PART #48

9 1 0
                                    

" huhhhf akhirnya selesai juga ni mapel" ucap Jeje, sambil merapikan bukunya.

Yap kini mereka sudah menyelesaikan mapel terakhir nya. Saat nya mereka pulang, Rara pulang dengan Agas dan Jeje akan pulang kerumah terlebih dahulu. Setelah itu baru ia akan kerumah sahabat nya.

" cape yaa, nanti kamu jadi kerumah Je?" tanya Rara.

" jadi dong, gue pulang dulu deh ganti baju yaa hehe"

"oke deh, ayo ke parkiran" ajak Rara.

di sisi lain...

" dendam dibalas dendam sayang" ucap seseorang, dengan senyuman licik nya.

" akan ada kejutan spesial hari ini" imbuh nya, lalu pergi begitu saja. Terlihat seperti orang pada biasanya, tak ada keanehan. Permainan nya sangat rapi. Bahkan tak ada celah sedikit pun. Namun siapa sangka, sudah 1 orang menaruh rasa curiga terhadap nya. Kita liat saja nanti...

.
.
.

" bye bye Je" ucap Rara, melambaikan tangan nya pada Jeje.

" daaa, sampe ketemu nanti yaa" sahut Jeje teriak, yang dibalas jempol oleh Rara.

" kak nanti jadi kan ke pasar malam nya?" tanya Rara.

" jadi dong sayang"

" Jeje ikut ya, nanti juga dia mampir kerumah katanya minta dimasakin" ucap Rara.

" iya boleh, sesuka kamu aja"

Mereka sedang asik masing", Rara yang asik membaca novel sedangkan Agas yang fokus menyetir.

Saat berada di jalan turunan, Agas merasa ada hya kejanggalan di mobil nya.

" lohh ini kok gak bisa di rem ya?" ucap Agas, yang masih sibuk mencoba rem mobil nya.

" kenapa kak?"

" gawat rem nya kayak nya ada yang ngerusakin, ini gak bisa di rem" ucap Agas panik.

" hahh, kenapa bisa?"

" ini gimana, shitt!" umpat Agas.

" Rara kamu bisa lompat kan?"

" hah, terus kamu gimana kak?"

" jangan pikirin aku, kamu harus lompat sekarang. mobil ini gak akan berhenti" ucap Agas dengan nada tinggi.

" kakkk" teriak Rara.

" LOMPATT!!" teriak Agas...

BRAKKKK.

Hanya seperkian detik, mobil Agas sudah menabrak pembatas jalan. Ia tak bisa mengendalikan mobil nya, sedangkan Rara juga tak sempat melompat.

Bagian Rara duduk sudah tak berbentuk lagi. Rara dan Agas terpental jauh dari mobil mereka.

" ra-ra, ra bangun" ucap Agas terbata bata. Melihat gadis nya yang terbaring tak sadarkan diri disamping nya.

" ra jangan gini, ra bangun ra"

" RARA BANGUNN!!" teriak Agas, lalu sebelum semua nya gelap ia mendengar orang² datang. Berkerumun, lalu Agas ikut tak sadarkan diri...

.
.
.

Saat ini Jeje sudah siap, ia akan segera berangkat ke rumah sahabat nya itu.

Namun saat turun dari tangga, tiba" ponsel nya berbunyi. Ada yang menelepon, tapi hanya no tak dikenal.

" halo" sapa Jeje.

" selamat siang, apa dengan saudara Jeje?" tanya orang diseberang sana.

" iya benar, ini siapa ya?"

AKU DAN CERITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang