EPILOG

14 1 0
                                    

Hari ini, Fano dan Jeje berada ditempat akhir peristirahatan manusia.

Setelah selesai doa bersama, kini yang tersisa hanyalah mereka berdua. Meratapi batu nisan yang bertuliskan 'Steffani Raika Lawrence' kurang lebih nya begitu.

Tak menyangka, semua ini terjadi sangat cepat. Tak bisa dihindari, bahkan juga tak bisa dicari.

Fano berjongkok, mengelus batu nisan itu " sayang, abang pamit dulu yaa kamu baik² disini" ucap Fano.

" ayo pulang" ajak nya pada Jeje.

" duluan aja kak, nanti aku nyusul" sahut Jeje yang dibalas anggukan oleh Fano.

Setelah kepergian Fano, kini hanya tersisa Jeje disana. Perlahan, ia jongkok dan ikut mengelus batu nisan itu.

" istirahat yang damai ya sayang, gue pamit dulu" ucap Jeje, satu air mata nya lolos begitu saja. Setelah itu, ia pergi dari sana menyusul Fano.

.
.
.

Setelah kepergian Rara dan Agas. Fano memutuskan untuk melamar Jeje dan menetap di London.

Lalu bagaimana sekolah Jeje? Fano memutuskan untuk home schooling saja untuk Jeje. Setelah melamar Jeje, dan direstui oleh orang tua nya. Mereka pergi ke London, dan akan melaksanakan pernikahan disana.

Mereka memutuskan untuk meninggalkan Indonesia. Negara kelahiran mereka, namun ada banyak luka dan pedih didalam nya. Mungkin, suatu saat nanti mereka akan kembali kesini namun entah kapan.

Menjalani hidup baru, dunia baru dan kegiatan baru. Tak mudah bagi Jeje dan Fano, namun mereka harus sama" saling menguatkan. Bertahan hidup untuk mereka yang sudah berkorban.




TAMAT

AKU DAN CERITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang