" sabar ya, mungkin sekarang dia masih perlu waktu sendiri" ucap Jeje menenangkan Fano.
" ayo duduk, ada apa?" tanya Fano.
" ada sesuatu yang harus aku omongin ke kamu"
" ada apa Jera?"
" kecelakaan dibalik stef dan Agas itu dalang nya temen aku" ucap Jeje, membuat Fano sedikit kaget.
" apa bukti mu?"
" setelah hari dimana aku baca surat dari kak Agas, aku nyamperin orang itu. dan memang dia mengaku kalau dia dalang nya" sahut Jeje serius.
" siapa?" tanya Fano dengan sorot rendah namun ada emosi dibalik nya.
" Kiran"
" dia temen aku, cuma beda kelas" imbuh Jeje.
" apa alasan logis nya?"
" dia belum bilang waktu itu, tapi yang pasti dia akan bertindak lagi"
" lalu bagaimana?" tanya Fano menatap Jeje.
" kita harus cegah kak, sebelum dia berbuat yang lebih lagi" ucap Jeje.
" kita harus bertemu dulu, saya akan mengajak nya untuk berbicara baik² dulu" ucap Fano tegas.
" kalo gitu sekarang aja, aku tau rumah nya"
" mari, lagi pula Fani pasti sedang istirahat sekarang"
" ayoo"
Setelah percakapan singkat itu, mereka berdua pergi menuju tempat yang dimaksud.
.
.Sampailah Fano dan Jeje dirumah yang mereka tuju. Rumah minimalis, namun terkesan tidak diurus. Fano pun mengetok pintu karena tidak ada bel rumah.
Setelah pintu di ketok lebih dari 3 kali, baru lah terbuka dan menampakkan Kiran yang memakai baju rumahan.
" ada apa?" tanya Kiran singkat.
" kita ingin membicarakan sesuatu, apakah anda berkenan?" tanya Fano sopan.
" ya, masuk" sahut Kiran.
Lalu mereka masuk dan duduk diruang tamu.
" apakah benar anda yang menyebabkan kecelakaan adik saya?" tanya Fano membuka percakapan.
" ya, kenapa?" sahut Kiran santai.
" apa alasan logis dibalik itu?" tanya Fano dengan nada rendah, seperti nya ia sudah mulai emosi.
" simple, dan hanya gue yang boleh tau" jawab Kiran membuang muka.
" lalu jika saya melapor polisi, apakah jawaban anda sama?"
" ya"
" berhenti melakukan hal bodoh" ucap Fano penuh penekanan.
" siapa lo, ini hak gue!!" sentak Kiran.
" hak lo? nyadar, lo itu ngerebut hak hidup orang!" jawab Jeje sarkas.
" gue gak peduli, dan kalian gak ada hubungannya sama ini. jadi baiknya kalian pergi dari rumah ini!!" usir Kiran lantang.
" saya peringatkan! jangan buat diri anda terlihat bodoh melakukan hal memalukan seperti ini. perbuatan anda akan tetap saya laporkan " ucap Fano.
" silahkan, gue gak pernah takut "
" anda terlihat sangat murah. jangan buat lingkaran setan didalam diri anda" peringat Fano tegas.
" lo siapa sih, sok ngatur bangs*t" sentak Kiran berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DAN CERITAKU
Teen FictionIni tentang aku yang selalu mengeluh pada semesta mengenai takdir ku. Tentang aku yang sangat membenci senja, sebab senjalah yang menjadi saksi bisu hari terakhir bahagia didalam hidupku. Akankah aku mampu menjalani ceritaku yang berdampingan dengan...