Hari kedua dan hari ketiga ujian kelulusan Aleandra lewati dengan mulus, soal dengan mudah ia kerjakan dan beruntungnya lagi Aleandra tidak muntah-muntah setiap sarapan pagi.
Aleandra tidak muntah di pagi hari setelah Edgar berinisiatif membuatkan Aleandra teh, bukan memerintahkan pelayan tapi Edgar sendiri yang membuatkannya dan secara ajaibnya mual yang Aleandra rasakan langsung sirna setelah meminum teh hangat buatan Edgar.
Sejak hari itu membuat teh di pagi hari untuk Aleandra sudah jadi tugas Edgar di pagi hari.
Ini hari terakhir Aleandra melewati ujian, setelah ini maka Aleandra bebas. Hanya perlu menunggu hasil ujiannya keluar dan surat kelulusannya.
Aleandra juga berencana untuk memberitahukan soal pernikahannya dan juga kehamilannya kepada sahabat-sahabatnya yang lain hari ini.
Aleandra rasa waktunya sudah tepat, terlebih lagi Olivia juga sempat mengatakan kalau semakin lama Aleandra menyimpan rahasia itu teman-teman yang lain justru akan merasa kecewa karena dibohongi dan merasa tak bisa dipercaya. Mereka mungkin akan cemburu karena Olivia tahu lebih dulu dibandingkan mereka.
Olivia menyentuh punggung Aleandra yang sedang membereskan tasnya, hendak meninggalkan ruang ujian mereka karena ujian terakhir mereka telah selesai.
Olivia agak maju mendekati telinga Aleandra untuk berbisik, “Kau jadi akan mengatakan semuanya kepada Kayla dan Lorraine?”
Aleandra menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, ia memakai tasnya. “Ayo, Kayla dan Lorraine pasti sudah menunggu di luar.”
Olivia meraih tangan Aleandra dan menggenggamnya, “Aku yakin Kayla dan Lorraine pasti akan mengerti dan mendukung mu, selama kau jujur mereka tidak akan membenci mu, kau juga tidak salah menurut ku.”
Aleandra membalas genggaman tangan Olivia, paling tidak ada Olivia yang mendukungnya dan menyemangatinya untuk bicara jujur. Jika Olivia saja bisa mengerti dengan keadaan Aleandra maka Kayla dan Lorraine pasti sama.
Aleandra dan Olivia berjalan beriringan menghampiri Kayla dan Lorraine yang sudah menunggu di luar gerbang sekolah, mereka rencananya akan berkumpul di cafe sebentar untuk merayakan usainya ujian dan kesempatan itu akan Aleandra pakai untuk jujur kepada Kayla dan Lorraine.
Aleandra tersenyum menghampiri Kayla dan Lorraine, namun senyum Aleandra perlahan luntur ketika melihat selebaran yang berada di tangan Kayla dan Lorraine.
Selebaran tersebut bergambarkan wajah Aleandra yang cicoret-coret dan juga ada kata hinaan dalam selebaran tersebut.
Perempuan sundal, perebut suami orang!
Tangan Aleandra gemetar dalam genggaman Olivia, Olivia melirik Aleandra dengan tatapan khawatir. “Aleandra.. apa kau baik-baik saja?”
Aleandra menggelengkan kepalanya, Tidak.. Aleandra memang berencana mengaku hari ini tapi bukan begini caranya.
Kayla dan Lorraine menghampiri Aleandra, mereka menunjukkan selebaran dalam genggaman mereka itu.
“Apa ini benar Aleandra?” tanya Lorraine pada Aleandra yang berdiri bagai patung, tak tahu harus menjawab bagaimana.
Olivia ikut panik melihat Aleandra yang panik. “Guys.. Aleandra Will explain about this to you later ok? Beri dia waktu sebent—”
“Jadi kau tahu soal ini, Olivia?” kali ini Kayla yang bertanya, ia menatap Olivia dengan tatapan selidik.
Olivia gelagapan bingung harus menjelaskan bagaimana. Baru saja Olivia ingin buka mulut, suara murid-murid lain yang bergunjing sembari memegang selebaran yang sama dengan yang Kayla dan Lorraine miliki mulai terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleandra The Antagonist [END]
RomanceJadi istri kedua tidak pernah ada dalam daftar keinginan Aleandra. Tidak pernah sekalipun. Tapi disinilah Aleandra sekarang, menjadi istri muda dari pengusaha properti bernama Edgar Cornelius Blake.