PART #54

6 0 0
                                    

" sabar ya, mungkin sekarang dia masih perlu waktu sendiri" ucap Jeje menenangkan Fano.

" ayo duduk, ada apa?" tanya Fano.

" ada sesuatu yang harus aku omongin ke kamu"

" ada apa Jera?"

" kecelakaan dibalik stef dan Agas itu dalang nya temen aku" ucap Jeje, membuat Fano sedikit kaget.

" apa bukti mu?"

" setelah hari dimana aku baca surat dari kak Agas, aku nyamperin orang itu. dan memang dia mengaku kalau dia dalang nya" sahut Jeje serius.

" siapa?" tanya Fano dengan sorot rendah namun ada emosi dibalik nya.

" Kiran"

" dia temen aku, cuma beda kelas" imbuh Jeje.

" apa alasan logis nya?"

" dia belum bilang waktu itu, tapi yang pasti dia akan bertindak lagi"

" lalu bagaimana?" tanya Fano menatap Jeje.

" kita harus cegah kak, sebelum dia berbuat yang lebih lagi" ucap Jeje.

" kita harus bertemu dulu, saya akan mengajak nya untuk berbicara baik² dulu" ucap Fano tegas.

" kalo gitu sekarang aja, aku tau rumah nya"

" mari, lagi pula Fani pasti sedang istirahat sekarang"

" ayoo"

Setelah percakapan singkat itu, mereka berdua pergi menuju tempat yang dimaksud.

.
.

Sampailah Fano dan Jeje dirumah yang mereka tuju. Rumah minimalis, namun terkesan tidak diurus. Fano pun mengetok pintu karena tidak ada bel rumah.

Setelah pintu di ketok lebih dari 3 kali, baru lah terbuka dan menampakkan Kiran yang memakai baju rumahan.

" ada apa?" tanya Kiran singkat.

" kita ingin membicarakan sesuatu, apakah anda berkenan?" tanya Fano sopan.

" ya, masuk" sahut Kiran.

Lalu mereka masuk dan duduk diruang tamu.

" apakah benar anda yang menyebabkan kecelakaan adik saya?" tanya Fano membuka percakapan.

" ya, kenapa?" sahut Kiran santai.

" apa alasan logis dibalik itu?" tanya Fano dengan nada rendah, seperti nya ia sudah mulai emosi.

" simple, dan hanya gue yang boleh tau" jawab Kiran membuang muka.

" lalu jika saya melapor polisi, apakah jawaban anda sama?"

" ya"

" berhenti melakukan hal bodoh" ucap Fano penuh penekanan.

" siapa lo, ini hak gue!!" sentak Kiran.

" hak lo? nyadar, lo itu ngerebut hak hidup orang!" jawab Jeje sarkas.

" gue gak peduli, dan kalian gak ada hubungannya sama ini. jadi baiknya kalian pergi dari rumah ini!!" usir Kiran lantang.

" saya peringatkan! jangan buat diri anda terlihat bodoh melakukan hal memalukan seperti ini. perbuatan anda akan tetap saya laporkan " ucap Fano.

" silahkan, gue gak pernah takut "

" anda terlihat sangat murah. jangan buat lingkaran setan didalam diri anda" peringat Fano tegas.

" lo siapa sih, sok ngatur bangs*t" sentak Kiran berdiri.

AKU DAN CERITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang