Tujuh

400 58 5
                                    

•Haruto Brothership
•Sorry for typo

Baru saja Haruto berdiri di depan pintu ruang kelas nya, rasa sakit yang berada di kepalanya kemudian muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baru saja Haruto berdiri di depan pintu ruang kelas nya, rasa sakit yang berada di kepalanya kemudian muncul. Suasana kelas mulai ramai pagi ini, terbukti dengan suara beberapa jeritan para gadis yang ada di kelas.

Haruto memegang kuat-kuat rambutnya, rasa sakit itu kembali lagi, pegangan tangan yang ada di pintu mulai mengendur dan tubuh Haruto seolah melayang.

Tetapi sebelum Haruto limbung ke depan, sebuah tangan melingkar di bahu tegap Haruto, beruntung sekali nasib nya hari ini, kalau tidak, mungkin Haruto sudah terjatuh terjerembab ke depan.

"Kakak tidak apa-apa?." ah Haruto kenal suara itu, suara lembut itu, itu adik nya Haru yang menolongnya.

Haruto menggelengkan kepalanya pelan melepaskan tangan adiknya yang bertengger di bahu nya, mencoba bersikap baik-baik saja pada orang lain. Bahkan sekarang dia menjadi tontonan para murid di kelas.

Haruto tidak mengindahkan Haru yang nampak berdiri dengan perasaan takut di belakangnya. Ia harus sesegera mungkin sampai di bangku nya dan mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.

Melihat gelagat aneh Haruto membuat beberapa temannya bertanya-tanya, perubahan sifat Haruto nampak jelas. Bahkan Junkyu yang tidak pernah mau memperhatikan Haruto pun mulai bertanya-tanya dalam hatinya.

Junkyu sedikit menyenggol lengan Haru dengan pandangan matanya terus tertuju pada Haruto yang berjalan gontai, "Kakak mu kenapa?."

Haru menggeleng, ia tidak tau.

"Entahlah, sifat nya berubah semalam, ia bahkan tidak mau sarapan."

"Kakak mu sakit?." kini Jeongwoo ikut bertanya, kembali lagi Haru menggeleng.

Haru terus memperhatikan setiap gerak-gerik kakaknya, seperti biasanya setiap ia masuk kelas ia akan tertidur, bisa di bilang kelas ada kamar ke dua bagi Haruto.

Haru duduk di samping Haruto, setelah meletakkan tas yang tadi bertengger di punggungnya, ia mengecek suhu badan Haruto. Panas, Haruto menderita demam, namun sepertinya tidak wajar, ini benar-benar panas, Haruto butuh dokter saat ini.

"Kakak bangun." Haru menggoncang pelan tubuh Haruto agar kakak nya itu terbangun, namun yang di dapat adalah tepisan keras dari Haruto.

Baiklah, kita ingatkan pada Hari sekali lagi bahwa kakaknya ini adalah tipe orang yang keras kepala.

"Kakak sakit, ayo kita ke UKS, biar kakak dapat pertolongan pertama, ayo kak."

Haru masih setia menggoncang pelan lengan Haruto. Namun Haruto tidak bergeming, ia sekali lagi menepis tangan Haru lebih keras, sepertinya Haruto tidak ingin di ganggu. Haru menyerah ia membiarkan Haruto untuk istirahat saat ini, nanti jam istirahat ia akan menarik pemuda itu untuk pergi ke UKS, lihat saja nanti.

Life Live   [Haruto dan Senja]   [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang