PART #32

4 0 0
                                    

Pagi buta aku sudah terbangun, dengan posisi Kak Agas yang memeluk ku. Aku bangun lebih awal, tentunya untuk menyiapkan sarapan.

1 jam bergulat didapur, nasi goreng dan selagi roti coklat kacang dengan susu coklat hangat sudah siap diatas meja. Ternyata begini rasanya menjadi bibi, harus bangun pagi buta dan menyiapkan aku makanan.

Setelah selesai bersiap dengan pakaian sekolah, aku pun membangunkan Kak Agas. Sungguh saat dia tertidur pulas seperti ini, rasanya damai sekali. Wajah nya yang tenang, huhff.

" kak bangunnn, kak Agas bangun" ucap ku sambil menggoyangkan lengan nya.

" kakk bangun ih, astagfirullah udah siang ayo bangun" rasanya suara ku tak mengganggu nya, bahkan tak ada jawaban.

" emmm, 2 menit lagi sayang" gumam nya lalu membelakangi ku.

" heh gada menit² an lagi, ayo bangun mandi habis itu sarapan" jawab ku dengan nada sediki tinggi.

" hmmm"

" bangun kakk, ihh susah banget sih bangun doang" omel ku pada nya, dengan tetap menggoyangkan lengan nya.

greppp.

ya dengan gerakan cepat dia membawa ku ke pelukan nya. sekarang posisi ku berada di atas nya, tepat di depan wajah nya.

" hmm, wangi banget pacar aku" ucap nya pelan dengan suara khas orang bangun tidur. serak :v

" bangun kak, kamu bau ihh" jawab ku, lalu berusaha bangun untuk menghindar.

" morning kiss?" tanya nya, sambil menahan tubuh ku agar tak bisa bangun.

" kak aku udah rapi, nanti baju nya lecek lagi ih"

cup

" morningg kiss sayang" sambung nya setelah mengecup lembut bibir ku.

" kakk"

cup

" astagfirullah kakk!!"

" hahahah, lucu banget pacar aku sih" ucap nya dengan tertawa puas sambil menjawil hidung ku.

" diem ih, gini ya yang katanya dikenal cowo dingin di seluruh angkatan, kok malah hello kity sih depan ku" ucap ku jengkel dengan nada mengejek nya. biar tau rasa :v

" yang katanya dikenal ganas, dike-....

grepp... cup...

Dia memeluk ku lebih erat, lalu mendarat kan bibir nya lagi pada bibir ku. Sungguh, anak ini...

" kamu belum tau, aku bisa seganas apa pas ada di atas mu " ucap nya pelan, berbisik ditelinga ku yang membuat ku merinding.

" a-apaan sih kak, udah sana mandi" ucap ku entah lah sedikit terbata bata, lalu segera bangun dan membelakangi nya. aku malu :)

Namun dengan gerakan cepat,....

" dengar sayang, aku bisa berbuat apapun tapi semua masih perlu proses nya. jangan memancing ku baby" bisik nya ditelinga ku.

Kalian tau, dia berada di atas ku. Yap dia menidih ku!

Perlahan tapi pasti, bibir nya mulai melumat bibir ku. Dan sial nya, mengapa aku menikmati ini. Katakan saja aku sudah tidak lugu lagi seperti dulu. Aku menikmati permainan ini, dan ada rasa untuk lebih dari ini.

" emmm, aphhh emmm"

Suara" itu berasal dari kami berdua. Dingin nya pagi bahkan tak mempan untuk kami berdua saat ini. Tanpa sadar, tangan Kak Agas mulai membuka satu persatu kancing seragam ku.

Aku ingin menolak, namun rasanya tak ada perlawanan yang sanggup ku katakan padanya.

Dan akhirnya, seluruh seragam ku terbuka. Menyisakan dalaman tank top saja yang menutupi dada ku.

" emm hmmm" tangan besar nya mulai meraba dada ku.

Ciuman itu perlahan lepas dan turun ke leher ku. Cup cup cup

Berbagai ciuman diberikan oleh Kak Agas, membuat ku merasa geli. " hmmmm, kak mmm" racau ku tak jelas.

Saat ia akan mulai menghisap payudara ku, entah ada kesadaran darimana. Dia bangun dan menunduk.

" hmm, maaf sayang aku kelepasan"

" pakai baju mu, aku mandi sekarang" imbuh nya lalu pergi menuju kamar mandi.

Ada rasa malu di dalam diriku, sungguh hal tadi membuat ku mati kutu. Aku pun tak menyangka bahwa, aku dan Kak Agas bisa ada dibawah kendali nafsu kita. Untung nya tak melakukan hal lebih dari itu.

Sekitar 30 menit menunggu Kak Agas mandi, akhirnya kita mulai makan bersama. Acara sarapan pagi ini tak begitu akward meski telah terjadi sesuatu diantara kami. Namun untung nya antara kami bisa bersikap biasa saja seolah tak ada hal apapun yang terjadi.

Selesai sarapan, aku pun berangkat ke sekolah bersama. Seperti biasa aku turun di parkiran, dan Kak Agas menuju area kelas 12.

Tak ada hal yang baru, hari ini aku menjalani sekolah sama seperti hari sebelumnya. Tak ada cerita baru juga dari Jeje, ya bisa dibilang monotan.

2 mapel selesai, aku dan Jeje pun pergi ke kantin. Membeli makanan dan menyelesaikan acara makan. Ya seperti itu lah hari ini, tak ada hal baru, seperti yang kubilang.

Yaa baik, kegiatan sekolah hari ini sudah selesai. Sungguh sangat monotan sekali. Bahkan tadi beberapa kali Jeje menguap karena mengantuk. Akupun begitu.

Aku pulang dengan Kak Agas dan diikuti oleh Jeje. Katanya ia lapar dan ingin memakan masakan ku. Ya baiklah, aku tak masalah akan hal itu.

Sampai nya dirumah, aku berganti pakaian memakai baju rumahan yang santai. Jeje dan Kak Agas berada di ruang tamu. Aku pun mulai memasak, niatnya hari ini aku akan memasak ayam pedas manis lagi dan soup sayur.

Kurang lebih 1 jam bergulat di dapur, akhirnya makanan pun siap aku sajikan. Tak mewah, namun layak lah untuk dimakan. Dan aku rasa ini cukup enak, tidak merusak perut.

Tidak hanya itu, aku juga menyediakan buah anggur dan apel di kulkas yang sudah ku potong", untuk pencuci mulut. Selain itu, semalam Kak Agas sempat meminta dibuatkan puding buah, jadi aku membuat nya sekaligus tadi. Kalian tau, akan sangat senang jika makanan buatan kita sangat dinikmati.

" stef ini sih sumpah, ayam ini enak pol" ucap Jeje dengan mulut yang masih berisi makanan.

" hahaha, makasi lohh aku seneng liat kalian lahap" sahut ku senang.

" masakan cewe gue emang ga pernah kalah, lo harus berguru sama rara je" ucap Kak Agas dengan nada mengejek.

" ga usah ngatain ya lo, gini² gue juga pinter" bela Jeje dengan pandangan sinis yang sudah siap seolah olah akan menerkam mangsa nya.

" gue ragu kalo orang yang makan masakan lo habis makan masih sehat" ucap Kak Agas yang membuat Jeje semakin jengkel.

" diem ya lo, nyari ribut mulu sih heran gue"

" bodo, mulut² gue lah"

" ish awas ya lo kak, benci gue sama lo"

" gue lebih benci"

" gue lebih lebih benci sama lo!!"

" gue ju-............

" ehhh sttt makan kok ribut sih, kalian ini lohh " ucap ku menengahi, jika tidak mereka akan terus adu mulut.

" lanjut makan, atau aku usir kalian " putus ku, lalu dijawab anggukan oleh mereka.

Jika tidak diancam, mereka berdua tak akan berhenti. Seperti kucing dan tikus, selalu saja ada hal yang membuat mereka adu mulut.

Moment Indah Tak Akan Pernah Datang Untuk Kedua Kalinya, Meski Pada Orang Yang Sama ~ author.

# haiii, apa kabar?
# gimana sama part ini? aku harap suka ya. jangan lupa vote dan follow aku ya, ramein di kolom komen guyss jangan lupa.
# so kita ketemu lagi di next part, bye bye🙏😘.

# IG : @ riiskaagsdy



SELAMAT MEMBACA

AKU DAN CERITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang