PART # 12

4 3 0
                                    

Setelah menghabiskan waktu berjam jam dengan Jeje, dia pun pulang. Awalnya ku tawarkan untuk menginap, tapi karna dia ada acara makan malam dengan orang tua nya jadi mungkin lain kali aja.

Setelah mandi, aku pun makan malam bersama dengan bibi.

" bi besok tolong siapain peralatan sekolah aku ya"

" non uda bisa sekolah? apa gapapa non?"

" gapapa bi, aku uda sehat ko" jawab ku meyakinkan bibi.

" yowes non, eh iya itu pacar nya non? yang nemenin non dirumah sakit?" tanya bibi dengan menggoda ku.

" eh ga ko bi, temen aja" jawab ku, astaga aku sangat malu.

" malu malu si non, gapapa asal non tetep fokus sekolah yaa" ucap bibi padaku.

" iya bi, aku keatas duluan ya" jawab ku lalu segera naik.

Ohh astaga aku sangat malu, sungguh aku tak bisa menyembunyikan wajah ku yang memerah.

Oke malam sudah lewat, aku pun telah selesai bersiap pagi ini. Oh ya tadi Jeje akan mengabari akan menjemputku, padahal aku sudah menolak nya. Setelah selesai sarapan, aku pun bergegas kedepan karna mendengar suara mobil. Aku rasa Jeje terlalu bersemangat untuk sekolah hahaha.

Saat membuka pintu, bukan mobil Jeje yang ada melainkan Kak Agas. Aku tak paham, mengapa dia tiba tiba datang, bahkan tanpa mengabari ku. Ya aku juga tidak berharap diberi kabar, tapi oh ayo lah bagaimana dengan Jeje.

" kak ngapain?" tanya ku menghampiri Kak Agas.

" jemput lo, cepet masuk" ajak nya

" hmm maaf ka, aku uda sama Jeje. sekarang tinggal nunggu dia" tolak ku halus.

" sama gue, Jeje uda gue suruh berangkat sendiri tadi" jawab nya santai.

" hah apa, ga bisa gitu dong kak. sembarangan aja tau"

" cepet masuk"

" gak, aku diantar pak sopir aja"

" masuk atau bibir manis lo jadi sasaran nya?" ucap nya penuh penekanan.

glekk

" oke" putus ku, daripada dia akan mencium ku lagi.

Setelah berpamitan kepada bibi, aku pun berangkat bersama Kak Agas. Suasana nya sangat sunyi, beda ketika aku berangkat dengan Jeje. Ohh aku bosan, aku lebih suka dengan Jeje. Suasana tak akan sunyi jika dengan nya, sial memang.

" jangan ngedumel lo, berangkat sama gue impian semua cewe" ucap nya dengan sangat amat percaya diri yang membuatku kesal.

" terserah kamu" jawab ku singkat, karna akan debat jika diteruskan.

" pulang nanti tunggu gue, bunda mau ketemu sama lo, dan gu ga suka penolakan, paham!" ucap nya.

Ya dan aku hanya bisa diam, percuma juga menjawab ujung nya aku akan didebat. Setelah sampai di parkiran kelas 11 aku pun turun. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, bukannya tidak berterimakasih tapi dia sendiri yang memaksa ku untuk ikut bersama nya.

Untung nya tidak ada yang begitu sadar bahwa aku bersama King sekolah ini. Jika iya, aku tak mau kena bully seperti di novel novel yang kubaca. Saat tiba di kelas, yang dimana sudah ada Jeje. Ku yakini dia akan menggoda ku sepanjang hari.

" ekhem ya-....."

" oke jangan bahas soal Kak Agas lagi Je, aku tau kamu bakal ngejek aku kan" potong ku sambil duduk di sebelah nya.

" galak amat bunda, pms ya?" tanya Jeje menggoda ku.

" ya gaa, cuma aku kesel aja. bisa bisa nya dia sembarangan nyuruh kamu batal jemput aku dan ga kabarin aku" omel ku.

" hahahaha, sumpah lo marah bukannya serem tapi malah comel. uda lah gapapa, santuy saja besti" ucap nya sambil merangkul ku.

" huhff oke" jawab ku singkat.

Setelah seharian digoda oleh Jeje, dengan bilang ini lah itu lah. Akhirnya jam istirahat tiba, karna jika makan Jeje akan diam. Dan sekarang aku dengan Jeje sedang menuju kantin. Ditengah jalan, aku bertemu kiran yang datang dari arah berlawanan.

" haii kiran, kamu jarang keliatan" sapa ku ramah.

" ehhh hai stef, iya gue sibuk belakangan ini" jawab kiran tak kalah ramah.

" sibuk ngapain lo, lupa lo sama gue ran?" sinis Jeje pada kiran.

" nuduh aja lo, gue emang beneran sibuk Je. next kita jalan² deh bertiga" ajak kiran.

" iya boleh, kamu ga ke kantin?" tanya ku.

" gue baru habis dateng dari kantin, ini mau rapat dulu sama eskul dance. eh iya ngomong² lo gimana? gapapa kan kepala nya kena pot kemarin?" tanya kiran.

" iya aku gapapa, tenang aja"

" tunggu, tau darimana lo si stef kena pot? bukannya ga ada yang tau? bahkan temen kelas gua juga. itu kan di rahasiain" tanya Jeje dengan nada sinis.

" hah emm tau lah, dari temen gue kebetulan. eh uda ya gue buru² duluan stef, je" jawab kiran gagap dan segera pergi.

" ehh iyaa. Jeje jangan gitu, kasian dia keliatan takut sama kamu" ucap ku pada Jeje.

" hmm, cepet kantin gue laper" jawab Jeje singkat.

" oke oke ayoo" ajak ku sambil menggandeng tangan Jeje.

Sampainya di kantin, seperti biasa Jeje yang memesan makanan dan aku menunggu. Hari ini aku memesan nasi goreng dan jus alpukat. Tak lama menunggu akhirnya pesanan datang, kami makan berdua dan ngobrol ringan. Setelah selesai acara makan, aku dan Jeje memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kelas 11.

Di sekolah ini sebenarnya jarang angkatan lain memasuki lingkungan yang bukan areanya. Contoh kelas 10 atau kelas 12 saja jarang ke area kami yang kelas 11, begitupun sebaliknya. Kata Jeje, biasanya kalau ada kegiatan tertentu saja. Perpustakaan kelas 11 ini tak kalah mewah dengan kelas 12, ada berbagai rak buku. Mulai dari novel, komik, dongeng, buku sejarah, buku pelajaran dan yaa masih banyak lagi.

Aku memilih untuk melihat lihat di bagian rak novel, sedangkan Jeje komik. Yaa tak lupa dengan berfoto ria dengan ponsel tercinta nya. Sangat unik sekali yaa teman ku satu itu, atau memang aku yang tidak update. Disini aku bertemu dengan berbagai hantu, dengan banyak wujud. Huhff, kadang kaget saja jika tiba" dia muncul didepan ku. Mereka memang tak bisa menyentuh atau mengganggu ku, tapi tetap saja energi negatif dari hantu itu membuat energi ku terserap habis.

Ini semua berkat Dira yang membantu ku, jika bukan karenanya maka setiap hantu yang aku temui bisa saja mengganggu ku. Setelah menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan, aku dan Jeje memutuskan kembali ke kelas sebelum guru masuk kelas.

Hari ini tak begitu menarik untuk ku ceritakan. Setelah selesai kelas, Jeje pulang dan aku masih menunggu Kak Agas. Jangan lupakan bahwa tadi pagi aku bersama nya, bisa aja aku pulang dengan Jeje. Tapi aku tak enak hati pada Kak Agas. Awalnya Jeje ingin menemaniku, tapi takut terlalu lama jadi aku memaksa nya pulang saja dulu. Toh besok weekend, dia akan main kerumah.

Tak Ada Yang Tau Bukan Mengenai Isi Hati Manusia, Kecuali Manusia Itu Sendiri.

# Haii guyss, part ini agak pendek dulu yaa. Jangan lupa vote dan follow akuu, trimksi atas saran da kritik nyaa. Salam hangat dari author, see u di next part kawan🙏😘.

# IG : @riiskaagsdy

# Untuk yang mau follow ig atau wp aku, pasti aku follback yaa, thank u 😘

SELAMAT MEMBACA

AKU DAN CERITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang