《Tamat》

390 29 42
                                    

- 6 Tahun Kemudian -

Tidak terasa, sudah 6 tahun lamanya dari semenjak musibah yang menimpa pesawat dari maskapai Java Airlines yang terjatuh di Laut Jawa akibat kerusakan mesin.

Kini kejadian itu telah menjadi sejarah kelam dalam dunia penerbangan dan hanya bisa dikenang di masa sekarang.

Pihak perusahaan dari maskapai penerbangan tersebut juga ikut bertanggung jawab dan memberi santunan kepada para keluarga yang ditinggalkan oleh korban kecelakaan.

Tercatat tragedi jatuhnya pesawat tersebut memakan sekitar 356 korban jiwa yang merupakan awak kru pesawat serta para penumpang yang ada di dalam pesawat tersebut pada saat kejadian itu terjadi. Dan yang lebih mengenaskan adalah tak ada korban selamat dalam kecelakaan tersebut.

Kini para korban sudah di makamkan di tempat peristirahatan terakhir yang layak.

Para korban dari kecelakaan tersebut dimakamkan di TPU khusus yang disediakan untuk semua korban yang menjadi bagian dari tragedi kelam jatuhnya pesawat itu.

Kita kembali ke cerita utamanya..

Kali ini, terlihat ada sebuah keluarga kecil sedang bersantai ditaman.

"Papa, mama!!" teriak seorang anak kecil perempuan berumur 5 tahun sedang memanggil kedua orang tuanya tersebut sambil berlari ke arah mereka.

Melihat anaknya berlari, ayah dari anak tersebut pun berkata, "awas jangan lari-lari nak, nanti jatuh" himbau sang ayah. Namun, si anak tetap saja berlari kencang ke arahnya dan istrinya.

Si anak pun akhirnya sampai dihadapan ayah dan ibunya setelah berlari kencang sebelumnya, kemudian si anak tersebut mengangkat kedua tangannya kepada ayahnya.. seolah-olah memberi isyarat agar digendong oleh ayahnya.

Sang ayah yang melihat putri kecilnya tersebut langsung mengerti dan menggendong anak perempuannya itu.

"Anak ayah pintar sekali ya" ucap sang ayah sambil menciumi pipi putrinya, dan anaknya itu pun tertawa geli saat diciumi oleh ayahnya.

Merasa cemburu dengan keakraban dari sang ayah dan putrinya, si ibu pun mengeluh..

"Mama dicuekin nih? kayaknya asik banget sama papa..." ucap sang ibu sambil menggembungkan pipinya karena merasa sedikit kesal.

Sang ayah pun menurunkan putrinya tersebut dari gendongannya, kemudian putrinya itu mencium pipi sang ibu yang terduduk dikursi roda.

Chuu..

"Jangan marah yah mah.. aku juga sayang kok sama mama" ucap anak perempuan itu kemudian memeluk ibunya tersebut.

Si ibu merasa tersentuh hatinya dan kemudian mencium balik anaknya itu.

"Anak mama manis banget sii" ucap sang ibu sambil mengelus lembut rambut anaknya.

Kemudian si anak berucap kepada kedua orangtuanya "Mah, pah.. Luna main lagi ya.. teman-temanku udah nungguin" ucap anak tersebut.

"Yauda, hati hati yaa" kata sang ibu.

"Jangan lari-lari.." himbau sang ayah.

"Iyaa... aku main dulu ya dadah" si anak melambaikan tangan pada kedua orang tuanya tersebut lalu pergi bermain bersama teman-temannya.

"Luna sekarang sudah besar ya, Luffy" ucap sang ibu sambil tersenyum, yang saat ini kondisinya berada disebuah kursi roda.

"Ya, dia sudah tumbuh besar sekarang" ucap ayah dari anak tersebut yang ternyata adalah Luffy, dia berkata demikian sambil tersenyum dan melihat anaknya yang sedang bermain dengan asiknya bersama teman-temannya yang lain.

2. Teroesir [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang