《Bagian 9》

106 20 15
                                    

~Disuatu Tempat~

Luffy saat ini sedang berada ditempat yang asing baginya, namun ia menyadari akan kehadiran seseorang.

Sekilas ia memperhatikan orang itu, walau tampak samar tetapi Luffy mengenali siapa sesosok yang saat ini tengah berada disana bersamanya.

"Nami?" Panggil Luffy.

"Luffy?" Ucap Nami.

Luffy melihat Nami kini sedang bersama seorang pria yang tak dikenal.

"Dia siapa Nami?" Luffy bertanya.

"Dia..." Nami berusaha menjelaskan.

"Dia adalah suamiku, Luffy" Nami menjawab perkataan Luffy dengan jujur.

Nami berkata yang sebenarnya dan sesuai fakta.

"Apa? Tidak, itu tidak mungkin Nami" Luffy tak percaya dengan perkataan Nami.

"Aku berkata yang sebenarnya padamu, Luffy" Nami meyakinkan Luffy.

"Tapi kenapa Nami? Jangan meninggalkanku sendirian lagi" Luffy tampak kecewa dan merasa sangat sedih.

"Maafkan aku Luffy, aku sudah tak bisa bersamamu lagi"

Nami lalu perlahan pergi dari pandangan Luffy bersama dengan pria yang ia sebut sebagai suaminya itu.

"NAMI TUNGGU!!!"

Luffy berusaha menggapai Nami namun ia sudah semakin menjauh dari Luffy.

"Maaf Luffy"

Nami lalu menghilang dari pandangan Luffy seutuhnya.

"NAMI!!!"


¤ - ¤

"NAMI!!!" Luffy terbangun dari tidurnya.

"Huft huftt Ternyata hanya sebuah mimpi buruk" Luffy mengelus dadanya merasa lega karena yang dialaminya tadi hanyalah sebatas mimpi.

Kenapa aku memimpikan hal itu?, Pikir Luffy dalam hatinya.

"Dan sekilas aku melihatnya bersama seorang pria yang tak kukenal" gumam Luffy.

"Juga... Nami mengakui pria itu sebagai suaminya" Luffy mulai berpikiran yang tidak-tidak.

"Entah kenapa perasaan ku jadi tak enak" Luffy kembali bergumam.

"Tidak tidak, kau harus berpikir jernih Luffy, Nami pasti tak akan berbuat seperti itu padamu" ucap Luffy sambil menampar wajahnya karena ia meragukan kekasihnya sendiri.

Luffy kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan pergi menuju kamar mandi.

Sesampainya disana ia membasuh mukanya untuk me-refresh pikirannya supaya jernih kembali, tumben sekali seorang Luffy tiba tiba mempunyai beban pikiran.

Setelah membasuh muka, ia menatap cermin yang ada dikamar mandinya.

Ia melihat dirinya seperti seseorang yang memiliki beban berat dihidupnya, tatapannya sangat kosong, dan rambutnya acak-acakan.

Kantung matanya membengkak, dan hitam seperti mata panda.

Sepertinya tanpa sadar ia sempat menangis tadi saat bermimpi ditinggalkan Nami.

Luffy kini tengah mengeringkan wajahnya sehabis dibasuh dengan air dan kemudian melangkah keluar ke arah dapur untuk membuat makanan.

2. Teroesir [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang