kebutuhan rumah tangga sudah ia beli, tinggal membelikan beberapa baju untuk anak-anaknya.

Kaki nya yang jenjang berjalan memasuki sebuah butik terkenal untuk membeli beberapa potong baju.

Matanya berbinar binar saat iris matanya melihat banyak baju yang cocok untuk nya, tangannya yang lentik ia gunakan untuk memilah-milah mana barang yang bagus mana yang sebaliknya.

"Bungkus kan aku beberapa baju yang aku pilih dan berikan juga beberapa baju yang berwarna hitam, oh dan jangan lupakan carikan aku jaket kulit hitam model kekinian yang terbaik."

Pelayan mal yang tadi menemani Lisa akhirnya pamit undur diri dan menjalankan perintah istri pemilik mal ini.

Siapa yang berani dengan Lisa, jika ia tidak ingin di pecat dengan cepat, turuti kemauan Lisa dan perlakukan istri pemilik mal itu dengan baik.

"Kau tau, anak ku yang bernama Haruto sangat menyukai jaket kulit yang berwarna hitam, di lemari nya saja ada banyak jaket kulit mewah yang ia koleksi." ceritanya dengan riang.

Satu pelayan di sana tersenyum menanggapi semua omongan Lisa.

"Anak pertama anda memang sangat menyenangkan nyonya, ia pernah berkunjung ke sini dan ia sangat ramah."

Lisa menoleh cepat saat pelayan yang menemani nya itu bilang jika Haruto pernah menginjakkan kakinya ke mal besar milik suami nya ini.

"Haruto pernah ke sini?."

Pelayan itu kembali mengangguk, ia memberikan beberapa bag dan jaket kulit yang masih terlapisi plastik ke arah Lisa.

"Anak pertama anda begitu baik, ia datang ke sini bersama anak kecil yang ia angkat jadi anak asuh nya, anak anda membelikan beberapa perlengkapan sekolah dan baju, anak anda benar-benar sangat baik hati."

Lisa menerawang jauh, iya Haruto, anak nya benar-benar baik.

"Iya dia memang sangat ramah."

Pandangan nya menerawang lebih jauh, tatapan mata yang biasa nya begitu berbinar kini terlihat sedikit redup dan sayu.

Otak nya mencerna kejadian tempo hari dimana ia memberikan beberapa baju dari brand ternama untuk anak pertama nya itu, saat itu hati nya begitu berbunga-bunga membayangkan uluran tangan Haruto menerima hadiah nya.

Membayangkan bagaimana cahaya mata Haruto yang mati kembali lagi, namun lagi dan lagi, itu semua hanya lah angan belaka.

Hati nya begitu hancur saat melihat anak kedua nya pulang dengan mendung yang mengelilingi sekitar tubuh nya, juga paper bag yang ia bawa saat berangkat.

Saat itu lah ia mengerti bagaimana perasaan anak nya itu, luka yang ia berikan untuk Haruto terlalu dalam dan lebar, sehingga butuh banyak waktu untuk menyembuhkan nya.

Life Live   [Haruto dan Senja]   [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang