Bab 29

62.4K 5.9K 212
                                    

Edgar menuruti permintaan Aleandra untuk mampir membeli beberapa testpack di apotik, apoteker yang berjaga sampai mengangkat alisnya saat melihat Edgar yang datang dengan senyum lebarnya membeli beberapa buah testpack.

Apoteker tersebut memberikan testpack tersebut sembari tertawa kecil, “Semoga hasilnya positif ya, Pak.” ujar apoteker tersebut ramah sebelum Edgar pergi.

Edgar menganggukkan kepalanya penuh semangat, “Ya, semoga saja. Terima kasih.” Edgar kembali ke mobilnya, ia kembali melajukan mobilnya itu ke rumah.

Dalam hidup Edgar, ini pertama kalinya ia merasa perjalanan pulang ke rumah terasa sangat memakan waktu.

Edgar berlari bagai anak kecil saat ia turun dari mobilnya, berlari memasuki rumah sembari mencari-cari keberadaan Aleandra.

“Sayang..?” panggil Edgar sembari menaiki anak tangga, tak lupa di tangannya ada kantung plastik berisi testpack yang sebelumnya ia beli di apotik atas permintaan Aleandra.

Edgar membuka kamar mereka, senyum Edgar melebar saat melihat Aleandra berada di kamar duduk di kursi belajarnya sembari memahami ulang materi-materi yang sebelumnya dipelajari di sekolah.

Aleandra menoleh ke arah Edgar dan segera berdiri, meninggalkan buku-bukunya itu. “Kau cepat sekali.”

Edgar mendekati Aleandra, “Kau meminta ku untuk membeli testpack tentu saja aku cepat, kau tidak tahu betapa excitednya aku saat membaca pesan mu.”

Aleandra menggigit bibir bawahnya pelan, melihat Edgar yang antusias agak membuat Aleandra takut. Takut jika hasilnya mengecewakan Edgar.

“Aku.. aku belum tentu hamil. Aku hanya ingin mengeceknya karena seharian ini aku merasa aneh dengan diri ku sendiri, menstruasi ku juga terlambat.”

Edgar menganggukkan kepalanya mengerti, “Kalau hasilnya negatif bukan masalah, kita bisa mencobanya lagi nanti. Jadi bagaimana kau mau mengetesnya sekarang atau nanti saja?”

Aleandra menatap kantung plastik yang Edgar bawa, ia menghela nafas berat sebelum mengambil alih kantung plastik tersebut. “Lebih cepat lebih baik, ku harap apa pun hasilnya kau tidak kecewa.”

“Tidak akan, aku tidak akan kecewa. Jika hasilnya negatif bukankah itu artinya kita harus lebih giat lagi melakukannya?”

Aleandra memukul lengan Edgar pelan, itu sih maunya Edgar untuk sering-sering bercinta.

Aleandra melangkah menuju kamar mandi di dalam kamar mereka itu, siap untuk mengetes apakah benar ia hamil atau ternyata tidak.

“Kau kelihatan nervous, apa kau mau aku temani di dalam?” tanya Edgar lagi, ia agak khawatir melihat wajah Aleandra yang agak pucat.

Aleandra menggelengkan kepalanya menolak, jika Edgar ikut masuk ke dalam Aleandra hanya akan semakin nervous nantinya. Bahkan mungkin urin Aleandra tak mau keluar jika ia terlalu nervous.

“Tidak perlu, aku sendiri saja.” Aleandra menutup pintu kamar mandi itu, menghilang dari pandangan Edgar yang kini duduk di pinggir ranjang menunggu Aleandra selesai.

Edgar mengetuk-ngetuk kakinya ke lantai karena merasa tak sabaran, ia menunggu Aleandra keluar dengan hasil testpack tersebut namun Aleandra tak kunjung keluar.

Edgar bahkan sampai mondar mandir di depan pintu kamar mandi karena gelisah, Edgar penasaran dengan hasilnya tapi Edgar lebih takut Aleandra di dalam sana menangis jika hasilnya negatif.

Tidak masalah jika negatif, mereka berdua masih punya banyak waktu untuk bisa mendapatkan keturunan. Aleandra tidak perlu merasa terburu-buru dan tertekan.

Aleandra The Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang