Dua Belas

359 45 2
                                    

•Haruto Brothership
•Sorry for typo
•Flashback sebelum kejadian
•part saling berhubungan dari cerita sebelumnya

•Haruto Brothership•Sorry for typo•Flashback sebelum kejadian•part saling berhubungan dari cerita sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haruto memacu langkahnya saat hujan belum berhenti, sial dia kehilangan jejak adik nya saat ini. Ia merutuki diri sendiri karena mendorong Haru untuk menjauh dari nya.

Baju nya sudah basah karena air hujan yang mengguyur badannya, dan lebih sial nya lagi ia lupa membawa payung. Akhirnya ia menyerah, kembali ke sekolah dan mengambil motornya, berniat menyusul Haru.

Tujuan pertama nya adalah rumah, namun keadaan rumah masih kosong hanya beberapa pembantu yang sedang menyiapkan makan siang. Tak berpikir lama, Haruto akhirnya memilih untuk membersihkan dirinya sendiri.

Setelah semua sudah bersih, Haruto duduk bersama teman-teman nya yang baru saja sampai. Hingga atensi nya teralih oleh deru mesin mobil yang berhenti tepat di depan rumahnya.

Matanya memicing tajam kala adik nya turun bersama seorang yang sangat ia kenal. Lee Youngbok, atau Lee Felix, akhirnya Haruto berlari mendekati Haru untuk menarik nya tak pedulikan ia kembali terguyur derasnya air hujan.

Namun semua itu pias seketika, Felix memelintir tangannya hingga nyeri sekali dan bahkan ia turut serta membawa Haru dengan mobilnya menjauh dari rumah.

"Sialan!."

"Tidak ada makanan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tidak ada makanan?."

Haru menghempaskan tubuhnya malas di sofa ruang tamu, malam hari ini perutnya tiba-tiba lapar. Biasanya kalau dirinya kelaparan Haru pasti memasakkan nya, namun pemuda itu sedang sakit.

Ia melirik lantai atas di mana kamar Haru berada, ia berniat untuk menemui adiknya itu sekedar menanyakan bagaimana keadaannya, namun lagi dan lagi ego nya terlalu besar untuk melakukan hal kecil itu.

"Kakak."

Haruto menolehkan kepalanya saat suara lembut adik nya memanggil namanya. Pemuda itu memakai baju yang sedikit tebal dan juga celana training panjang yang menutupi kaki jenjangnya.

"Kakak lapar?."

Haruto melirik sekilas adiknya kemudian menggeleng, ia melenggang pergi dengan handphone yang sibuk ia gulir ke kanan dan ke kiri.

Life Live   [Haruto dan Senja]   [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang