《Bagian 11》

104 23 8
                                    

Maafkan diriku ini Luffy, aku terpaksa mengkhianatimu juga kepercayaanmu...

"Hei Nami"

"Nami..." Luffy melambai-lambaikan tangannya pada Nami yang saat ini sedang melamun.

"Nami Wulani Tjokroadiningrat" panggil Luffy kembali.

Saat ia dipanggil nama lengkapnya oleh Luffy, seketika Nami langsung tersadar dari lamunannya.

"Y-Yaa, Luffy?" Ucap Nami.

"Kok kamu ngelamun Nami?" Tanya Luffy.

"A-Anu, t-ti-t-tidak apa apa hehe" ucap Nami sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Jangan melamun, nanti kesambet setan loh" ucap Luffy.

"Haha iya" Nami hanya terkekeh pelan.

"Oh iya Luffy, kamu mengetahui nama lengkapku darimana?" Tanya Nami.

"Darimana aja boleh" canda Luffy.

"Serius ihh" ucap Nami agak kesal.

"Haha iya iyaa, aku tau nama lengkap kamu dari Zoro" Luffy menjawab pertanyaan Nami.

"Jadi kamu tau seluk beluk diriku?" Nami kembali bertanya.

"Tentu saja, sebenarnya aku agak terkejut bahwa kenyataannya kamu adalah anak kepala desa disini tetapi aku tak memperdulikan hal itu" jawab Luffy.

"Memangnya kenapa kalau aku tahu nama lengkapmu Nami?" Kini giliran Luffy yang bertanya.

"Ah tidak apa, aku hanya terkejut saat kamu mengetahui nama lengkapku padahal aku belum memberitahumu sama sekali tentang itu" jelas Nami.

"Shishi, kamu mempunyai nama yang cantik Nami, sama seperti orangnya" goda Luffy.

"Hilih, rayuan gombal ra bakal mempan" ucap Nami.

{Hilih, rayuan gombal ga bakal mempan}

Padahal didalam hatinya, Nami merasa senang dipuji oleh Luffy.

"Tapi jujur loh kamu itu memang cantik dan menggemaskan menurutku" ucap Luffy sambil mencubit gemas pipi Nami.

"Aw sakit tahu!!!" Nami mengelus pipinya yang kesakitan karena dicubit oleh Luffy.

"Ya maap, lagian kamunya ngegemesin banget" timpal Luffy.

"Humphh Alesan!!!" Nami memalingkan wajahnya.

Luffy hanya tertawa pelan melihat tingkah tsundere kekasihnya yang imut itu.

Luffy kembali menatap pemandangan dan danau dan berkata...

"Belakangan ini aku selalu memikirkanmu tanpa henti" ucap Luffy.

Nami pun langsung menatap wajah Luffy.

"Aku selalu menebak-nebak apa yang sedang kamu lakukan saat tak ada diriku, apakah kamu makan teratur, apakah tidurmu nyenyak, apakah mimpimu indah, apakah keseharianmu menyenangkan, apakah kamu sedang memikirkanku juga merindukan diriku..." ucap Luffy panjang lebar.

2. Teroesir [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang