PART #56

7 1 0
                                    

Disebuah ruangan bernuansa putih. Berbaring seorang gadis dengan wajah pucat nya. Dan tubuh yang dipenuhi dengan alat medis.

Kini, Jeje dan Fano berada di satu ruangan sama dengan Rara. Ruangan yang sangat dibenci oleh siapapun.

Fano berjalan mendekat kearah adiknya " hey sayang" sapa Fano sambil mengelus kepala adik nya.

huhfff

" sekarang udah tidur nyenyak ya adik abang" ucap Fano pelan, menahan tangis nya.

" maaf belum bisa jaga kamu dengan baik"

" istirahat yang tenang sayang, abang insyaallah ikhlas"

" Fani, titip salam dengan mama dan papa disana" ucap akhir kata Fano, lalu mencium pucuk kepala adik nya lembut, meneteskan satu air mata nya disana dan pergi keluar.

Kini yang tersisa hanyalah Jeje. Jeje dan Rara didalam satu ruangan.

Jeje mendekat, melihat setiap inci tubuh sahabat nya. Tubuh yang kaku dan wajah yang sangat pucat serta tangan yang sedingin es.

Perlahan, Jeje mengelus tangan Rara.

" hey bunda" sapa Jeje menahan tangis.

hiks

Satu isakan lolos begitu saja " kenapa begini hmm?"

" sekarang udah seneng ya disana sama kak Agas sama mama dan papa"

"sekarang gue harus gimana?" tanya Jeje.

" gue sama siapa hiks?"

Hening

Hanya suara isakan Jeje yang terdengar. Tak ada kata" yang mampu ia ucapkan. Hati nya bahkan sangat sakit.

" maaf gue gagal jagain lo"

" gue harap kita bertemu dikehidupan selanjutnya, sebagai dua saudara"

" gue belum ikhlas, tapi gue akan bertahan demi lo"

" gue bakal kangen semua tentang lo, hiks gue bakal kangen masakan lo"

" untuk pertama kalinya, gue akan manggil lo dengan sebutan yang lo mau kan dari gue?"

" maaf gue gengsi, hiks maaf gue baru bisa sekarang"

" jangan lupain gue yaa, gue sayang lo"

huhfff

" selamat tidur Rara sayang"

Setelah mengatakan itu, Jeje mencium kening sahabat nya lalu pergi keluar.

Selama dekat dengan Rara, Jeje tak pernah memanggil nya dengan sebutan 'Rara'. Yaa simple, hanya gengsi.

Namun sekarang, gengsi itu menjadi sebuah penyesalan untuk nya.

.
.
.

Setelah memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. Para tim medis pun mulai melepas alat yang ada di tubuh Rara. Membersihkan luka nya, dan membawa Rara keruang mayat.

Sedangkan saat ini, Fano dan Jeje berada di kantor polisi. Mengapa? Karena suruhan Fano menelepon untuk datang ke kantor polisi.

Sesampainya disana, mereka kembali dibuat kaget dengan informasi yang didapat.

Berdasarkan hasil dari pembuktian, Kiran melakukan aksi bunuh diri setelah menembakkan peluru pada Rara. Tepat saat Fano dan Jeje meninggalkan rumah itu untuk membawa Rara kerumah sakit, setelah nya Kiran menembakkan pistol tersebut tepat mengenai jantung nya.

Bukti yang diperoleh, didapat dari cctv ruang tamu yang saat itu masih berfungsi. Dan juga cctv depan rumah Kiran.

Serta, dari pihak polisi memutuskan akan menjadikan mayat Kiran sebagai objek uji coba tim medis jika tak ada kabar selama 3 hari dari pihak keluarga Kiran.

Setelah mendengar informasi tersebut, Fano dan Jeje kembali pulang kerumah untuk mengurus persiapan pemakaman Rara setelah ini.

Keduanya sedari tadi sama sekali tak berbicara. Masih berduka dan tak ingin memulai percakapan satu sama lainnya.

Fano, yang menyesali dirinya tak pernah ada disamping adiknya saat Rara perlu. Ia selalu saja menyibukkan diri di London, dan bahkan pulang setahun sekali. Ia sangat menyesal, mengapa dirinya begitu kejam pada adiknya sendiri. Yang bahkan adiknya hanya punya dirinya, tapi ia sendiri tak menyadari hal itu.

Sedangkan Jeje sendiri, ia menyesal. Mengapa tak bertindak lebih dulu saat ia curiga dengan Kiran dulu. Jika saja ia bertindak lebih cepat, tak akan terjadi semua ini. Ia tak akan kehilangan teman sekaligus sahabat nya. Ia juga menyesal, mengapa tak pernah memanggil sahabat nya itu dengan sebutan 'Rara' sesuai yang sahabat nya minta. Ia terlalu gengsi, dan inilah hasil nya. Semuanya terjadi begitu saja, tanpa tanda" atau bahkan gejala yang ada.

Lalu jika begini, apa yang bisa dilakukan?? Menangis? Atau marah? Apa dengan itu semua, Agas dan Rara bisa kembali? Tidak.

Tapi setidaknya, mereka akan bersama di surga sana. Dan akan abadi lalu bertemu kembali dikehidupan selanjutnya dengan versi dan cerita yang lebih baik...


# hai semua, jangan lupa vote dan follow yaa. trkmksii

# IG : @ riiskaagsdy



SELAMAT MEMBACA

AKU DAN CERITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang