•Haruto Brothership
•Sorry For Typo
•Warn mention of fights, kidnapping and death
•Chapter terpanjang
Haruto tidak tenang dalam tidur nya, ia melirik sang anak yang tertidur lelap dengan boneka kelinci yang ada dalam dekapannya. Haruto sedikit mengulas senyuman di sana, ia bergerak se pelan mungkin agar sang anak tidak bangun.Ia mencium kening sang anak sebelum beranjak dari tidur nya, ia membuka pintu kamar nya dan turun ke bawah.
Kaki nya ia bawa untuk menghampiri lantai bawah di mana tv tengah menyala di sana, ia mengerutkan keningnya dalam, semua penghuni rumah ini telah tidur, tetapi mengapa tv bisa menyala seperti ini?.
Dengan langkah pelan Haruto menghampiri tv, mata nya membola kala tiada satu pun yang ada di sana.
Brak!
Dengan cepat Haruto memutar kepala nya, dimana letak kamar nya yang di sana ada sang anak.
"Koki, Ya Tuhan jangan lagi.", Haruto memacu langkah nya menaiki tangga guna mencapai lantai atas.
Saat ia telah sampai di lantai atas, ia membuka pintu dengan kasar sehingga menimbulkan suara yang memekakkan telinga. Kaki nya kembali ia bawa untuk berlari, di sana telinga nya bahkan mengalami disfungsi hebat.
Ia berjalan cepat dengan tangan yang meraba-raba kasur nya yang telah kosong.
"Sialan ada apa ini?!." Haruto menyisir rambut nya kebelakang.
Matanya menangkap sebuah sobekan kertas yang sengaja di tancapkan dengan jarum di di dashboard kasur nya, Haruto mencabut kasar kertas dengan tulisan bernada ancaman itu.
'Serahkan perusahaan mu atau keluarga mu dalam bahaya, jika kau sayang keluarga mu maka temui aku di gedung kosong Utara kota.'
Haruto meremas kertas yang ada di tangannya menjadi bulatan kecil dan melemparkannya ke lantai. Haruto mengusak kasar rambutnya pikirannya benar-benar kacau hari ini.
"Si brengsek itu, sekarang benar-benar main licik."
Haruto merogoh saku celana nya, mendial nomor seseorang yang mungkin saja sudah tidur di seberang sana.
"Halo." suara serak Yoshi memasuki indera pendengaran Haruto, syukur lah Yoshi sigap mengangkat teleponnya, ia benar-benar butuh bantuan anak itu sekarang.
"Dengar aku tidak ingin bertele-tele, sekarang ayah, ibu serta anak ku di culik oleh anak buah Changbin, aku ingin kau datang ke sini lima belas menit dari sekarang apa pun yang terjadi." ucap nya dikatator.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Live [Haruto dan Senja] [Selesai]✓
Teen FictionTerinspirasi dari 'Treasure Web Drama' Aku adalah separuh jiwa yang hilang dan rusak, aku minim akan perasaan dan aku beban dalam hidup. Aku adalah bagian terburuk dari hidup mereka. Haruto Brothership [Selesai] [Part lengkap] Author note: Wattpad k...