BAB 13

84.7K 6.5K 222
                                    

Warning! Konten di bawah ini mengandung konten dewasa yang mungkin tidak cocok bagi beberapa kalangan. Pastikan usia sudah cukup sebelum membaca lebih lanjut.

Aleandra menoleh ke arah Edgar yang tengah menyetir, entah mengapa Aleandra merasa suasana hati Edgar sedang tidak baik.

Saat Aleandra memasuki mobil Edgar, wajah Edgar tak seramah biasanya. Edgar bahkan tak menoleh ke arahnya. Membuat Aleandra bertanya-tanya dalam hati, apa Edgar ada masalah di kantor atau Aleandra sudah melakukan kesalahan tanpa ia sadari?

Atau jangan-jangan apa Edgar kesal karena Aleandra sempat tak menyadari kalau Edgar sudah sampai menjemputnya. Aleandra tidak mau terlalu percaya diri dengan berpikir kalau Edgar cemburu melihatnya sempat bercanda gurau dengan Julian, si ketua kelas.

Aleandra tidak tahu kenapa tapi ia merasa ia perlu menjelaskan hal ini kepada Edgar, "Laki-laki yang tadi itu ketua kelas di kelas ku." jelas Aleandra pelan, Aleandra sedikit melirik dari ekor matanya mengintip bagaimana reaksi Edgar. Namun Edgar tampak datar, seolah tak peduli dengan topik yang Aleandra bahas.

Meski begitu Aleandra tetap melanjutkan penjelasannya, "Dia menemani ku menunggu mu karena teman-teman ku yang lain sudah pulang dengan pacar mereka masing-masing, Julian tidak ingin aku diganggu oleh anak-anak yang lain karena aku ini anak baru, jadi dia menemani ku."

Edgar yang awalnya diam tak merespon, kini melirik Aleandra dari pantulan kaca mobilnya. "Kenapa kau menjelaskan ini padaku?" tanya Edgar sembari kembali fokus menatap jalanan di depan.

Aleandra berdeham, ia malu untuk menjawab. Takut jika Edgar menganggapnya terlalu percaya diri dan berlebihan. "Aku.. aku hanya tidak ingin kau salah paham, aku sadar posisi ku. Aku ini wanita yang sudah menikah, aku tidak akan dekat dengan laki-laki lain dalam artian lebih dari teman."

Edgar menghela nafas, salah satu tangannya bergerak memegang tangan Aleandra. "Sudah tidak perlu dilanjutkan, sekarang katakan kau mau makan di mana?"

Aleandra balik menggenggam tangan berurat Edgar itu, "Aku tidak masalah makan di mana saja."

Edgar menganggukkan kepalanya mengerti, kalau begitu Edgar akan membawa Aleandra ke restoran pilihannya. Makanan di sana kebetulan sesuai dengan selera Edgar.

***

"Kau ingin pulang atau ikut dengan ku ke kantor?" tanya Edgar pada Aleandra setelah sesi makan siang mereka selesai, Edgar baru saja selesai membayar tagihan makan siang mereka berdua.

"Ke kantor?" kening Aleandra berkerut, agak bingung kenapa Edgar bertanya hal seperti ini kepadanya.

"Pekerjaan ku hanya tinggal sedikit lagi, kalau kau mau kau bisa ikut dengan ku ke kantor sebentar. Lalu kita bisa pulang bersama setelah pekerjaan ku selesai, apa kau mau?" tanya Edgar lagi.

Aleandra sempat ragu, namun pada akhirnya Aleandra menganggukkan kepalanya mengiyakan ajakan Edgar untuk mampir ke kantornya sejenak.

Dari restoran tempat mereka makan siang sebelumnya dengan kantor Edgar tidak lah jauh, tidak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk sampai di kantor Edgar.

Saat Edgar masuk ke lobby semua karyawan memberikan senyuman ramah dan sapaan pada Edgar. Tidak sedikit di antara mereka memandang ke arah Aleandra dengan tatapan penasaran.

Mungkin mereka bingung karena Edgar kembali ke kantor tidak sendirian, melainkan dengan wanita berseragam sekolah. Ada beberapa orang juga yang tersenyum ramah kepada Aleandra, kebanyakan dari mereka adalah yang sudah mengetahui status Aleandra sebagai istri kedua Edgar. Salah satunya adalah sekretaris Edgar.

Aleandra The Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang