Sophia duduk diam di kursi rodanya, sudah 2 tahun ia hidup hanya berbaring di ranjang dan terduduk tak berdaya di kursi roda.
Sophia sudah melakukan berbagai macam cara untuk bisa sembuh dari keterbatasannya, dan sekarang sudah mulai ada kemajuan pesat. Mungkin karena Sophia rajin terapi atau karena telat Sophia yang kuat untuk sembuh membuat ia kini kembali bisa menggerakkan kedua tangannya yang semula kaku seperti batu.
Kini Sophia sudah bisa menggerakkan tangannya sesuka hati meski ia masih tak sanggup memegang barang yang agak berat. Bibir Sophia yang semula kaku dan miring itu sudah mulai berada di posisi semula, Sophia sudah mulai bisa bicara meski terkadang pengucapannya tak bisa terdengar begitu jelas.
Tapi tak apa, itu sudah kemajuan pesat.
Sophia sangat ingin sembuh, terlebih lagi setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang suami direbut oleh wanita lain. Sophia semakin ingin sembuh dan mengambil kembali apa yang memang haknya, miliknya.
Selama 5 bulan ini Sophia sudah melihat bagaimana Aleandra merebut segalanya, Aleandra merebut posisi Sophia sebagai Nyonya rumah, Aleandra merebut posisi Sophia sebagai pendamping Edgar di setiap pesta atau pun acara penting kantor.
Aleandra merebut kasih sayang yang dulu hanya Edgar berikan kepadanya, seperti saat ini. Edgar pulang dengan tamu bersamanya. Edgar pulang membawa Agatha, istri Logan yang tengah mengandung. Tapi bukannya memperkenalkan Sophia kepada Agatha, Edgar justru memperkenalkan Aleandra.
Sophia benci dengan Edgar yang seolah menunjukkan bahwa Aleandra nyonya di rumah ini, dan Sophia juga benci dengan Aleandra yang dengan tidak tahu malunya berperan seolah ia nyonya di rumah ini.
Sophia kesal saat melihat Aleandra menyambut kedatangan Agatha, membuatkan Agatha susu dan mengobrol sejenak dengan Agatha. Padahal seharusnya orang yang dekat dengan Agatha adalah Sophia, Sophia istri pertama Edgar dan juga Sophia sudah kenal lebih dulu dengan Agatha bukan Aleandra. Tapi kenapa justru Aleandra yang nampak lebih dekat dengan Agatha?
Tangan Sophia perlahan mengepal, tangan kakunya kini sudah bisa digerakkan meski tak begitu sempurna seperti sedia kala.
Sophia merasa muak dengan sikap Aleandra yang sok baik di depan orang banyak, terlebih lagi di depan Edgar. Dulu Sophia mengira Aleandra itu polos dan baik, tapi nyatanya wanita yang ia kira polos dan baik itu justru merebut suaminya.
Dulu juga Aleandra pernah mengatakan bahwa dia hanya menikah dengan Edgar demi memberikan Edgar keturunan, tapi apa kenyataannya? Selama ini Sophia mengamati Aleandra, dan Aleandra justru terlihat menikmati perannya sebagai istri Edgar. Bukan demi keturunan saja, tapi Aleandra memang menyukai posisinya sekarang dan Sophia yakin Aleandra pasti menginginkan lebih.
Diana sering mengatakan betapa busuknya Aleandra dan Sophia percaya akan hal itu. Aleandra memang busuk.
***
“Lihat itu Nyonya, Aleandra sengaja ingin mencari perhatian. Kemarin-kemarin dia tidak bangun awal untuk membuat sarapan, tapi hari ini karena ada Tuan Logan berserta istrinya. Aleandra mendadak mencari muka.” Diana yang baru membawa Sophia keluar dari kamarnya pagi ini kembali memanas-manasi Sophia dengan perkataan buruknya akan Aleandra.
Sophia bukannya melihat ke arah Aleandra, Sophia justru melihat ke arah Edgar yang baru saja keluar dari toilet dan terlihat tersenyum ke arah Aleandra yang sibuk memasak.
Cih.
Aleandra benar-benar sedang cari muka di depan Edgar dan sialnya Edgar termakan akan tipu muslihat Aleandra itu.
Sophia tidak bisa diam saja, semakin hari semakin Sophia perhatikan Edgar terlihat semakin terperangkap oleh jebakan Aleandra. Sophia tidak ingin Edgar jatuh hati sungguhan kepada Aleandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleandra The Antagonist [END]
RomanceJadi istri kedua tidak pernah ada dalam daftar keinginan Aleandra. Tidak pernah sekalipun. Tapi disinilah Aleandra sekarang, menjadi istri muda dari pengusaha properti bernama Edgar Cornelius Blake.