Pagi ini tidak seperti pagi sebelumnya, Aleandra yang sebelumnya bangun terlambat kali ini justru bangun lebih awal. Karena hari ini adalah hari pertama Aleandra bersekolah kembali.
Baik Aleandra dan Edgar sudah siap untuk berangkat, mereka sudah sarapan pagi bersama dan sekarang Edgar mengajak Aleandra untuk masuk ke dalam mobilnya.
Sebenarnya Aleandra sudah menolak untuk diantarkan ke sekolah oleh Edgar, takut waktu Edgar termakan hanya karena mengantarkannya. Tapi Edgar mengatakan kalau mereka berdua searah.
Di sinilah Aleandra sekarang, duduk di dalam mobil mewah Edgar. Duduk tepat di sebelah Edgar yang tengah sibuk menyetir.
Mobil berhenti tepat di depan gerbang sekolah tersebut, Aleandra segera melepaskan seat beltnya untuk turun dari mobil. Namun sebelum Aleandra berhasil turun dari mobil, Edgar menarik tangan Aleandra hingga membuat Aleandra menoleh ke arahnya dengan alis bertaut bingung.
“Ada ap—”
Belum sempat Aleandra bertanya, Edgar sudah lebih dulu membubuhkan kecupan kecil di bibir Aleandra. “Belajar yang benar, agar kau bisa lulus dengan nilai yang baik.”
Ah.. kecupan perpisahan.
Tampaknya Edgar tidak pernah lupa melakukan hal kecil itu setiap kali mereka berdua akan berpisah sejenak, awalnya hanya kecupan lembut di kening, tapi sejak dua hari kebelakang Edgar justru melakukannya di bibir.
Aleandra tidak tahu harus menjawab apa, ia juga masih belum terbiasa oleh kecupan Edgar meski setiap inci dari tubuhnya sudah pernah dijamah oleh bibir Edgar.
“Aku pergi dulu, terima kasih sudah mau mengantar ku.” hanya itu yang terucap dari bibir Aleandra, Aleandra turun dari mobil dan melangkah memasuki area gedung sekolah yang menjulang megah itu.
Sementara Edgar yang berada di dalam mobil masih menatap kepergian Aleandra sembari menjilat bibirnya sendiri, merasakan sisa lipbalm milik Aleandra yang menempel di bibirnya.
“Strawberry..” gumam Edgar menebak varian lipbalm yang Aleandra gunakan.
***
“Nama mu Aleandra Blake? Apa kau bagian dari keluarga Blake atau nama belakang mu saja yang kebetulan sama dengan nama keluarga pemilik yayasan sekolah ini?” seorang gadis dengan seragam sekolahnya itu bertanya kepada Aleandra, ia melirik penampilan Aleandra dari atas sampai ke bawah.
Mencoba menilai Aleandra dari penampilan, Aleandra terlihat datang dari keluarga kaya raya sama sepertinya dan juga kedua temannya.
Barang-barang yang Aleandra kenakan semuanya barang branded keluaran terbaru, mulai dari tas, sepatu dan lain-lain.
“Seingat ku keturunan Blake itu laki-laki semua, dan mereka juga sudah tua. Yang satu seusia Ayah ku dan yang satu lagi seusia kakak ku yang paling tua. Keturunan Blake yang paling muda juga setahu ku laki-laki, dia anak dari Logan Blake, namanya Nathanael Blake. Dia juga lulusan sekolah ini.” Gadis bername-tag Lorraine itu menatap Aleandra dengan mata menyipit penuh selidik.
“Jangan-jangan kau itu anak haramnya Logan Blake ya?”
“Hush!”
Tangan gadis bernama Lorraine yang berada di atas meja itu di pukul oleh teman sebangkunya. Aleandra melirik ke arah name-tag si gadis yang duduk di sebelah Lorraine, gadis itu bernama Kayla.
“Sakit Kayla, kau tidak perlu memukul ku!” protes Lorraine tak terima dipukul oleh Kayla.
“Kau dan Olivia tidak perlu bertanya masalah pribadi Aleandra, mau dia bagian dari keluarga Blake atau bukan itu bukan urusan kita.” ujar Kayla menasehati kedua sahabatnya. Kayla menoleh ke arah Aleandra dan tersenyum, “Maafkan Lorraine dan Olivia ya Aleandra.. mereka berdua memang agak lancang kadang-kadang.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleandra The Antagonist [END]
RomanceJadi istri kedua tidak pernah ada dalam daftar keinginan Aleandra. Tidak pernah sekalipun. Tapi disinilah Aleandra sekarang, menjadi istri muda dari pengusaha properti bernama Edgar Cornelius Blake.