Pagi ini sangat dingin, aku sangat tidak suka dengan hal ini. Ini semua karna dia aku harus bangun lebih awal dari yang ku kira. Ya gimana gak kesel, aku dibangunkan jam 4 subuh dan cuaca juga lagi dingin. Terpaksa aku harus nguap karna asma ku kambuh lagi, ah sudahlah aku mau mandi aja lebih awal dan nemenin bibi masak dibawah.
Setelah selesai mandi dan bersiap, waktu masih nunjukin jam 5.30. Huhff masih pagi sekali, dan aku bergegas turun kebawah untuk nemenin bibi masak.
" Pagi bibi, masak apa hari ini?" sapa ku dari anak tangga yang udah liat bibi ngaruh makanan diatas meja.
" eh astagfirullah non, bibi kaget padahal baru mau bangunin"
" hehehehe, maaf bi aku bangunnya lebih awal tadi jadi langsung mandi deh" ucapku nyengir ke bibi
" oalah, dibangunin dia lagi toh non?"
" yaa gimana lagi bi, rese banget aku jadi nguap karna asma nya kambuh" ucapku sambil beranjak duduk dan mengambil piring.
" tapi non gapapa kan? kalo gimana" kita ke rumah sakit aja non" jawab bibi dengan raut wajah khawatir nya.
" gapapa dong bi, uda aku baik baik aja. Ayo kita makan bareng sekarang"
" yowes non, habis makan dicek lagi perlengkapan sekolah nya"
" oke bi, makasi ya bi uda mau nemenin aku selama ini" ucap aku, entah tiba" saja terpikir dikepala ku.
" non, non uda bibi anggap kaya anak sendiri non gak usah bilang kaya gitu bibi sayang sama non" jawab bibi sambil tersenyum hangat sama aku.
" eh yauda ayo makan bi keburu dingin" jawab ku sambil mencairkan suasana.
" ehh iya tuh non, ayo"
Setelah selesai sarapan, dan pastinya perlengkapan sekolah ku udah beres aku langsung bergegas masuk ke mobil yang udah ditunggu pak sopir.
20 menit sampai di sekolah, aku turun dari mobil dan ga lupa bilang makasi ke pak sopir nya. Cukup ramai, aku kira masih sepi karna masih jam 6.30 pagi. Aku berjalan dilapangan dengan tatapan kosong, entah mengapa hati ku gelisah berada didalam lingkungan ramai terlebih aku tidak terbiasa. Saking kosong nya pikiranku, aku ga sengaja nabrak seseorang. Ah ya ternyata laki laki, dan ya cukup tinggi hingga aku harus mengangkat kepala ku untuk melihat nya. Untung nya aku ga jatuh, dan ya ga nyangka nya laki laki itu ngulurin tangannya ke aku.
" Pangeran Arya Agastian Stewart, panggil agas. Lo anak baru?" sambil mengambil tangan ku untuk berjabat.
" iya" jawab ku sekena nya.
" nama lo siapa?"
" ga perlu tau, permisi" ucap ku lalu bergegas pergi.
" hmm unik" gumam agas.
Setelah pergi dari orang aneh itu, aku segera mencari ruang kepala sekolah untuk bertanya soal denah kelas ku dan beberapa seragam yang belum ku dapat. Ternyata sekolah ini cukup luas membuat ku sedikit sulit menemukan ruangan kepala sekolah. Huhf setelah lama mencari, akhirnya aku mengetok pintu dan menunggu jawaban dari dalam.
" silahkan masuk" jawaban dari dalam
" permisi, selamat pagi pak. saya siswi baru"
" ah ya, kamu murid home scholling itu bukan? silahkan duduk"
" terimakasih, iya pak, bisa saya tau kelas saya dan bagaimana seragam yang belum saya dapat?" tanya ku to the point.
" untuk kelas, kamu masuk di 11 IPA 1. dan untuk seragam nya akan kami kirimkan nanti sebelum pulang sekolah. mari saya akan antar kamu langsung ke kelas" jelas kepala sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DAN CERITAKU
Teen FictionIni tentang aku yang selalu mengeluh pada semesta mengenai takdir ku. Tentang aku yang sangat membenci senja, sebab senjalah yang menjadi saksi bisu hari terakhir bahagia didalam hidupku. Akankah aku mampu menjalani ceritaku yang berdampingan dengan...