Setelah kepergian mami dan papi Jeje, mereka mulai memasuki dapur.
Niatnya Rara akan mengajari Jeje untuk membuat bronis. Sungguh, ia sangat ingin makan bronis.
Dengan telaten ia memberi tau step by step pada Jeje. Jeje pun juga dengan fokus memperhatikan Rara. Mulai dari cara mengaduk adonan, lalu apa saja yang harus dicampurkan. Semuanya diajarkan perlahan oleh Rara.
" nah habis itu, masukin margarin nya terus aduk deh sampe rata semua" ucap Rara memberi instruksi, lalu dijawab anggukan oleh Jeje.
" nah udah, habis itu gimana?" tanya Jeje.
" habis ini, kamu tuang juga sedikit air terus bisa tambahan yang kamu mau, ini sesuai selera kamu aja" jelas Rara.
" oke bunda" sahut Jeje, lalu melaksanakan apa yang disuruh Rara.
" nah udah, habis itu?" tanya nya lagi.
" tuang ke cetakan, habis itu taruh di oven deh"
" oke oke"
" stef, ini toh uda penuh gimana?" tanya Jeje, kebingungan melihat tempat cetakan sudah penuh dengan adonan.
" yaudah sisa nya biarin aja dulu"
" itu kalo uda, masukin oven jangan lupa atur waktunya oke" sambung Rara.
" siap bunda"
" ini sisa nya diapain stef?" tanya Jeje, melihat Rara yang juga membuat adonan nya.
" terserah kamu Je, mau nya diapain toh?" tanya balik Rara.
" hmmmm apa yaa" sahut Jeje sambil berfikir, apa yang cocok dilakukan dengan sisa adonan ini.
" ahaaaa, gue ada ide" ucap nya, lalu mencolek sedikit adonan dan mengoles nya ke pipi Rara dengan cepat.
" Jeje ihhh, kotor atuh" ucap Rara kesal.
" hahahaha, bagus tuh muka bwahhahaha" tawa Jeje pecah.
" ihh awas ya kamu, sini gak!!" ucap Rara.
" gak wleee, hahahaha lucu banget sih lo kesel"
" aww kepala aku sakit" rintih Rara tiba².
" eh eh, kenapa²? lo gapapa kan?" tanya Jeje ikut panik menghampiri Rara.
Dan saat Jeje lengah, Rara juga membalas mengoleskan adonan ke kening Jeje.
" kena, hahahaha" ucap Rara tertawa.
" ihhh awas ya lo, udah boongin gue" jawab Jeje kesal.
" seimbang bunda" sahut Rara, sambil menarik turun kan alis nya.
" ishhhh, sini gak loo!!!!" ucap Jeje sambil berlari kearah Rara, berniat untuk membalas.
" gabisa dong, wleee" ucap Rara mengejek, lalu berlari menghindari Jeje.
Seperti kucing dan tikus, mereka berlari kesana kemari. Saling memberi olesan adonan pada wajah. Tak mnghiraukan sekitar, mereka berdua bahkan sangat asik bermain seperti anak kecil.
Hingga 20 menit berlarian, akhirnya mereka berhenti. Mungkin karena lelah ya guys, lelah ketawa sih :)
Setelah oven berbunyi, menandakan bahwa cake nya sudah matang. Rata dan Jeje berlari ke arah dapur, lalu mengambil cake dari dalam oven.
Setelah meletakkan di piring, mereka makan bersama di ruang tamu. Sambil menonton kartun saun the seep. Masih kah kalian ingat dengan kartun yang satu ini??
Sesekali bergurau ria, dengan obrolan ringan. Menikmati cake buatan Jeje ditambah minuman dan beberapa cemilan. Ya lumayan enak lah, tidak sia" Rara memberi ilmu berarti kan :)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DAN CERITAKU
Teen FictionIni tentang aku yang selalu mengeluh pada semesta mengenai takdir ku. Tentang aku yang sangat membenci senja, sebab senjalah yang menjadi saksi bisu hari terakhir bahagia didalam hidupku. Akankah aku mampu menjalani ceritaku yang berdampingan dengan...