Bad Time [31]

211 23 5
                                    

• Haruto Brothership
• Sorry For Typo

Junkyu melihat sekitar dengan bibir nya yang mengerucut lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu melihat sekitar dengan bibir nya yang mengerucut lucu. Di sampingnya berdiri Jeongwoo yang jengah melihat kelakuan temannya ini.

Oh ayolah ini masih sangat pagi dan Junkyu tadi pagi sekali mengetuk pintu rumah nya dengan brutal dan menyeret Jeongwoo.

Hari Minggu Jeongwoo yang akan ia gunakan untuk bermalas-malasan terganggu sudah karena ulah teman sok imut jadi-jadian nya ini.

Jeongwoo mengusak rambut kasar, "Demi kaos kaki mu yang kau cuci sebulan sekali Kim Junkyu, kenapa kau membawa ku kemari hah?."

Junkyu menoleh ke arah Jeongwoo masih dengan bibir nya yang mengerucut, kini tangannya yang tadi memegang tali tasnya berpindah ke pinggang nya.

"Apa kau bilang?!, yak, aku mencuci kaos kaki ku seminggu sekali ya!."

Jeongwoo merotasikan bola matanya jengah melihat semua kelakuan sok imut Junkyu. Kalau bukan temannya Jeongwoo sudah menenggelamkan pemuda itu di sungai Han.

Jeongwoo menggeleng kan kepalanya saat ia membayangkan hal itu, bisa-bisa dia mendekam di balik jeruji besi.

Tetapi bukankah itu tidak etis, Junkyu anak seorang dosen terkenal yang bernama Kim Junmyeon, pria itu di kenal karena kecerdasan dan juga kepiawaiannya, tapi kenapa Junkyu seperti ini?.

"Aku memang sudah gila berteman dengan nya."

Plak!.

"Aww." ringis Jeongwoo memegang kepalanya.

"Dari dulu itu kau memang sudah gila bukan karena berteman dengan ku."

Junkyu membalik wajah nya, ia malas berbicara dengan pemuda Park. Menunggu Haru lebih menarik.

Semenit kemudian mereka melihat siluet tubuh Haru yang berlari ke arah mereka. Senyum Junkyu mengembang ketika melihat Haru, sebenarnya ia sudah pegal berdiri di sini.

"Jeongwoo, Junkyu!."

Jeongwoo dan Junkyu hanya mengangkat tangannya untuk membalas sapaan Haru.

"Kita mau kemana Minggu-minggu seperti ini?." Jeongwoo bertanya.

Haru menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tidak enak memang mengajak teman-temannya di hari Minggu, bisa saja mereka punya agenda lain yang penting.

Sebenarnya Haru mengajak mereka karena ada suatu hal yang sangat penting, Minggu lalu mereka sudah berjanji untuk mengerjakan beberapa proyek sekolahan yang di berikan oleh guru fisika.

"Ya Tuhan kita melupakan Mashiho!." seru Haru.

Sontak kedua temannya itu menghentikan langkah mereka, menatap horor ke arah Haru yang menggaruk tengkuknya, ia merasa bersalah ngomong-ngomong.

"Mashiho tadi mengirimi aku pesan, dia tidak bisa ikut karena ada urusan bersama keluarga nya."

Haru menghela nafas lega karena ungkapan dari Jeongwoo.

Life Live   [Haruto dan Senja]   [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang