°Sudut Pandang Nami°
Saat ini aku sedang berada dalam perjalanan menuju rumahku dengan berjalan kaki sehabis berkunjung dari rumah Luffy. Waktu saat ini masih menunjukan pukul 9.30 pagi hari.
Suasana yang cerah serta udara pagi yang segar membuatku terasa bugar kembali setelah menjalani hari kemarin yang telah ku lalui.
Untuk pergi ke tempat tinggalku, butuh waktu sekitar 17 menit untuk sampai. Setelah beberapa saat berjalan kaki, akhirnya aku sudah hampir sampai dirumahku.
Namun karena masih pagi, jadi aku sempatkan terlebih dahulu untuk mampir ke rumah Robin.
Rumah Robin berada tak jauh dari rumahku, bisa dibilang hanya berjarak 500 meter.
Lantas aku mengetuk pintu rumahnya.
Tok tokk
"Ya siapa?" ucap seseorang didalam rumah Robin.
"Ini aku, Nami" Aku membalas pertanyaan itu.
"Oh Nami, tunggu sebentar ya" lalu dibuka kan lah pintu tersebut dan muncul seseorang dibalik pintu itu yang tak lain adalah Robin seorang.
"Monggo, silahkan masuk" Robin mempersilahkan ku untuk masuk.
Aku pun lantas masuk kedalam bersama Robin lalu pergi menuju ke ruang tamu dirumahnya.
Kami berdua pun akhirnya duduk disebuah sofa sederhana milik keluarga Robin, namun sesaat kemudian Robin pergi ke dapur untuk menghidangkan sesuatu.
-
-
-Setelah menunggu, akhirnya Robin kembali dari dapurnya sembari membawa sebuah nampan yang berisikan secangkir teh serta beberapa kudapan ringan seperti biskuit kelapa.
"Jadi ada apa Nami pagi pagi kesini?" tanya Robin yang baru duduk.
"Iku lho, sesuk kan katanya ada pacuan kuda, sekirane... kamu mau nda nemenin aku kesana?" ucapku.
{Itu lho, besok kan katanya ada pacuan kuda, sekiranya... kamu mau ga nemenin aku kesana?}
"Hmm, pacuan kuda toh, iso ae aku nemenin kamu" Robin menjawab.
{Hmm, pacuan kuda toh, bisa aja aku nemenin kamu}
"Bener ni?" Aku memastikan kembali.
"Iyoo" ucap Robin.
"Tapi, tumbenan kamu mau nonton acara koyo ngene, biasanya ga pernah mau" Robin balik bertanya.
{Tapi, tumben kamu mau nonton acara seperti itu, biasanya ga pernah mau}
"Hehe, ada yang ngajakin soalnya" jawabku tersenyum seraya menggaruk kepalaku yang tak gatal.
"Hoo, ada yang lagi kesemsem toh rupanya" Robin adalah Robin, selalu bisa menebak diriku.
{Hoo, ada yang lagi kasmaran rupanya}
"Y-Ya gituuu" pipiku merona saat Robin berkata seperti itu.
"Fufu, kamu memang mudah ditebak Nami" Robin tersenyum.
"Jadi, siapa yang lagi deket sama kamu?" tanya Robin.
"Luffy" ucapku.
"Hmm, Luffy kayak pernah denger deh" Robin berusaha mengingat siapa itu Luffy.
"Loh masa kamu lupa? yang kemarin minjemin payung ke kita itu lho" ujarku.
"Weladalah, dia rupanya" Robin terkekeh.
"Hahh kamu ini pikun atau gimana" ucapku.
"Hehe maaf akhir-akhir ini aku kepikiran sama Mas Zoro, sudah lama jarang bertemu" seketika raut wajah Robin berubah menjadi agak sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Teroesir [Revisi]
Romance"Maafkan aku" "Sudah terlambat untuk menyesal, Nami" ☆↫↫↫↫↫ LUNAMI ↬↬↬↬↬☆ [Synopsis] Luffy Widyo Herianto. Seorang lelaki sebatang kara yang hidup sederhana tanpa derajat maupun status sosial, telah jatuh cinta pada seorang wanita terpandang didesan...