•Haruto Brothership
•This is about forward
•Sorry for typo
Satu Minggu berlalu, keadaan Lisa masih sama seperti bulan lalu. Pandangan nya selalu kosong memandang lurus ke arah depan, ia masih tidak ingin melihat orang lain di dalam kamar nya.Berita ia sedang hamil di tutup rapat-rapat oleh pihak keluarga, bahkan Lisa harus putus sekolah. Bukan keluarga yang menginginkan Lisa putus sekolah, namun dirinya sendiri.
Pihak yang sangat membenci Lisa saat ini hanya Garam, bahkan ia menyalahkan Lisa, mengapa bukan dia yang hamil.
"Kenapa semua ini terjadi pada ku Tuhan?, dosa apa aku hingga aku harus seperti ini?." Lisa menatap nanar pantulan dirinya sendiri di kaca.
Ia menatap perut nya sendiri, di sana tumbuh satu nyawa. Satu nyawa yang tidak ia harap kan kehadiran nya, satu nyawa yang hadir karena kecelakaan.
Ia kembali menangis, tidak ia hiraukan perutnya yang kini tertindih oleh lutut nya sendiri.
Ia mengamati sekitar, hingga pandangan matanya jatuh pada sebuah kaca yang pecah. Kaki nya yang tadi di atas kasur ia langkahkan untuk mendekat ke tempat pecahan kaca itu.
Ia mengambil satu pecahan kaca yang tajam, ia dekatkan ke pergelangan tangannya. Pikirannya kalut, ia sudah menjadi beban keluarga bahkan ia telah membuat nama keluarganya jatuh.
"Maafkan aku, aku bukan ibu yang baik dan aku tidak akan bisa menjadi ibu yang baik untuk mu, jika kau mati aku juga akan ikut mati, kita akan mati bersama-sama."
Ia kembali mendekatkan pecahan kaca ke pergelangan tangannya, ia menggores satu luka di sana. Lisa meringis kesakitan saat pecahan tajam menggores permukaan kulit nya.
Ia terus melakukan hal itu hingga darah mengucur deras di tangannya. Saat itu lah pintu kamarnya di dobrak paksa, di sana Hanbin berlari dengan nafas terengah-engah.
Ia berlari menghampiri Lisa dan mencekal tangan Lisa yang ia gunakan untuk menggores tangannya.
"Lisa jangan lakukan itu!." cegah Hanbin.
Lisa mendorong Hanbin, ia mengacungkan pecahan kaca tadi tepat di depan wajah Hanbin.
"Jangan ikut campur urusan ku!." teriak Lisa.
"Jika itu menyangkut dengan mu, maka aku akan ikut campur."
Lisa kembali mendorong Hanbin, meminta agar pria itu untuk menjauh dari nya.
"Jangan bahayakan diri mu dengan bayi mu, jika kau membunuhnya kau berdosa Lisa!."
"Apa bedanya?, dia juga ada karena dosa, aku membenci nya, jika dia mati maka aku akan bahagia, dia hanya aib Hanbin!."
Lisa terus berteriak dan menangis, saat situasi mulai tenang, Hanbin berjalan lirih mendekat ke arah Lisa. Ia menarik Lisa ke dalam pelukannya, diam-diam ia menekan tangan kiri Lisa yang terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Live [Haruto dan Senja] [Selesai]✓
Ficção AdolescenteTerinspirasi dari 'Treasure Web Drama' Aku adalah separuh jiwa yang hilang dan rusak, aku minim akan perasaan dan aku beban dalam hidup. Aku adalah bagian terburuk dari hidup mereka. Haruto Brothership [Selesai] [Part lengkap] Author note: Wattpad k...