Setelah menyelesaikan acara makan, aku pun naik keatas untuk ganti baju santai sambil menunggu sore. Sebenarnya ini masih jam 3, sementara kata Kak Agas kita akan pergi jam 7 malam. Jadi aku hanya berganti ke pakaian santai saja dan basuh muka.
Setelah memastikan pintu ruang tamu dikunci, baru aku naik keatas. Walaupun ada Kak Agas yang akan menunggu dibawah, namun aku selalu membiasakan untuk mengunci pintu rumah. Jengkel nya, aku kira Kak Agas mau menunggu di bawah, tapi ternyata dia ikut naik. Ohh sungguh, aku tak terbiasa membawa laki² lain masuk ke kamar ku, oke dia akan menjadi orang pertama yang masuk ke kamar ku.
Setelah berganti ke pakaian santai, aku membangunkan Kak Agas yang tertidur di ranjang ku.
" Kak, kak bangun" ucap ku sambil mengayunkan lengan nya pelan.
" kak ya allah bangun" ucap ku prustasi, bahkan direspon saja tidak.
" emmm berisik banget sih lo" ucap nya dan menarik ku hingga terjatuh diatas dada nya.
" ih lepasin kak, bangun jangan tidur disini"
" diem napa sih, ngomel mulu tu bibir daritadi. habis nangis ngomel, emang dasar cewe. btw leher lo uda baikan?" ucap nya yang membuat ku tambah jengkel.
" uda sehat, yauda sana sama cowo aja, lagian suka² aku kan mau ngapain. dan ini tu ya ka-...."
cup
" berisik sayang" ucap nya memotong perkataan ku dan tanpa ijin mengecup bibir ku.
" apaan sih, minggir aku mau kebawah aja" jawab ku malas.
" ehh diem disini, temenin gue" ucap nya dan menarik tangan ku kembali.
Pandangan itu, seolah mengatakan bahwa aku dan dia sama² sepi. Lama lama, pandangan itu semakin dalam. Perlahan dia menautkan bibir nya pada bibir ku.
lumatan demi lumatan, dan decakan demi decakan. Aku merasakan gejolak dalam diriku, menginginkan lebih dari ini. Sungguh aku tak mengerti.
" eghhh, sayang"
" hmmm"
Keluhan Kak Agas terdengar panas ditelinga ku. Sungguh aku tak bisa bertahan, aku tak bisa berhenti. Setelah kehabisan nafas, kami pun melepaskan tautan bibir kamu.
" manis sayang, gue candu" ucap Kak Agas lalu berbalik menimpa ku.
" kak, emm"
" jangan malu, nikmatin aja" ucap nya.
Setelah mengucapkan itu, dia mulai menciumi bagian leher ku. Hanya kecupan² ringan, tapi sungguh ini menggelitik perut ku. Hal ini membuat bulu kuduk ku meremang.
" kak emm, berhenti" ucap ku pelan.
" maaf, gue kelepasan" sahut nya lalu segera bangun.
" hmm, yauda aku mau siap² dulu" ucap ku lalu bergegas menuju toilet.
" lucu banget cewe gue" kekeh Agas melihat tingkah laku Steffani.
Ya setelah selesai bersiap, aku dan Kak Agas pun berangkat. Sebenarnya masih jam 6 sih, ya cuma gapapa lebih awal. Di perjalanan kali ini, aku yang membuka topik. Yaa aku malas dengan suasana yang sepi, sejak dengan Jeje aku jadi lebih aktif dan periang.
" kak kita mau kemana sih?" tanya ku penasaran.
" liat aja nanti"
" kak, selain suka basket kamu suka apa?"
" suka lo"
" bisa ga pake aku-kamu?" tanya ku.
" lo uda mulai terbuka ya sama gue, gue seneng" ucap nya dengan kekehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DAN CERITAKU
Teen FictionIni tentang aku yang selalu mengeluh pada semesta mengenai takdir ku. Tentang aku yang sangat membenci senja, sebab senjalah yang menjadi saksi bisu hari terakhir bahagia didalam hidupku. Akankah aku mampu menjalani ceritaku yang berdampingan dengan...