" Aku anak kedua dari keluarga Lawrence. Aku punya kakak cowo, umur nya sekitar 23 tahun. Dia sekarang ada di London ngurusin perusahaan papa. Di usia ku kurang lebih 12 tahun, hari itu, tepat saat senja dimulai, aku mama papa dan abang ku pergi ke toko buku Jln. Kenanga. Setelah selesai makan di restoran, aku berniat untuk mampir ke toko buku. Senja saat itu sunyi, papa ku waktu itu menerima telpon dari client nya, awalnya mama uda peringatin untuk nepi dulu, tapi papa keras kepala untuk lanjut jalan sambil menelepon" Ucap ku sambil menarik nafas ku yang terasa sesak.
" Ga lama, tiba tiba dari arah belakang ada truk yang nyerempet mobil papa. Papa ku kehilangan kendali, papa ga bisa kontrol mobil saat itu. Aku rasa papa sempat menabrak sesuatu karena terasa ada benturan dari depan, setelah itu papa banting stir dan menabrak pohon. Posisi nya papa dan mama ku meninggal ditempat, aku sempat koma 1 minggu kata abang, hanya abang ku yang mengalami luka kecil saja " Jeda ku sambil menarik nafas pelan dan mengusap air mata ku.
" Setelah sadar, abang bercerita bahwa aku melewatkan acara pemakaman mama dan papa. aku mengalami benturan keras dibagian leher belakang ku dan bagian dada. Aku sempat menjalani beberapa kali konsultasi dengan psikologi. Sejak itu abang memutuskan aku akan home scholling. Ada satu hal yang baru aku sadari, sejak saat itu hidup ku berubah total. Kecelakaan itu membuat mata batin ku terbuka, mungkin kalian ga percaya tapi ini nyata. Malam terakhir dirumah sakit, aku didatangi anak gadis lebih besar dari ku. Saat itu dia datang sambil menenangkan ku yang histeris ketika tau mama dan papa telah dimakamkan tanpa aku. Awalnya aku mengira ia adalah manusia, namun aku salah " ucap ku yang kuyakini membuat Jeje dan kak Agas kaget.
" aku syok dan kaget, aku takut untuk tidur sendiri. aku gabisa nerima kondisi ku yang sekarang, tapi Dira meyakinkan ku bahwa dia akan selalu menjaga ku "
" Dira? " tanya Jeje dan kak Agas.
" ya Dira, dia adalah gadis yang kuceritakan tadi. namanya Dira, aku pernah menanyakan mengenai dirinya, namun dia selalu menjawab bahwa aku akan tau suatu saat nanti. Aku mulai bisa nerima semuanya berkat Dira, aku mulai terbiasa hidup dengan melihat banyak hantu dan arwah. Hari ku mulai terasa sunyi saat abang harus pergi ke London, dia adalah satu" nya penerus dari keluarga Lawrence. Polisi menutup kasus ini setelah menangkap sopir truk yang menabrak mobil papa waktu itu. Aku tak marah, hanya saja mengapa aku tak ikut bersama mereka. Hidup ku selalu sunyi, setiap malam aku selalu bercerita pada bintang tentang rinduku "
" Sejak saat itu, aku sangat membenci senja dan warna kuning. Senja adalah saksi bisu atas semua yang terjadi, dan warna kuning? aku benci saat bendera kuning ada dirumah ku. Aku menjadi lebih introvet, bagaimana aku bisa melanjutkan cerita ku sedangkan peran pendukung ku uda ilang. aku rindu mama dan papa, kalau boleh aku ingin ikut bersama mereka " ucap ku serak menahan tangis.
" its oke, nangis aja stef gapapa gue disini " ucap Jeje sambil memeluk ku.
" dan ya, mama dan papa memanggil ku dengan sebutan rara. itu sebab nya aku kaget saat kak Agas manggil aku rara. " ucap ku sambil menangis dipelukan Jeje.
" maaf gue lancang" jawab Kak Agas menunduk.
" iya gapapa, aku ikhlas ko dipanggil sesuka kakak, maaf aku juga egois"
" uda oke sedih nya, sekarang ada gue kan buat lo. gue ga bisa menjanjikan lo untuk bahagia, gue juga gabisa ngelarang lo untuk sedih, tapi gue akan selalu ada untuk lo, apapun kondisi lo" ucap Jeje tulus padaku. kulihat air mata nya menetes.
" hey jangan nangis Je, makasii yaa aku bersyukur kenal kamu"
" gue lebih bersyukur, banyak pelajaran yang bisa gue ambil dari lo"
" udah gausah sedih lagi dong" ucap ku mencairkan suasana.
" ini jam berapa Je?" tanya ku pada Jeje.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DAN CERITAKU
Ficção AdolescenteIni tentang aku yang selalu mengeluh pada semesta mengenai takdir ku. Tentang aku yang sangat membenci senja, sebab senjalah yang menjadi saksi bisu hari terakhir bahagia didalam hidupku. Akankah aku mampu menjalani ceritaku yang berdampingan dengan...