“Berkeliaran dari mana saja kau, baru pulang jam segini? Mana ada anak sekolah pulang malam begini.” Diana melirik sinis ke arah Aleandra yang baru saja memasuki rumah, ia kesal lantaran Aleandra dengan senang hati berkeliaran di luar dengan mobil mewah pemberian Edgar sementara dirinya sibuk mengurus Sophia.
Aleandra yang merasa lelah hanya mengabaikan pertanyaan Diana padanya. Hendak berjalan menuju kamar namun Diana dengan lancangnya menarik tangan Aleandra, membuat Aleandra mau tak mau menatap balik ke arahnya.
“Sombong sekali kau mengabaikan ku, kau itu hanya orang baru di rumah ini.”
Aleandea berdecak, “Mau sampai kapan kau bersikap sok senior di depan ku Diana? Aku sudah bukan pekerja di rumah ini lagi, kau tidak bisa semena-mena dengan ku. Aku pergi berkeliaran ke mana pun bukan urusan mu, urusan mu itu hanya mengurus rumah ini. Ingat posisi mu Diana, kau itu hanya pelayan. Sedangkan aku? Aku istri sah Edgar. Kalau kau tidak mau dipecat sebaiknya kau diam, jangan usik kesenangan ku.”
Diana menganga, tidak percaya dengan kalimat yang baru saja Aleandra lontarkan kepadanya. Sombong sekali Aleandra, belum ada seminggu menjadi istri Edgar tapi Aleandra sudah seberani ini padanya.
“Ka-kau.. berani-beraninya kau bicara begitu kepada ku?!”
“Tentu saja aku berani, kau pikir kau siapa Diana? Nyonya di rumah ini? Jangan berkhayal terlalu tinggi Diana, faktanya yang tidur dan dicium setiap pagi oleh Edgar itu aku, bukan dirimu!”
Bukannya sadar, Diana justru menganggap perkataan Aleandra itu seperti hinaan.
“Kau bangga akan hal itu? Kau bangga telah merebut suami Nyonya Sophia? Orang yang selama ini kau rawat, kau bantu makan, kau bantu mandi, tapi diam-diam ternyata kau mengincar suaminya. Busuk kau Aleandra.” tuduh Diana lagi, ia tidak mau kalah. Ia akan selalu mencari pembenaran akan setiap tindakannya.
“Kau mau sok suci di sini Diana, kau pikir kau lebih baik dari ku? Setiap Edgar tidak pulang ke rumah kau selalu semena-mena, kau semena-mena pada pelayan lain, kau juga semena-mena pada Nyonya Sophia. Saat aku ijin tidak masuk kerja, kau dengan dengan sengaja berpura-pura lupa memberikan Nyonya Sophia makan, kau biarkan dia tidur dalam keadaan popok penuh kotoran. Kau pikir kau lebih baik? Jangan sok suci, aku juga tahu semua kebusukan mu. Kau hanya berpura-pura rajin setiap kali Edgar pulang. Mencari perhatian dan dengan sengaja membuka dua kancing teratas pakaian mu agar dilirik oleh Edgar, sayangnya Edgar tidak tertarik dengan sampah seperti mu!”
Aleandra maju selangkah, ia menunjuk nunjuk wajah Diana yang masih menatapnya dengan tatapan arogan. “Jangan memancing emosi ku Diana, kalau aku mau aku bisa mengadukan mu kepada Edgar dan membuat mu dipecat. Jika kau tidak ingin dipecat sebaiknya kau jaga mulut sialan mu itu.”
Aleandra pergi meninggalkan Diana yang berdiri diam dengan tangan terkepal kuat, dalam hati Diana menyumpah serapahi Aleandra.
***
Aleandra sedang berbaring di ranjang saat Edgar keluar dari kamar mandi selesai membersihkan diri.
Edgar baru pulang dari pekerjaannya pukul 12 malam lewat. Aleandra bahkan sudah sempat tertidur namun terbangun karena mendengar suara gemericik air di kamar mandi.
Dalam tamaramnya lampu kamar, Aleandra bisa merasakan Edgar naik ke atas ranjang dan berbaring di belakang Aleandra yang tengah tidur menyamping.
Terasa tangan Edgar menelusup masuk memeluk pinggang Aleandra dari belakang, ikut tidur sembari memeluk Aleandra dengan erat.
Lama Aleandra terdiam hingga ia merasa bahwa Edgar sudah benar-benar terlelap, Aleandra memandang tangan Edgar yang melingkar di pinggangnya. Secara perlahan Aleandra bergerak berbalik, mengubah posisi tubuhnya yang awalnya membelakangi jadi menghadap ke arah Edgar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleandra The Antagonist [END]
RomanceJadi istri kedua tidak pernah ada dalam daftar keinginan Aleandra. Tidak pernah sekalipun. Tapi disinilah Aleandra sekarang, menjadi istri muda dari pengusaha properti bernama Edgar Cornelius Blake.