Pagi hari nya, aku bangun pagi sekali. Ya karna setelah mimpi buruk itu aku tidak bisa tidur tenang, ya jadi aku bangun jam 4 subuh. Setelah selesai bersiap, aku langsung turun sarapan dengan Bibi. Sekitar pukul 6 lebih aku berangkat diantar sopir keluarga, ya jarak rumah ku dari sekolah memang tidak terlalu dekat tapi tidak terlalu jauh juga.
Sesampainya aku disekolah, sudah cukup ramai ternyata. Bahkan Jeje pun sudah ada dikelas sambil menonton drama tercinta nya.
" Pagi je, kamu nonton terus deh perasaan" ucap ku sambil duduk disamping nya.
" Pagi bundaaa, iya dongg gue gabisa nglewatin idol tercinta gue" jawab nya yang masih fokus dengan ponsel nya.
" Yaa okelah, btw je weekend ini kita pergi gimana? Sekalian aku jenuh dirumah" ajak ku pada Jeje, entah lah aku ingin sekali menikmati hal baru.
" Tumben lo ngajakin, dari kemarin cuek bebek mulu, tapi okelah gas. Btw lo uda bawa seragam olga kan?" tanya jeje.
" Udah kok, tenang aja"
" Bagus lah, nanti kita ganti bareng ya. Lo tau ga si perut gue sakit banget daritadi padahal gue uda sarapan" keluh jeje padaku.
" Muka kamu pucet je, absen olga aja dulu ya nanti aku bilangin deh"
" Lo baik sebenernya stef, lo peduli cuma lo ga terbuka sama orang yang menurut lo ga penting untuk lo kenal. Btw gue gapapa, its okey nanti kita olga bareng" jawab jeje sambil tersenyum hangat padaku.
" Oke deh, uda selesai dulu nonton nya itu bel uda bunyi"
" Iyaiya ini juga mau matiin kok"
Setelah mapel pertama dimulai, semuanya berjalan lancar. Hingga mapel pertama pun sudah selesai dan diganti dengan kegiatan olahraga. Setelah berganti dengan Jeje diloker kelas 11, aku pun bergegas kelapangan. Namun ditengah jalan...
" Selamat pagi, kamu Steffani kan?" tanya seorang guru yang menghampiri ku di koridor menuju lapangan.
" Siang pak, iya saya Steffani, ada apa ya pak?" tanya ku sopan.
" Bisa ikut bapak sebentar ke perpustakaan 12?"
" Boleh saya tau ada apa pak?" tanya ku penasaran.
" Jadi begini, dengan melihat nilai kamu selama menjalani home schooling, itu nilai kamu cukup bagus. Para guru pun memutuskan untuk mengirim kamu sebagai perwakilan olimpiade fisika tingkat kabupaten. Jadi mungkin nanti akan diadakan beberapa rapat dengan saya selaku guru fisika kelas 12 dan wali kelasmu " jelas guru itu padaku.
" Baik pak, tapi saya sekarang ada mapel olahraga, apa tidak bisa setelah itu pak? " tanya ku.
" Kebetulan guru yang mengampu mapel olahraga di kelas 11 saat ini sedang mengikuti tes antar guru jasmani di ruang rapat dewan guru. Jadi mapel kalian akan dimulai sedikit terlambat tetapi mungkin kalian bisa pemanasan dulu, dan saya sudah ijinkan kamu Steffani " jelas guru tersebut.
" Baik pak " jawab ku.
" Kalau begitu mari ikut saya " tuntun guru tersebut.
" Je aku duluan ya, nanti aku nyusul habis dari sana yaa. Gapapa kan? " tanya ku tak enak pada Jeje.
" Iya selow aje, nanti gue tungguin dahh, semangat bundaaa" ucap Jeje padaku.
Setelah itu aku pun mengikuti guru itu menuju ruang perpustakaan kelas 12. Kurasa gedung ini lebih besar daripada gedung kelas 11, ya mungkin karna siswa/i nya lebih banyak. Daerah ini sangat sepi dan tentram, sangat beda dengan daerah kelas 11. Mungkin mereka lebih fokus belajar karena sebentar lagi akan ujian kelulusan. Sesampainya aku disana, sudah ada guru waliku yang mendampingi ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DAN CERITAKU
Teen FictionIni tentang aku yang selalu mengeluh pada semesta mengenai takdir ku. Tentang aku yang sangat membenci senja, sebab senjalah yang menjadi saksi bisu hari terakhir bahagia didalam hidupku. Akankah aku mampu menjalani ceritaku yang berdampingan dengan...